episode 44

478 20 2
                                    

Gadodia house.

"Semoga kalian bahagia"ucap shekar dan sharmista.

"Tuan..Aku harus segara kembali ke kantor.Aku permisi dulu salam semuanya."ucap sanskar berpamitan.

"Baiklah sanskar..Swara antar sanskar sampai pintu gerbang."ucap sharmista.

"Baiklah ibu."

"Ayo"ajak swara menggandeng tangan sanskar.

"Sankar..Aku sungguh sangat berterima kasih padamu..Kini ayah sudah memaafkan diriku."ucap swara dengan mata berkaca-kaca.

"Tidak..Mulai sekarang tidak ada lagi kata maaf dan terima kasih dalam cinta kita."

Swara mengulas senyuman simpul.

"Katakan padaku..bagaimana bisa kau membuat ayahku menjadi seperti ini.?"

"Aku tidak akan memberitahumu..karena itu urusan mertua dan menantu..Kau tidak boleh tau dengan urusan kami."ucap sanskar menggoda swara.

"Yasudah tidak usah kau beritahu.Sekarang pergilah ke kantormu.Aku tidak mau melihatmu lagi."ketus swara sambil memanyunkan bibirnya dan menyilangkan tangannya didadanya.

"Hahaahh..oh ayolah nona swara Gadodia..Aku hanya bercanda..Aku telah bicara pada ayahmu dan berusaha untuk menyakinkan dirinya tentang aku dan dirimu."

"Ohh jadi begitu.Yasudah..Aku mau masuk dulu.Sampai jumpa."ucap swara hendak pergi tapi sanskar menarik tangannya.Langkah swara terhenti

"Ada apa.?"ketus swara

"Apa kau tidak memberikan sesuatu yang istimewa padaku sebelum aku pergi.?"

"Tidak."

"Ohh ayolah setidaknya beri aku sesuatu yang romantis yang akan aku ingat ketika aku sedang bekerja."

"Baiklah sekarang tutup matamu."

"Tutup mata.?"pekik sanskar

"Iya..sudah cepat lakukan itu."

Sanskar menutup matanya sesuai permintaan swara.

Cupp

Satu kecupan hangat mendarat di pipi kanan sanskar.Sanskar membuka matanya.

"Apa kau suka.?"tanya swara.

"Sangat."ucap sanskar.

"Baiklah aku pergi dulu.Sampai jumpa."ucap sanskar berjalan kearah mobilnya.

"Sampai jumpa"

Malam Hari

Maheswari House.

"Apa.?"pekik sujata.

"Iya ibu..Tuan shekar sudah merestui hubunganku dengan swara.Jadi tunggu apalagi..Besok kita akan pergi kesana dan membawa lamaranku."ucap sanskar girang.

"Kenapa cepat sekali.?"tanya sujata

"Karena dia sudah tidak sabar lagi ibu.Lihatlah wajahnya sangat gembira bukan.?"ucap lask yang datang menghampiri mereka.

Sanskar tersenyum malu.

"Baiklah sanskar..Besok kita akan kerumah tuan shekar untuk melamar swara"ucap ram final.

"Emmm ayah..aku ingin mengatakan sesuatu pada kalian."ucap laks.

"Katakan saja"ucap sujata.

"Ibu..ayah..Begini..Aku ingin menikah dengan ragini juga..Aku ingin pernikahan ku berlangsung secara bersamaan dengan pernikahan swara dan sanskar.Aku tau..Aku tidak pernah mengatakan semua ini kepada kalian sebelumnya tentang hubungan aku dan ragini.Aku minta maaf."jelas laks.

"Bagus itu kabar yang sangat baik.Aku bahagia mendengar kabar dari mu ini laks.Aku merestui hubungan kalian."ucap ram.

"Terima kasih ayah."

"Hei laks..Sejak kapan kau menjadi seperti ini..Tidak seperti biasanya.Dulu kau selalu menolak untuk dinikahkan oleh ibu dan ayah..Tapi sekarang mendadak kau ingin menikah..Kau sungguh sangat aneh."bisik sanskar.

"Sudah diam saja kau."sahut laks.

"Kakak aku sangat bahagia dengan semua ini."ucap uttara memeluk kedua kakaknya.

Kamar Swaragini.

Drrrtttr.
Ponsel swara berdering.Swara mengambil ponselnya diatas meja.

"Sanskar."lirih swara.

Swara mengangkat telponnya.

"Ya sanskar..ada apa.?"tanya swara.

"Besok aku dan keluargaku akan datang kerumahmu untuk melamar dirimu."jelas sanskar.

"Aku.?"

"Ya tentu saja dirimu..Mana mungkin nenekmu  yang akan aku lamar nantinya."ucap sanskar.

"Kau keterlaluan."gerutu swara.

"Aku sangat merindukan dirimu."ucap sanskar

"Aku juga."jawab swara singkat

"Sekarang datanglah ke teras belakang."

"Memangnya ada apa.?"

"Sudah jangan banyak bicara.Cepatlah datang kesana."ucap sanskar.

Swara pergi ke teras belakang rumahnya.Dia terkejut dengan seseorang yang berdiri di depan pintu ketika swara sedang membukan pintu teras belakang.

"Sanskar..Tolong tutup telponnya..!Sepertinya seorang pengusaha terkenal datang kerumahku sekarang."

"Benarkah.?,Siapa.?apa dia lebih terkenal dan tampan dariku.?"tanya sanskar menaikkan satu alisnya.

"Emmm sspertinya tidak.Mana ada pengusaha yang lebih terkenal dan tampan dari dirimu iyakan ?"

"Benarkah.?"

"Ya.."

Sanskar menutup telponnya.

"Ada apa.?,Mengapa kau datang kesini.?".

"Aku hanya ingin menghilangkan rasa rinduku ini dengan bertemu dengan calon istriku yang manis ini."ucap sanskar memeluk pinggang swara.

"Sanskar kau..Lepaskan sanskar.Aku takut jika ada yang melihat kita dalam keadaan seperti ini."

"Biarkan saja..Apa salahnya jika aku melakukan ini."


____________________

Moga suka :)

Revenge and Love (Dendam dan Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang