episode 9

373 16 1
                                    

"Sudahlah jangan menggodaku seperti itu"gerutu swara.

"Baiklah. Tuan putri ku, sekarang hapuslah air matamu itu Karena ada satu kejutan untukmu sayang. "Ujar sanskar.

Sanskar mengambil sebuah kotak kecil dari saku jasnya. Kemudian dia memposisikan sedikit membungkuk sambil membuka kotak tersebut, yang ternyata di dalamnya terdapat sebuah cincin yang sangat indah, ya sanskar berniat untuk melamar swara di depan semua orang.

"Swara, apa kau mau menjadi istriku, pendamping ku, sekaligus rekan hidupku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Swara, apa kau mau menjadi istriku, pendamping ku, sekaligus rekan hidupku.? "Tanya sanskar menatap mata swara. Swara tiba-tiba diam dan hanya menatap cincin dan wajah sanskar.

"Swara jawablah, kaki ku mulai sakit. "Keluh sanskar.

"Aku siap menjadi rekan hidupmu, ya sanskar aku mau.!"ujar swara sambil meneteskan kembali air matanya.
Sanskar pun bangun dari posisinya, kemudian memeluk tubuh swara.

"Terima kasih swara, terima kasih, aku akan selalu membuatmu bahagia"ujar sanskar senang.

Semua orang yang ada di cafe pun bertepuk tangan. Setelah itu mereka pun pulang.
________________

Di sebuah rumah, terdapat seorang wanita paruh baya yang sedang memandangi sebuah foto yang dimana foto itu di beri sebuah karangan bunga, yang berarti orang itu sudah tiada. Wanita itu menangis sambil memandangi foto yang di beri karangan bunga itu.

"Ibu"lirih seorang pria yang menghampiri wanita paruh baya tersebut.

"Sanskar "sahut wanita paruh baya tersebut.yap pria itu adalah sanskar dan wanita paruh baya itu adalah ibunya. Sanskar pun membungkuk untuk meminta berkat pada ibunya.

"Semoga kau bahagia nak. "Ujar sujata.

"Ibu, rencana kita sudah berhasil, aku sudah melakukan sesuai dengan permintaan ibu"ujar sanskar merasa senang.

"Bagus nak, kita tinggal menjalankan rencana kita selanjutnya, besok kita akan pergi kerumahnya. Akhirnya balas dendam kita akan terbayar."ucap sujata senang mendengar kabar dari sanskar.

"Ibu, ibu tidak perlu menangis lagi, sebentar lagi dendam kita pada keluarga gadodia akan terbalas. Keluarga itu harus membayar mahal atas kematian adikku uttara. Dan aku tidak akan membiarkan rencana ini sampai gagal, rencana yang sudah lama kita susun, harus berhasil. "Ujar sanskar geram.

"Kau benar sanskar "ujar ram ayahnya sanskar datang menghampiri keduanya.

"Ayah"lirih sanskar.

"Aku tidak akan pernah memaafkan shekar gadodia atas perbuatan nya terhadap putri ku"ujar ram.

Flash back 5 bulan yang lalu.

"Permisi, apa ini rumah maheswari.? "Tanya seorang polisi.

"Iya benar"sahut ram.

"Begini tuan, kami menemukan sebuah tas, dan dompet ini.setelah kami periksa,Didalam dompet tersebut terdapat kartu nama, atas nama UTTARA MAHESWARI."jelas polisi tersebut.

"Uttara.? Apa.. Apa yang terjadi pada putriku.?"tanya sujata cemas.

" putri anda telah meninggal akibat kecelakaan, kami menemukan mobilnya terbakar dan jasadnya sudah gosong akibat itu. "Ucap polisi tersebut menundukan kepalanya.

Seketika tubuh sujata lemas mendengarnya.

"Apa yang kau katakan inspektur.?, adikku  uttara. ?,itu pasti bukan uttara, itu pasti orang lain. "Ujar sanskar marah sambil menarik kerah baju milik polisi tersebut.

"Tuan kami telah menemukan barang bukti kuat, bahwa itu adalah adikmu. "Ujar polisi itu memberikan barang milik uttara kepada sanskar. Sujata mengambilnya dari tangan inspektur.

"Ini barang miliknya sanskar, hiks.. Hikss... Uttara.. Hikss, putriku. "Isak sujata.

"Ibu, aku akan memeriksanya, aku akan ke tempat itu dan memastikan, bahwa itu bukanlah uttara. Kau jangan menangis."ujar sanskar.

Sanskar pun pergi ke lokasi kejadian.

***
Sesampai disana, dia di kagetkan dengan no. Plak mobil, yang selalu diingatnya, mobil yang pernah dia hadiahkan kepada seseorang yang sangat dia sayangi. Yah, mobil itu adalah milik uttara, ternyata informasi dari inspektur tersebut benar, bahwa uttara telah meninggal. Kaki sanskar melemas dan jatuh diatas rerumputan.

"Uttara, kenapa kau meninggalkan kakakmu secepat ini.? "Guman sanskar.

Tiba-tiba sanskar melihat sebuah dompet yang tergeletak di dekat rumput. Dan mengambil nya

"Milik siapa ini.? "Gumamnya. Lalu dia membuka dompet tersebut, dan dia mendapati kartu pengenal pemilik dompet tersebut. Nama pemiliknya adalah shekar gadodia.

"  pria ini pasti yang telah membuat adikku mati, aku tidak akan melepaskan dirinya. Aku akan membalas perbuatanmu. "Geram sanskar.

****
Sorry klau jelek,Masih belajar. :)

See you







Revenge and Love (Dendam dan Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang