episode 58

245 7 2
                                    

Hari terus berganti terasa begitu cepat. Kini kandungan Swara sudah menginjak usia bulan kelima. Morning sickness dan rasa pusing yang sempat dialami oleh Swara di awal kehamilan nya kini sudah mulai berkurang. Masalah nya sekarang adalah berat badan yang bertambah dan rasa cepat lelah saat melakukan sesuatu. Ya hal biasa seperti itu sering terjadi bagi ibu hamil Bukan. 

Setiap hari Sanskar selalu memprioritaskan Swara dan bayinya. Apapun yang istri nya inginkan itu selalu ia wujudkan. Entah itu makanan ataupun barang yang susah di dapat,ataupun permintaan nya yang selalu muncul tengah malam pun tak menjadi alasan Sanskar untuk menolaknya. 

Semua yang terbaik akan dilakukan Sanskar untuk Swara dan bayi mereka. Tak ada seorang pun yang boleh membuat Swara merasa sedih. Sebab dokter menyarankan untuk terus membuat Swara bahagia karena itu akan berdampak pada kesehatan bayinya. Mengingat dulu kandungan Swara sempat melemah saat Sanskar pergi ke Manali untuk menyelesaikan proyeknya.

Sanskar tidak mau hal seperti itu terulang lagi. Apapun itu Sanskar harus memprioritaskan Swara dan bayinya. Seperti sekarang ini, Sanskar kembali meninggalkan meeting nya dan bergegas pulang karena dia lupa memiliki janji pada Swara untuk melakukan cek kandungannya. Hingga terjadilah merengek-rengek. Entahlah semenjak kehamilan Swara, ia lebih sering bersikap manja pada Sanskar. Bahkan mood nya juga suka turun naik.

Setelah beberapa saat di perjalanan pulang, akhirnya Sanskar tiba di rumah. Begitu masuk, dirinya langsung disambut dengan omelan ibunya yang tengah duduk bersama Swara. Terlihat mata sembab Swara karena dia habis menangis.

"Maafkan aku sayang. Aku lupa kalau hari ini kamu ada jadwal cek kandungan. Padahal tadi niat nya aku langsung pulang pas udah tengah hari, tapi karena ada meeting dadakan, aku jadi lupa. "Sesal Sanskar langsung membungkuk mensejajarkan tubuhnya pada Swara. Dan menggenggam kedua tangannya.

"Kalau meeting kenapa pulang? Kenapa nggak diem di kantor aja? Sibukin aja dirimu itu sama meeting kamu itu.  "Omel Sujata.

"Ibu ayolah aku lupa kalau hari ini jadwal cek kandungan Swara.  "Ucap Sanskar.

"Aku nggak apa-apa kok Sanskar, kamu terusin aja meeting kamu.  "Ucap Swara dengan suara serak.

"Enggak apa-apa tu tapi kok nangis?  "Ledek Sanskar.

"Aku enggak nangis kok, hanya kelilipan aja. "Elak Swara.

"Ya, kamu kelilipan aja.  Sekarang kita siap-siap yah, aku udah gak sabar pengen ketemu sama baby. "Ajaak Sanskar berharap istrinya luluh dan tidak merajuk lagi. 

"Tapi meeting nya bagaimana? "Tanya Swara.

"Aman kok, Vishal yang akan mengurus segalanya. Udah yah.  Sekarang ayo kita siap-siapan.  "Ucap Sanskar, dia membantu Swara berdiri dan menuntun Swara berjalan menuju kamar mereka.

"Swara, setelah pulang dari rumah sakit ibu akan buatkan susu kunyit untukmu. "Ucap Sujata.

"Tidak ibu, aku tidak mau meminumnya. Rasanya sangat pahit.  "Swara mulai merengek.

"Nak, susu itu Bagus untukmu, untuk kesehatan bayimu. "

"Ibu benar, setidaknya minumlah demi bayi kita. Aku akan membantumu untuk meminumnya. "Sanskar membujuk Swara.

"Baiklah. "Ucap Swara pasrah.

***

Rumah Sakit

Swara dan Sanskar kini tengah duduk di kursi antrian. Sanskar terus memegang tangan Swara seraya mengusap perut Swara yang sudah mulai membuncit.

"Nyonya Swara Maheswari. "Ucap Suster memanggil.

"Ayo sekarang giliranmu. "Sanskar membantu Swara berdiri,semenjak usia kandungannya memasuki bulan kelima,Swara jadi sering kesusahan untuk beraktivitas. Kadang ia merasa cepat lelah dalam melakukan pekerjaan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Revenge and Love (Dendam dan Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang