episode 56

287 13 2
                                    

~Mumbai,Kediaman Gadodia~

"Halo?"

"Halo ibu"

"Swara. Bagaimana kabarmu,nak?"Tanya Sharmista.

"Aku baik ibu. Bu aku Ragini,Laks,dan Sanskar akan ke sana pukul 13.00. Ada sesuatu yang ingin aku katakan pada ibu."

"Baiklah nak,cepatlah kalian kesini,ibu sangat merindukan kalian."

"Baiklah ibu,aku tutup dulu telponnya."Ucap Swara mengakhiri pembicaraan.

"Siapa yang menelpon,Sharmista?"

"Ibu,Swara yang menelpon. Dia bilang Dia akan datang bersama Sanskar,Ragini,dan Laks. "

"Benarkah? Yasudah ayo sekarang kita masak makan kesukaan mereka. Aku tidak sabar menunggu kedatangan mereka."

"Ayo ibu."

****

"Ibu,kami akan kerumah Ibu Sharmista. Kami akan pulang malam. "Ucap Sanskar.

"Tunggu sebentar,ini bawa manisan ini dan berikan pada Nyonya Sharmista. Ohh ya,sampaikan salamku pada keluarga Gadodia yah"Ucap Sujata.

"Baiklah ibu,kami pergi dulu"

"Hati-Hati."

Tinggg... Tongg...

"Sepertinya itu Mereka."Ucap Shoba.

"Ibu benar,biar aku saja yang membukakan pintu. Ibu lanjutkan saja memasaknya."Seru Sharmista lalu beranjak pergi untuk membuka pintu.

Sharmista membukakan pintu. Ternyata memang benar,bahwa itu adalah Swara,Ragini,Sanskar,dan Laks yang sudah sampai. Senyuman Sharmista mengembang ketika melihat kedua putri dan menantunya datang. Ia langsung memeluk kedua putrinya,dia benar-benar sangat merindukan kedua putrinya itu.

"Ibu sangat merindukan kalian."Lirih Sharmista.

"Kami juga sangat merindukan ibu"Sahut Ragini.

Sharmista menguraikan pelukannya,kemudian mengecup kening kedua putrinya. Sanskar dan Laks menghampiri Sharmista.

"Ibu"Ucap keduanya bersamaan.Mereka berdua meminta berkat pada Sharmista.

"Semoga kalian berdua panjang umur."Ucap Sharmista.

"Ayo masuk!"

Mereka masuk kedalam rumah,Sharmista memanggil Shoba untuk memberitahu bahwa mereka sudah datang. Tak perlu menunggu lama,Shoba datang dan menghampiri Mereka.

"Salam nenek"Ucap Sanskar dan Laks meminta berkat,diikuti Swara dan Ragini.

"Semoga kalian selalu bahagia."

"Akhirnya kalian sampai juga,nenek tidak sabar menunggu kalian datang,karena nenek sangat merindukan kalian."

"Kami juga sangat merindukan nenek"Ucap Swara yang memeluk Shoba diikuti oleh Ragini.

"Ayo kalian duduk lah."Ucap Sharmista.

"Baiklah Ibu."Ucap Sanskar dan Laksh.

"Sharmita,hidangkan tehnya pada Sanskar dan Laksh."Ucap Shoba.

"Baiklah"

"Ibu,aku akan membantu ibu."Ucap Ragini.

"Aku juga akan membantu ibu."Sambung Swara.

"Baiklah"Ucap Sharmista,dia berjalan ke arah dapur diikuti Swara dan Ragini.

"Oh iya nenek,dimana ayah ?"Tanya Laksh

"Dia pergi ke kantor,katanya dia akan segera pulang."

Ragini datang membawa nampan yang berisikan teh,sedangkan Swara dan Sharmista membawa beberapa cemilan untuk Sanskar dan Laksh. Mereka meletakkan cemilan dan teh tersebut di meja. Kemudian Mereka duduk di samping suami mereka.

Tingg nongg....

"Sepertinya itu Shekar."Ucap Shoba.

"Akan aku bukakan pintu."Ucap Sharmista.

Shekar masuk bersamaan dengan Sharmista yang membawakan tas kantor Shekar.

"Ayah"lirih kedua putrinya.

Swara dan Ragini memeluk Shekar.

"Bagaimana kabar kalian?"

"Kami baik ayah. "Mereka menguraikan pelukannya.

"Ibu,ayah,nenek. Aku ingin memberitahu kabar yang sangat baik pada kalian semua."Ucap Ragini.

"Katakan saja Ragini,jangan membuat kami jadi bertanya-tanya."Ucap Shoba.

"Nenek,sebentar lagi,nenek akan menjadi nenek buyut,karena Kak Swara tengah mengandung sekarang."Ucap Ragini yang begitu antusias.

"Swara.."lirih Sharmista yang menatap Swara dengan mata berkaca-kaca.

"Swara apa yang Ragini katakan itu benar?"Tanya Shekar.

Swara mengangguk dan tersenyum senang. Shekar membawa Swara kedalam pelukannya. Mata Shekar mulai berkaca-kaca,dia mengecup kening putrinya.

"Ini kabar yang membahagiakan. Aku akan menjadi kakek. Ohh dewa terima kasih."Ucap Shekar,dia menguraikan pelukannya.

"Sanskar."lirih Shekar.

"Selamat untukmu,kau akan menjadi ayah."

"Selamat juga untukmu ayah."Sanskar memeluk Shekar.

"Swara,kau harus menjaga baik-baik kandungan dan juga kesehatanmu. Perbanyak makan buah dan sayuran."Ucap Sharmista.

"Iya ibu,aku akan selalu mengingat perkataan ibu."

"Heii,kenapa tidak ada yang membagikan manisan?. Ini kabar yang sangat bahagia bukan?"

"Aku akan mengambil manisannya nenek."Ucap Ragini

**Bersambung**




Revenge and Love (Dendam dan Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang