Hari sudah gelap, Hanbinpun pamit dan menyuruh Dahyun beristirahat agar cepat sembuh. Dahyun baru saja ingin mengistirahatkan tubuhnya tetapi suara pintu terbuka menggangu aktivitasnya.
Dahyun menoleh menatap pintu ruangannya yang dibuka seseorang. Ternyata pelakunya adalah Sana, ia datang dengan wajah yang senang dan juga bersemangat, entah kenapa firasat Dahyun menjadi buruk.
Sanapun menyapa Dahyun dengan penuh semangat, ia langsung duduk dikursi sebelah Kasur Dahyun. Sepertinya Sana sudah tidak sabar menceritakan sesuatu kepada Dahyun.
"Dahyunie, hari ini aku senang sekali, kau tau tadi aku dan Mark menonton bersama." Ujar Sana senang
Benarkan? Sudah dibilang firasat Dahyun buruk. Dahyun malas mendengarnya, yang ada hatinya semakin sakit.
Dahyun berusaha mengabaikannya dengan berpura-pura tidur. Baru saja ingin menyelami dunia mimpi, Dahyun harus kembali membuka matanya karena mendengar ucapan Sana.
"Dan yang paling penting adalah, Mark menembakku, dia menyatakan perasaannya padaku" Ujar Sana
Krek....
Hati Dahyun sepertinya retak atau bahkan sudah patah? Kenapa cepat sekali? Bukankah mereka baru saling kenal beberapa hari yang lalu? Pertemuan pertama mereka yang ditoko buku itukan? Cinta pada pandangan pertama? Hah.. mustahil, mana ada cinta pada pandangan pertama? Kalaupun ada paling hanya salah satunya saja.
"Kau menolaknyakan?" Tanya Dahyun penuh harapan
"Yak! Pabo ya! Mana mungkin aku menolaknya, kamukan tau sendiri kalau aku jatuh cinta padanya" Ujar Sana sambil meledek Dahyun
"Kamu ya bodoh! Kalian baru kenal beberapa hari, kamu belum tau semua sifatnya. Bagaimana kalau aslinya ia jahat padamu?" Marah Dahyun
Mendengar ucapan Dahyun yang penuh amarah itu membuat Sana bingung dan kesal.
Sebenarnya ada apa sih dengan Dahyun? Bukannya ikut senang malah dimarahi. Sana juga seperti remaja pada umumnya yang sedang dilanda asmara.
Memangnya salah jika Sana menerima ungkapan cinta dari Mark? Memangnya salah jika Sana berpacaran dengan Mark?
"Dahyun! Aku ini sayang sama Mark, aku yakin Mark tidak jahat! Lagipula ini hidup aku Dahyun kenapa kamu terlalu ikut campur? Kamu melarangku menjadi OSIS aku terima, kamu melarangku untuk olahraga aku terima, semuanya aku turuti Dahyun, tapi untuk kali ini aku tidak mau menurutimu.
Ini hidupku Dahyun kamu tidak punya hak untuk mengaturnya, kamu itu cuman teman aku jangan berlagak memiliki jabatan yang tinggi hingga bisa mengatur-ngatur diriku!" Marah Sana
Dahyunpun terkejut dengan ungkapan Sana tadi. Itu....itu isi hati Sana tentang dirinya? Bagi Sana, Dahyun hanyalah teman yang seenaknya mengatur hidupnya?
Padahal semua itu Dahyun lakukan demi Sana, agar Sana tidak drop. Padahal semua itu sengaja Dahyun lakukan agar Sana bisa bertahan lebih lama didunia ini dan bisa mencapai cita-citanya.
Apakah selama ini Dahyun terlalu ikut campur?
Apakah Dahyun terlalu peduli pada Sana hingga Sana risih pada dirinya?
Apa Sana merasa terganggu akan kehadiran Dahyun dihidupnya?
Tanpa sadar Dahyun meneteskan air matanya, oh tidak Dahyun tidak mau menangis didepan Sana. Tetapi Dahyun tidak bisa menahannya, semua kata-kata yang dikeluarkan dari mulut Sana sangatlah menyakitkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice [√]
RomanceSana dan Dahyun bersahabat dari kecil. Tapi kesialan menimpa Sana, Sana harus menerima bahwa dirinya dinyatakan Leukimia. Sana bersyukur dengan adanya Dahyun ia bisa melupakan penyakitnya itu. Mereka berdua selalu bersama, mereka sudah merasa nyaman...