Steak Blytha
______Aurora berjalan keluar dari kamarnya. Ternyata berada di kamar setiap saat itu membosankan juga. Aurora sedang berada di fase tersebut, bosan berdiam diri di kamarnya.
Melangkah menuruni satu persatu anak tangga, berjalan menuju dapur.
Jujur, Aurora bukan lah gadis yang suka bertempur di tempat seperti itu, singkatnya ia tidak suka memasak. Ah, bertambah lagi poin buruk dari dirinya.
Di dapur ada Blytha yang sedang-- entahlah, sedang apa gadis itu? Memasak barang kali. Aurora tidak tahu apa yang dimasaknya dan tidak mau tahu pastinya.
Blytha itu semacam gadis sempurna dimata Aurora, Aurora mengakui hal itu. Dia cantik, anggun, pintar, dan jangan lupakan kemampuannya di dapur. Bertentangan sekali bukan dengan dirinya?
Walau Aurora tahu bahwa ia sangat mengagumi Blytha atas semua yang diperlihatkannya pada dunia, tapi hal itu tidak berpengaruh pada rasa benci yang bersarang di hatinya terhadap Blytha. Bencinya Aurora pada Blytha melebihi segalanya. Blytha mengambil semua yang ia miliki termasuk orang tuanya dan Bryan, ah lupa Bryan bukan siapa siapa Aurora.
Blytha melihat Aurora yang masuk ke dapur, gadis itu tersenyum.
"Mau dimasakin apa, Ra?" tanya Blytha. Lihat gadis itu sangat perhatian, dan Aurora mengakui hal itu juga.
Aurora terdiam. Ia memandang Blytha, tapi jangan salah walaupun ia menatap Blytha namun pikirannya kosong, lebih tepatnya tidak tahu harus memikirkan apa.
Blytha sangat perhatian pada Aurora, justru Aurora membenci Blytha.
"Terserah," jawab Aurora pada akhirnya. Gadis itu berjalan ke lemari pendingin alias kulkas. Mengambil sebotol minuman kaleng, membawanya menuju ruang tamu.
Aurora menghempaskan bokongnya di sofa, meraih remot TV lalu menghidupkannya. Menonton dengan sesekali menyesap minuman kalengnya.
Beberapa menit kemudian, Adena turun dari lantai atas. Wanita paruh baya itu melihat Aurora yang sedang menonton TV, lalu mengalihkan pandangan ke arah dapur yang bersuara.
Adena tahu, pasti Blytha sedang memasak. Sungguh gadis itu termasuk dalam kriteria istri idaman, percayalah.
"Wanita idaman itu pinter masak." Entah kepada siapa Adena berucap, yang pastinya suara Adena terdengar oleh Aurora.
Aurora tahu Mama nya menyindir dirinya, tapi Aurora berusaha mengacuhkannya saja.
"Bukan malas malasan mulu. Mana ada laki laki yang mau." Lagi. Adena berucap seakan menyudutkan Aurora.
"Mama nyindir Aurora ya?" tanya gadis itu. Sebenarnya tanpa ditanya pun, Aurora tahu jawabannya.
"Syukur deh kalo kamu ngerasa."
Aurora menghela napas kasar. Mamamya sudah berubah 180°.
Tidak menyahuti lagi, Aurora malah memfokuskan pandangannya pada layar televisi.
"Blytha lagi masak apa nih sayang?" tanya Adena lembut, menghampiri Blytha.
"Lagi masak steak nih mah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Prescience (END)
Teen Fiction(Follow dulu yaaa.... Sebelum membaca 🤗) -- REVISI SETELAH TAMAT --- Judul Awal : - Geminorum - Ethereal Of Athena Author cerita : Mamih Athena Pengetik : Aku ⚠⚠ young adult ⚠⚠ "Lo udah ambil Papa Mama gue. Lo udah ambil se...