episode 25

469 19 0
                                    

"Kakak..aku sangat merindukanmu.apa kau tidak merindukan aku.?"

"Dasar bodoh.aku juga sangat merindukanmu uttara."ucap sanskar memukul kepala uttara pelan.

Sanskar melepas pelukannya dan menghapus air mata yang jatuh di pipi merah adiknya.

"Sayang.kami sangat merindukanmu.kemana saja kau selama ini.?,kemana saja kau selama ini.?,kenapa kau tidak memberitahu kami jika kau masih hidup.kami kira kau sudah tiada sayang."ucap sujata memegang tangan uttara.

"Ibu.aku akan menceritakan semuanya pada kalian.sebenarnya yang meninggal adalah shereya bukan aku.ketika saat mobilku masuk ke jurang aku berhasil keluar dari mobil ku,tapi shereya dia tidak bisa keluar karena kakinya tersangkut.aku terguling guling dan kepalaku terbentur dengan batu.aku tak sadarakan diri.tapi untung ada seorang pria paruh baya yang menolongku.Dia membawaku ke rumah sakit terdekat.aku dirawat disana,pria itu mengatakan padaku bahwa aku koma selama 2 minggu.aku juga sempat hilang ingatan selama 4 bulan.tapi aku sudah mengingat semuanya ibu.pria itu sangat baik ibu.jika saja aku bisa bertemu pada dirinya,pasti aku akan sangat berterima kasih pada dirinya.Tapi pria itu telah pergi,aku tidak sempat berterima kasih pada dirinya."jelas uttara yang membuat semuanya menangis.

Sujata menyusutkan air matanya.

"Aku sangat berterima kasih pada dewa dan pria itu.jika aku bertemu dengan pria itu aku akan berterima kasih padanya karena telah menolong putriku."ucap sujata bahagia.

"Sudahlah sekarang kau istirahatlah."ucap sujata membawa uttara kekamarnya.

Sanskar pun pergi ke kamarnya.

"Aku sangat merindukanmu swara.aku tidak tahu apa yang terjadi padamu sekarang.?,apa kau sudah sadar atau belum.?,apa kau sudah makan atau belum.?,ingin sekali aku bertemu padamu.tapi....aku tidak bisa."ucap sanskar memandang foto swara sambil menangis.

"Kau bisa menemuinya sanskar."ucap seorang pria dia ambang pintu kamar sanskar.pria itu menghampiri sanskar.

"Apa yang kau lakukan disini.?"

"Aku datang kesini untuk membantumu."

"Aku tidak perlu bantuan mu."

"Kau akan perlu."

"Kau mencintainya bukan.?"

"Tidak."

"Bohong.kau mencintainya kan.?"

"Aku bilang tidak...sekarang pergi dan tinggalkan aku."usir sanskar.

"Aku tidak akan pergi sebelum kau mengatakan jika kau mencintai dirinya."

"Jangan memaksaku untuk berbuat sesuatu yang berbahaya padamu laks.sekarang pergilah."

"Sanskar.Aku beritahu padamu.kau bisa membohongi semua orang dengan perkataanmu bahwa kau tidak mencintai swara.Tapi kau tidak akan bisa membohongi hatimu."ucap laks.

Sanskar menutup matanya.

Sanskar menutup matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya laks.aku mencintainya.aku sangat mencintai swara."ucap sanskar.

"Sanskar..sekarang swara membutuhkanmu.kini kondisinya sedang koma."

"Apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa.?,apa yang kau katakan.?swara.?dia sedang koma.?"tanya sanskar panik.laks mengangguk.

"Hanya kau yang bisa membuatnya sadar dari komanya."ucap laks yang berusaha menyakinkan sanskar.

"Tapi laks..jika aku kesana,tuan shekar pasti tidak akan mengizinkanku untuk menemui swara.dia sangat membenciku."

"Jika kau sudah niat untuk memenumi orang yang kau cintai..dewa akan mempermudah jalanmu.percayalah. sekarang pergilah..temui swara."ucap laks menepuk bahu sanskar.sanskar memgangguk.
______
Rumah sakit.

"Permisi tuan,aku dokter manav,aku dokter nya mengantikan dokter veer untuk beberapa hari ini.karena dokter veer sedang melakukan operasi besar diluar kota."ucap seorang dokter memakai masker dan kacamata.

"Baiklah dokter."ucap shekar.

Dokter tersebut masuk keruangan swara.dia membuka maskernya.dan menghampiri swara yang sedang terbaring lemah dengan alat medis yang terpasang di tubuhnya.

"Swara."lirih sanskar.

Ya dokter itu adalah sanskar.sanskar menyamar menjadi seorang dokter hanya untuk menemui swara.Dia begitu sangat merindukan swara.

"Swara,maafkan aku."ucap sanskar memegang tangan swara dan mengusapnya.

"Swara,kenapa kau melindungiku.seharusnya aku yang tertembak bukan dirimu.kenapa kau yang harus menanggungnya kenapa.?"isak sanskar.

"Swara..kau tau.aku ingin sekali memberitahumu bahwa aku sangat mencintaimu..aku sangat mencintaimu swara.kau telah berhasil membuatku jatuh cinta padamu."

"Sekarang kumohon bangunlah.aku ingin mendengar lagi ketika kau mengatakan bahwa kau sangat mencintaiku.aku mohon swara.bangunlah.."

Sanskar berdiri dari duduknya dan mengecup kening swara dengan lembut.

"Kenapa dokter manav belum keluar.?"

Shekar pun masuk ke dalam ruangan swara.

"Kau.?"ucap terkejut.

"Beraninya kau masuk kedalam ruangan swara.?,kau pasti sudah menyuntikkan sesuatu kedalam infus swara bukan.?.agar kau bisa melenyapkan swara kan.?"ucap shekar marah dan menarik kerah baju sanskar.

"Tuan..ku mohon..dengarkan penjelasanku..aku tidak berniat melakukan itu..aku datang kesini untuk menemui swara.ku mohon biarkan aku menemaninya disini."ucap sanskar menyatukan tangannya.

"Tidak..aku tidak akan membiarkan penipu dan orang yang berusaha melenyapkan putriku menemuinya.sekarang pergi dari sini dan jangan pernah kembali lagi."ucap shekar mendorong tubuh sanskar kearah tembok.

Sanskar tersungkur,dan punggungnya  terkena tembok.sanskar pun keluar dari ruangan swara dan pergi dari rumah sakit.

"Swara."lirih shekar yang melihat jari swara bergerak.

"Sanskar."ucapnya.

Shekar pergi keluar dan memanggil dokter.

"Sanskar."lirih swara dengan nada pelan.

Dokter memeriksa swara.

"Kini swara sudah melewati masa komanya.ini kabar yang bahagia."ucap dokter.

"Terima kasih dokter."ucap shekar bahagia.

Dokter keluar dari ruangan swara.

"Swara..sayang."ucap shekar menghampiri swara.

"Ayah,dimana sanskar.?"tanya swara yang membuat shekar diam.

"Dia akan kesini.kau istirahatlah."ucap shekar.swara mengangguk.

Typo typo.

See you.:v

Revenge and Love (Dendam dan Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang