Sanskar tak bisa berkata-kata lagi,senyuman lebar menghiasi bibirnya dan raut bahagia benar-benar terlihat di wajahnya.
"Ibu,aku tidak salah dengar kan ? Aku... Aku akan menjadi seorang ayah ? Sungguh ? Ibu ini bukan mimpi kan ?"Tanya Sanskar yang begitu senang
"Iya Sanskar. Kau akan menjadi seorang ayah,dan ibu akan menjadi nenek. "Balas Sujata.
"Dan aku akan menjadi bibi. Aku sangat senang sekali. Selamat kakak. "
Sanskar bergantian memeluk ibunya dan Uttara. Bahkan sampai mengangkat Uttara karena begitu sangat senang dan bahagianya.
Dokter puja yang masih berdiri disitu ikut tersenyum bahagia.
"Baiklah Tuan. Saya permisi dulu. "Ucapnya
"Mari saya antar"ucap Sam
"Swara,aku sangat bahagia,Terima kasih Sayang" Sanskar menghampiri Swara yang terbaring lemah,dia mencium kening Swara.
"Terima kasih banyak Swara. "Bisik Sanskar di sela tangisnya.
"Selamat Swara,aku senang mendengar kabar ini. "Ucap Ragini disamping Swara.
"Hei Sanskar,selamat yah,kau akan menjadi ayah. "Ucap Laks
"Terima kasih "
"Sudah-sudah. Ayo kita keluar sekarang. Swara harus istirahat. "Ucap Sujata.
"Ya ibumu benar. Ayo kita keluar"Ujar Ram
Mereka melenggang pergi keluar dari kamar Swara dan Sanskar.
Sanskar duduk di tepi ranjang,dia masih setia mendampingi Swara disana.
"Ayo,sekarang kau harus istirahat. "Ucap Sanskar
Swara mengangguk,Sanskar menyelimuti tubuh Swara. Dia berbaring di sebelahnya dan memeluk tubuh Swara.
"Selamat malam"Bisik Sanskar
"Selamat malam"Sahut Swara.
~~~Pagi Harinya~~~
Sepasang suami istri kini tengah tertidur pulas hingga mereka tak menyadari matahari mulai menampakkan sinarnya.
Dengan posisi Wajah Swara yang tenggelem di dada kekar milik sang suami,dan Sanskar yang masih memeluk tubuh sang istri.
Tak lama kemudian,Sanskar mulai terbangun perlahan matanya terbuka,menguap ia melihat ke sekeliling kamarnya.
Ia menyadari bahwa pagi sudah tiba,ia melihat Swara yang berada dalam pelukannya. Dia masih tertidur pulas dengan rambut yang menutupi wajahnya. Dengan perlahan,tangan Sanskar menyingkirkan helaian rambut yang menghalangi wajah Swara.
Dilihatnya mata indah yang masih tertutup. Bibir merah muda. Wajah yang sederhana namun cantik dan manis. Sanskar sangat mengaguminya,dia terus memandang wajah istrinya.
Hingga Swara mulai terusik dari tidurnya. Dia mengerjapkan matanya. Dia mendongakkan wajahnya melihat kearah wajah Sanskar.
Dan Sanskar hanya membalas senyuman saat Swara bangun dan melihatnya.
"Selamat pagi"Sapanya
"Selamat pagi Sayang"
"Apa masih pusing?"
"Tidak,Sudah lebih baik."
"Baiklah,Hari ini kau mau sarapan apa?,aku akan memasaknya. "
"Tidak usah. Aku akan memasaknya sendiri. "
"Tidak. Kau diam saja di kamar,biar aku saja yang memasak. Aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu dan juga bayi kita. "
"Aku bosan di kamar terus Sanskar. Lagi pula memasak tidak membahayakan nyawa bukan. Kau ini terlalu berlebihan. Berlebihan itu tidak baik. "
"Baiklah,baiklah. Mau boleh turun ke dapur,tapi dengan satu syarat. Aku yang memasak,kau hanya duduk tanpa mengerjakan apapun. "
"Oke"
*****
DAPUR
"Kau duduklah. Lihat dan perhatikan suamimu yang tampan ini memasak. "Ucap Sanskar dengan penuh percaya diri.
"Oke. "Swara duduk di kursi meja makan,sambil menatap Sanskar.
"Oh iya kau ingin sarapan apa?"
"Aku ingin omelet dengan irisan sosis dan daging di dalamnya. "
"Baiklah Nyonya,satu omelet akan segera datang"
Sanskar mulai mengiris daging,sosis,dan beberapa jenis bawang. Sanskar memasukkan telur yang sudah di kocok dengan daging dan sosis yang tercampur ke dalam penggorengan panas yang sudah diisi oleh minyak.
Swara menopang dagunya sambil memperhatikan Sanskar memasak. Kalau seperti ini,Sanskar terlihat begitu lucu dengan apron biru yang terikat di badannya.
Beberapa menit kemudian omelet pun jadi. Sanskar menaburkan sedikit keju diatasnya. Swara mencium aroma omelet yang sangat nikmat.
"Taraa... Sudah jadi!,ini dia Omelet spesial ala Chef Sanskar"Pekik Sanskar sambil mengangkat piring yang berisi omelet di hadapan Swara. Swara terkekeh dengan tingkah Sanskar.
"Ayo sekarang kau coba. Katakan padaku bagaimana rasanya. "
Swara mengangguk dan mencoba mengambil sesuap omelet itu.
"Bagaimana rasanya. "
"Sangat enak."
"Baiklah,kau habiskan sarapanmu. Aku akan segera kembali. "Ucap Sanskar,Swara mengangguk.
****
Rumah Sakit"Nona Kavita. Anda sudah di perbolehkan pulang hari ini. Dokter telah mengizinkan Anda. "Ucap Suster.
"Terima kasih Suster. "Suster tersebut melenggang pergi meninggalkan Kavita.
"Aku harus mencoba mengikhlaskan Sanskar. Bagaimanapun Sanskar sudah menjadi milik orang lain sekarang. Dia tidak lagi mencintaiku. Mungkin inilah nasibku. "Gumam Kavita
Kediaman Maheswari
"Swara"Panggil Sujata
"Iya ibu. "Swara menghampiri Sujata.
"Ayo duduklah. Aku membuatkan Susu untukmu. Ini minumlah!"Sujata memberikan segelas susu pada Swara,dan Swara meminumnya.
"Ibu sangat senang mendengar kabar bahwa sebentar lagi ibu akan menjadi nenek. Apa kau sudah memberitahu kabar baik ini pada keluargamu ? "
"Ya tuhan. Aku lupa ibu. Aku akan menelpon mereka. "Ucap Swara.
"Baiklah nak,Ibu tinggal dulu. "
Bersambung
•••••••••••••••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge and Love (Dendam dan Cinta)
Romance*** Sebuah kisah cinta antara Swara dan Sanskar.Kisah cinta yang diawali dengan rencana pembalasan dendam terhadap keluarga Swara,akibat suatu tragedi yang membuat keluarga Sanskar sangat membenci keluarga Swara dan berupaya untuk membuat hidup anak...