episode 36

442 21 1
                                    

Kuil
Pukul 14.00

Sanskar menghentikan mobilnya.Terlihat swara yang sedang menunggu sanskar di dekat pinggir tangga kuil.Sanskar turun dan menghampiri swara.

"Swara."

"Hai.!"

Sanskar tersenyum tipis.

"Apa yang ingin kau katakan padaku.?"tanya swara membuka pembicaraan.

"Ohh itu..swara..begini..aku minta maaf soal sikap ibu yang telah membuat hatimu terluka saat dirumah sakit.Ibuku telah salah paham padamu..dia kira bahwa kau yang telah mencelakai diriku..Tapi itu benar..justru itu hanyalah kecelakaan."jelas sanskar.

"Sebelum kau menjelaskannya padaku..aku sudah memaafkan ibu..aku mengerti..kau tenang saja."

Sanskar tersenyum simpul.

"Swara..yang terjadi beberapa minggu yang lalu.Apa yang aku lakukan ataupun aku katakan padamu.untuk semua itu aku minta maaf hari ini.kali ini aku meminta maaf padamu untuk terakhir kalinya."ucap sanskar bersungguh-sungguh.Dia memegang kedua tangan swara.

"Karena aku tidak akan mengatakan lagi padamu.Swara aku tau..aku sudah banyak menyakitimu..membuatmu sedih..menangis..bahkan menderita.Semua itu karena ulahku.Jadi sekarang ini..aku berjanji padamu untuk tidak akan mengulangi lagi dan akan selalu membuatmu bahagia."ucap sanskar.

Tak sengaja swara meneteskan air matanya.Sanskar berlutut pada swara.

"Untuk yang terakhir kalinya.Tolong maafkan aku.Ku mohon."

"Sanskar apa yang kau lakukan.bangunlah."ucap swara.

Sanskar berdiri.swara memegang tangan sanskar.

"Aku sudah memaafkan dirimu.bahkan aku sudah melupakan semuanya.Itu hanyalah masa lalu.Ada baiknya jika masa lalu jangan kita kenang lagi itu bisa membuat kita sedih."ucap swara.

"Swara."lirih sanskar kemudian dia memeluk swara.

"Aku mencintaimu..aku sungguh mencintaimu..kali ini aku bersumpah demi hidupku..aku sangat mencintaimu."

"Kau tidak perlu bersumpah seperti itu.Aku percaya padamu..Aku juga sangat mencintaimu.Dan cintaku padamu masih tetap sampai sekarang."ucap swara membalas pelukan dari sanskar.

Sanskar melepas pelukannya.Dia menghapus air mata yang jatuh dari kelopak mata swara.

"Mulai saat ini..aku tidak mau melihatmu menangis seperti ini..aku ingin kau selalu..tersenyum.hanya itu."

Swara mengangguk dan mengembangkan senyumnya.

Disisi lain,seorang pria sedang melihat mereka yang sedang bahagia.Pria itu seakan-akan marah melihat mereka berdua.Dia pun pergi menjalankan mobilnya.

"Kau tau..aku sungguh sangat merindukan dirimu..Aku ingin kita seperti dulu..membina hidup kita bersama."ucap sanskar.

"Maksudmu.?"ucap swara tak mengerti.

"Maksudku adalah..Swara Gadodia..maukah kau menjadi pendamping hidupku.?"

Swara menghela nafas panjang.

"Sanskar..aku tidak bisa menjawab pertanyaanmu itu..butuh waktu..maafkan aku."

"Tak apa..aku mengerti perasaanmu..aku akan tetap menunggu jawaban darimu."

"Terima kasih"

"Baiklah..nona swara gadodia.sepertinya ini sudah sore..bagaimana jika aku mengantarkan dirimu pulang."ucap sanskar.

"Tidak usah..aku akan naik taksi saja."tolak swara.

"Baiklah.."

"Kau jaga dirimu..makan dan minum obat tepat waktu..Dan..jangan lupa minum vitaminmu."

"Kau tidak pernah berubah.."

"Ya begitulah."

"Baiklah aku pergi.sampai jumpa."

"Sampai jumpa."
________________

Revenge and Love (Dendam dan Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang