episode 23

474 20 0
                                    

Kini swara dan sanskar telah tiba di suatu tempat,yaitu kuil dekat pinggir hutan.

sanskar begitu sangat sedih,dia tak sanggup melenyapkan orang yang dia cintai.tapi bagaimana lagi dia sudah berjanji kepada ibunya.

"Kau ingin menunjukkan apa padaku sanskar.?"

"Sesuatu,yang akan mengejutkanmu."ucap sanskar yang membuat swara bingung.

"Apa.?"

Sanskar mengeluarkan sebuah pistol dari saku jasnya.Dan mengarahkannya kearah swara.

"Sanskar."ucapnya terkejut.

"Aku mohon maafkan aku."ucap sanskar mengeluarkan air matanya.

Tangannya gemetar untuk menembak swara.Dia tak kuat melakukan itu.

"Aku tidak bisa melakukan ini."teriak sanskar menjatuhkan pistolnya.

Swara hanya menatap sanskar dengan tatapan kosong.

"Ternyata kau disini..tuan sanskar maheswari."ucap seorang pria berjas hitam datang dan menghampiri sanskar.

"Tuan kanna.?"

"Ya.aku tuan kanna.musuhmu,"

"Apa yang kau lakukan disini.?"

"Aku datang kesini untuk membunuhmu.kau telah merenggut perusahaan,nama baikku,reputasiku."

"Aku tidak merenggutnya kanna,itu semua karena ulahmu sendiri,kau yang menghancurkan dirimu sendiri.

"Banyak bicara kau."teriak kanna,dia mengeluarkan pistolnya dan mengarahkan ke sanskar.

"Ucapkan selamat tinggal pada orang yang kau cintai tuan sanskar maheswari."ucap kanna memandang swara.

"Lebih baik aku mati,dari pada aku harus melenyapkan orang yang aku cintai,selamat tinggal swara..aku mencintaimu.aku benar-benar mencintaimu".batinnya.

Sanskar menutup matanya dan membayangkan semua kenangannya bersama swara.

DUAAAARRRR.

Satu tembakan berhasil membuat suasana menjadi semakin tegang.

"Sanskarr."teriak swara.

"Swaraaa...."teriak sanskar.

Sanskar menangkap swara yang terkena tembakan di dekat perutnya dari kanna.

"Sial..kenapa wanita itu yang terkena tembakanku bukan sanskar.aku harus kabur."ucap kanna.

"Swara bertahanlah...kau akan selamat."ucap sanskar memegang pipi swara.

"Aku...tidak..akan membiarkan kau pergi...sanskarr...biar..aku saja...yang pergi...lagipula...ini yang..kau inginkan bukan...?"ucap swara terbata-bata.

"Tidak..aku tidak akan membiarkanmu mati..bertahanlah swara aku mohon demi aku..!"isak sanskar.

"Aku..mencintaimu..sanskar...."

"Tidak..swara..."

Tanpa berpikir lagi,sanskar menggendong swara dan membawanya kerumah sakit terdekat.

Rumah sakit.

"Dokter,tolong selamatkan nyawa istriku."ucap sanskar memohon pada dokter veer yang merupakan dokter keluarga sanskar.

"Kau tenang saja sanskar..kami akan berusaha menyelamatkan nyawa istrimu."ucap dokter veer.kemudian di pergi keruang operasi.

Sanskar duduk,dia membayangkan semua kenangan dia bersama dengan swara.

"Jika nyawa swara tidak bisa diselamatkan maka aku tidak akan pernah bisa memaafkan diriku sendiri.dewa,aku mohon padamu.selamatkan nyawa swara.aku tidak ingin kehilangan orang yang aku cintai untuk yang kedua kalinya.aku mohon padamu dewa."batin sanskar.

"Apa aku harus menelpon tuan shekar.?,atau menelpon ragini.?"gumamnya.

"Tidak,lebih baik aku mengirim pesan saja pada ragini."
_____

"Pesan dari sanskar."gumam ragini.

"Ragini,cepatlah kau datang kerumah sakit city sekarang."

"Ayah,sanskar mengirim pesan.kita harus ke rumah sakit city sekarang.aku rasa ini ada hubungannya dengan swara."

"Baiklah"

Beberapa jam telah di lewati.sanskar masih setia menunggu dokter keluar dari ruang operasi swara.

Krekkk

"Dokter,bagaimana keadaan swara.?"

"Kau tenang saja sanskar,kami sudah mengeluarkan pelurunya.swara akan di pindahkan diruang perawatan."ucap dokter yang membuat sanskar senang.

"Terima kasih banyak dokter."

Dokter veer mengangguk dan meninggalkan sanskar.

"Terima kasih dewa."gumamnya.

Brughhhhh
Satu pukulan mendarat di pipi sanskar.pukulan itu berasal dari shekar yang datang langsung memukul sanskar,karena begitu marah terhadap perlakuan yang dilakukan kelurga maheswari.

"Tuan shekar."

"Apa yang kau buat kepada putriku,sehingga dia bisa menjadi seperti ini.?"

"Tuan,ini tidak seperti yang anda pikirkan,swara tertembak akibat ulah kanna dan.."ucap sanskar terpotong.

"Cukupp..sekarang aku tau,kau ingin membalaskan dendam atas kematian adikkmu dengan melenyapkan swara.bukan.?"

"Tuan tolong dengarkan penjelasanku terlebih dahulu."

"Tidak..sudah cukup.sekarang pergilah dari hadapanku.sebelum aku membunuhmu."

"Tapi tuan..."

"Pergi sekarang juga.."ucap shekar manarik kerah baju sanskar dan meleparkannya.

Sanskar terjatuh.dia bangun dan pergi dari rumah sakit dengan berat hati.

See you :)



Revenge and Love (Dendam dan Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang