episode 24

452 18 0
                                    

18.00

Maheswari house.

"Sanskar."ucap sujata menghampiri sanskar dan memeluknya.

" terima kasih karena Kau sudah membalaskan kematian adikmu kepada mereka.pasti sekarang jiwa adikmu bahagia disana."ucap sujata bahagia.

sanskar hanya diam tak bersuara,dia hanya memikirkan bagaimana keadaan swara sekarang.apa dia sudah sadar atau belum.

"Kau tau sanskar,ibu sangat bahagia mendengar bahwa wanita itu sudah mati.akhirnya shekar bisa merasakan bagaimana rasanya jika putrinya tiada."

"Besok,aku akan melakukan pemujaan.sekarang kau istirahatlah nak."ucap sujata.

Sanskar berjalan menuju kamarnya.

Diambang pintu kamarnya langkah sanskar terhenti.dia melihat sekeliling kamar,dimana kamar itu berisi banyak kenangan bahagia dirinya dengan swara.sanskar masuk dia mengunci pintu kamarnya dia membuka lemarinya dan mengambil beberapa minuman beralkohol miliknya kemudian duduk di sudut bawah ranjangnya sambil meneguk minuman tersebut.

sanskar masuk dia mengunci pintu kamarnya dia membuka lemarinya dan mengambil beberapa minuman beralkohol miliknya kemudian duduk di sudut bawah ranjangnya sambil meneguk minuman tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Swara."lirihnya.

"Aku sangat mencintaimu"ucap sanskar dalam keadaan mabuk.

Sanskar berdiri,berjalan menuju meja rias dengan sempoyongan akibat minuman alkohol tersebut.

"Aku sangat mencintaimu swara...aku mohon jangan pergi dariku."ucap sanskar sambil memandang pantulan dirinya di cermin.

Sansakr kembali berjalan kearah ranjang tempat tidurnya.Dia membaringkan tubuhnya dengan kasar ke ranjang.Dan dia pun mulai memejamkan matanya.
_________
Rumah sakit.

"Dokter bagaimana keadaan swara.?"tanya shekar.

"Tuan shekar,keadaan swara sekarang sedang kritis."

"Apa.?"

"Iya nyonya,tapi kalian tenang saja,kami akan berusaha semaksimal mungkin.berdoalah pada dewa demi kesembuhan putri anda."ucap dokter veer.

"Putriku."lirih sharmista.

"Tenang sharmista,ayo kita berdoa pada dewa demi kesembuhan swara."
_____
"Samm,cepat kau siapkan semua untuk pemujaan."perintah sujata.sam mengangguk.

"Dimana sanskar.?,apa dia belum turun.?"

"Aku akan membangunkannya."

Kamar sanskar.

"Sanskar."lirihnya.

"Bau ini.?,apa anak ini mabuk.?"gumam sujata.

Sujata menghampiri sanskar dan membangunkannya.sanskar bangun dia langsung masuk ke kamar mandi untuk bersiap-siap.

"Pendeta silahkan dimulai pemujaannya.!"

Pendetapun membacakan matra untuk pemujaan.

Pemujaan selesai,sujata membagikan persembahan pada seluruh anggota keluarga.

"Ibu."lirih seseorang di ambang pintu masuk.

"Suara itu.?"gumam sujata yang mengenali suara itu.suara yang dia rindukan selama ini.

Sujata membalikkan tubuhnya.begitu terkejutnya dirinya melihat seorang wanita yang dia sangat rindukan selama ini.

"Uttara."ucap sanskar terkejut.

Ya,wanita itu adalah uttara.yang mereka kira sudah tiada akibat sebuah kecelakaan yang dilakukan oleh shekar.

Uttara langsung berlari dan memeluk sujata.

"Ibu."isak uttara memeluk erat sujata.

"Putriku."

Sujata melepas pelukannya,dia mencium pipi dan kening uttara sambil menangis.

Ram menghampiri uttara dan memeluknya.uttara membalas pelukan ram.

"Kakak."lirihnya.

Dia menghampiri sanskar.

"Uttara,kau...apa ini kau..?"

Uttara mengangguk.

"Ini tidak mimpiku bukan.?atau halusinasiku.?"

"Ini nyata kakak...aku masih hidup."

"Kemarilah.!"

Sanskar memeluk erat uttara.




Revenge and Love (Dendam dan Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang