Prescience (END)

2 Anak Laki Laki

Hikss....
Di vote yaa...
Jangan jadi silent reader 😭👉🏻👈🏻

Pollux Untuk Castor
_____

Albert Polluxius Allen

Ketika Mamih meninggal dan perusahaan Papih hampir bangkrut, keluarga kami diambang kehancuran. Aku baru saja berusia sembilan belas tahun saat itu. Karena kondisi, aku tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Kesana kemari mencari bantuan, tak satupun yang mau menurunkan tangannya untuk membantu kami. Papih frustasi. Hingga akhirnya ada satu keluarga yang bersedia menolong kami, namun dengan satu syarat. Menikahi putri bungsu keluarga Pandora.

Harusnya yang dijodohkan itu saudara kembarku, tapi ketika hari pertunangan tiba Castor menghilang, laki laki itu kabur dari rumah, dan aku tidak pernah melihatnya hingga kini. Sehingga mau tidak mau, akulah yang menggantikan posisi Castor.

Awalnya aku menentang keras karena aku memiliki seorang kekasih. Gadis itu memiliki kemiripan seperti Mamih, dia orang penyayang, lembut dan pengertian. Tahu siapa namanya? Dia adalah Athena, persis sekali seperti Mamih sampai sampai namanya pun sama. Aku sama sekali tidak ingin mengkhianati Athena, karena aku begitu mencintai gadis itu. Namun, keadaanlah yang mendesakku. Dan Papih juga memohon sampai menangis memintaku untuk menggantikan posisi Castor.

Tidak bisa menolak, aku pun menikah dengan putri bungsu Tuan besar Pandora, namanya Adena Quenzia Pandora. Gadis itu baik, aku tahu itu, tapi aku tidak mencintainya. Setelah menikah, aku bekerja diperusahaan Pandora hingga perusahaan Papih kembali membaik dan tak lama barulah aku yang ambil alih perusahaan itu.

Tiga tahun kami menikah, tapi masih belum mempunyai anak. Karena sejujurnya aku sama sekali belum menyentuh gadis itu, kami hanya sebatas tidur satu ranjang tidak lebih. Hingga satu hari ada beberapa masalah di kantor, aku pulang dalam keadaan mabuk dan hari itulah hari yang begitu menyakitkan, karena aku telah mengecewakan Athena. Menyakitkan bagiku, Athena maupun Adena.

Aku kira itu tidak akan berhasil, tapi setelah empat minggu, Adena mengatakan bahwa ia hamil. Pikiranku benar benar kacau.

Aku putuskan malam itu juga untuk mengunjungi Athena di rumah kecilnya. Ah aku lupa mengatakan, bahwa Athena itu gadis yang mandiri, idamanku sekali.

Malam itu, akhirnya Athena tahu rahasia yang selama tiga tahun ini aku simpan. Aku sengaja tidak mengatakannya pada Athena karena aku masih berharap suatu hari nanti aku bisa lepas dari pernikahan ini dan hidup bahagia bersama dia. Tapi apa? Aku yang mengacaukan semuanya.

Setelah mendengar semua ceritaku, Athena tersenyum. Senyum yang selalu dapat menenangkanku.

"Albert, kita tidak bisa mengubah takdir. Mungkin memang bukan aku yang pantas untukmu. Bukan tempatku berada disebelah mu di setiap malam." Athena masih bisa memberikan senyuman manisnya, padahal aku tahu bagaimana hancurnya hati gadis itu. "Aku tahu kamu  adalah seorang Ayah yang hebat bagi anak anakmu. Sekarang pulanglah! Ingat saja aku sebagai salah satu kenangan terindahmu."

Mendengar hal itu aku marah, aku mencintai Athena dan hanya Athena. "Jika aku bisa membuatnya hamil, maka kamu akan kubuat seperti itu juga." Dengan amarah aku menarik baju Athena hingga lepas, gadis itu memberontak tapi sama sekali tidak kuhiraukan.

Dan aku yakin kau bisa menebak kejadian setelah itu.

_____

Gilbert Castorus Allen

Aku bukan anak yang baik. Aku tidak seperti Albert yang memiliki kehidupan yang teratur. Pergaulanku sangat bebas, aku anak nakal.

Sehari sebelum hari pertunanganku, tiba tiba Gisel memintaku untuk mempertanggung jawabkan anak yang sedang wanita itu kandung. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Gisel itu wanitaku, dan anak yang ia kandung adalah anakku.

Malam itu juga kuputuskan untuk pergi dari rumah, lagi pula Papih akan sangat marah jika ia tahu bagaimana pergaulanku di luar sana.

Anggap saja aku laki laki pengecut, karena tidak berani untuk mengatakan hal kebenaran. Tapi apa bedanya aku dengan adik kembarku? Bukankah dia juga menyembunyikan kebenaran itu?

Aku memilih untuk hidup bersama Gisel dan anak perempuanku, Jessica Joevancia Allen. Jessica sangat mirip denganku, seperti aku versi perempuan. Tiga tahun setelah kelahiran Jessica, aku dikarunia seorang putri cantik lagi bernama Caryssa Chrystalia Allen.

Kami tidak hidup dalam kekayaan, kami hanya hidup pas pasan tapi kami bahagia. Aku bahagia hidup bersama keluarga kecilku, hingga suatu hari semuanya harus berubah. Aku diderita kanker otak, dan membutuhkan banyak uang untuk membiayai perawatan. Itu awal permasalahan di keluarga kecilku.

Tapi aku tahu dua putriku adalah dua perempuan hebat. Mereka sukses dengan mimpi mereka masing masing di umur yang masih belia karena kondisi yang mendesak ketika itu. Dan kini kedua putriku di kenal banyak orang sebagai, Jessica si Desainer Muda Internasional dan Caryssa salah satu model muda berbakat Tanah Air. Walau aku tidak bisa melihat kesuksesan mereka secara nyata, tapi mereka harus tahu bahwa aku selalu ada disetiap malam dan menjadi salah satu bintang dari berjuta bintang di angkasa untuk menyinari malam kedua putri kecilku.

_____