~ Tear ~

833 97 84
                                    

Sedikit mengandung mature content tapi sudah ku sensor ahay jadi aman2 silahkan baca







Sudah seminggu lebih Sana dan Dahyun berperang dingin, Sana selalu berusaha mencairkan hati Dahyun tapi sepertinya hati Dahyun sudah menjadi Es abadi yang mau diapainpun tidak akan mencair.

Aishh menyebalkan! Sana selalu berusaha meminta maaf pada Dahyun tapi hanya dibalas deheman saja, bahkan untuk melirikpun Dahyun enggan.

Yang lebih menyebalkannya lagi, Dahyun malah semakin dekat dengan Hanbin dan seakan-akan melupakan keberadaan Sana.

Sana yang merasa frustasi jadi tidak fokus pada dunia perkuliahannya, dan jadilah seperti ini. Sana harus merelakan Dahyun pulang terlebih dahulu karena dirinya harus bertahan lebih lama lagi untuk mengerjakan segala tugas yang menumpuk hingga setinggi gunung Everest.

Sanapun sibuk diperpustakaan dengan beberapa buku tebal yang menemaninya. Astaga mata Sana rasanya sangat perih membaca setiap kalimat yang berada dibuku itu, sangat kecil dan membingungkan.

Sana menyesal karena membiarkan Dahyun pulang terlebih dahulu, andai saja Sana menahannya pasti perempuan itu bisa membantunya menuntaskan segala tugas yang sangat membebankan ini.

Tak mau larut dalam memikirkan Dahyun, ia kembali fokus pada pekerjaanya agar dirinya dapat pulang keapartement segera

Sedangkan dilain sisi terdapat Dahyun yang sedang dalam perjalanan pulang. Bukan supirnya yang mengantarkan Dahyun keapartement melainkan kekasihnya itu, Kim Hanbin.

Dahyun duduk dikursi depan yang berada disamping Hanbin, menggengaam tangan Hanbin yang tak sibuk, sedangkan Hanbin membalas genggaman tangan Dahyun dengan tangan yang satunya lagi fokus menyetir.

Mereka sudah biasa pulang bersama, memasuki apartement Dahyun. Dahyun terlihat sedang memikirkan sesuatu, Hanbin yang menyadari itu langsung menayakannya.

"Are you okay?" Tanya Hanbin

"Yeah, don't worry about me, honey" Ujar Dahyun

"Hmm.... Tapi sepertinya kamu tidak baik-baik saja" Ujar Hanbin

"Honey, can I tell you something?" Tanya Dahyun

"Yeah of course" Ujar Hanbin

"Aku... sudah mengingat semuanya, aku sudah pulih dari Amnesiaku" Ujar Dahyun

"Wow, is it a good news right? Tapi kenapa wajahmu sedih?" Ujar Hanbin

"Kamu taukan akum au menghindari Sana, tapi sekarang aku malah satu apartement dengan dirinya" Rengek Dahyun

"Dahyun, semua itu masa lalu, kamu harus bisa memaafkan Sana" Nasehat Hanbin

"Tapi dia bilang, dia mau merebutku darimu" Ujar Dahyun

"Tidak apa, aku yakin kamu setia padaku, aku percaya padamu, kita tidak akan berpisah honey" Ujar Hanbin

Merekapun menyudahi percakpan mereka karena mereka sudah sampai di apartement Dahyun. Hanbin ikut turun dan memasuki apartment bertuliskan 7D itu.

Sebenarnya Hanbin sudah mau pamit pulang tapi Dahyun memaksanya untuk menemaninya di apartement.

"Day.... Don't tease me" Peringat Hanbin

Ya Dahyun menggoda Hanbin dengan memeluk Hanbin sesekali mencium leher pria itu.

"Why honey?" Ujar Dahyun

Sacrifice [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang