Diem atau Dicium?
_____Seluruh murid SMA Airlangga di kumpulkan di lapangan pagi ini.
Seperti biasa Aurora dan tiga antek anteknya akan memilih barisan terdepan. Kalau kata Kimberly biar bisa cuci mata, mana tau ada cogan alias cowo ganteng.
"Mau ngapain dikumpulin kaya gini?" tanya Aurora yang berbaris di samping Kimberly. Sedangkan Zuyu dan Pricilla di belakangnya.
"Nggak tau. Tapi katanya ada pengumuman dari Kepsek," ujar Kimberly sembari celingak celinguk mencari keberadaan makhluk bernama 'cogan'. Kebiasan Kimberly dimaklumi saja. Sebenarnya dulu Aurora juga begitu, suka mengumpulkan list cogan di SMA Airlangga atau pun di luarnya, eiitts tunggu tapi Bryan tetap yang pertama! Hanya saja ia sudah pensiun akhir akhir ini.
Tak lama Kepala sekolah maju dan mengucapkan salam pembuka. Ternyata Kepala sekolah mengumumkan bahwa perwakilan olimpiade dari SMA Airlangga ada yang membawa pulang medali juara.
"Juara satu untuk Fisika Putra dan Matematika Putra, Bryan Adams dan Alden Bailey. Juara dua untuk Fisika Putri, Blytha Athena. Serta juara tiga untuk Kimia Putra dan Matematika Putri, Kelvin Hervan dan Laviona Fransisca. Teruntuk siswa dan siswi yang tersebut namanya, di persilahkan untuk maju ke depan!"
Aurora sudah menduga Bryan pasti akan memenangkan olimpiade tersebut. Aurora sendiri sudah melihat pajangan berbagai macam medali dan piala Bryan yang diletakkan di sebuah lemari kaca di dalam rumahnya. Bukan hanya medali dan piala saja, tetapi juga piagam piagam. Gimana nggak klepek klepek ama Bryan? Udah ganteng, pinter, idaman lagi. Eh!
Para pemilik nama yang disebutkan Kepala sekolah, satu persatu mulai maju.
Dari tempat Aurora berdiri, ia dapat melihat bagaimana gagahnya tubuh Bryan. Laki laki itu tersenyum. Entah Aurora terlalu percaya diri atau bagaimana, Bryan itu tersenyum untuknya, mereka saling bertatapan beberapa detik, sebelum Aurora memutuskan untuk mengalihkan pandangannya. Jika diperhatikan terus bisa mati muda Aurora.
Aurora mengalihkan pandangannya pada gadis yang berdiri tepat di samping Bryan. Seketika senyum Aurora memudar. Gadis itu adalah saudara angkatnya, Ya siapa lagi kalau bukan Blytha.
Gadis itu tampak tersenyum cerah. Sengaja atau tidak tapi gadis itu berdiri sangat dekat dengan Bryan, dan Aurora sangat tidak suka akan hal itu. Perlu digaris bawahi 'Sangat tidak suka' nya?
Aurora menggeram kesal. Cari kesempatan dalam kesempitan huh?
Ingin rasanya Aurora mencakar wajah Blytha yang cantik itu, tapi sedetik kemudian ia baru tersadar akan satu hal. Bukankah disini dialah yang menjadi tokoh antagonisnya? Bryan dan Blytha itu udah tunangan, Aurora! Seharusnya lo sadar, lo yang jadi orang ketiga di hubungan mereka!, batin Aurora memarahi diri sendiri.
Aurora tersenyum kecut. Tak ingin merusak suasana bahagia ini, gadis itu buru buru keluar dari barisan.
"Eh, Aurora!" seru Kimberly.
Pricilla dan Zuyu menoleh ke arah sumber suara. Yang tadi pandangan mereka fokus kepada barisan para juara bukan barisan para mantan ya!, beralih pada gadis si maniak kuning itu.
Mereka ikut memandang ke arah pandangan Kimberly, tepatnya dimana tubuh Aurora menghilang di koridor.
Kimberly menyusul langkah Aurora. Pricilla dan Zuyu hanys bisa dibuat bingung, tapi tak urung juga ikut menyusul dua gadis itu.
Aurora memasuki toilet cewek di bawah tangga. Tidak ada orang di dalam sana ketika ia masuk.
Gadis itu melangkahkan kakinya menuju westafel, menatap dirinya sendiri dari pantulan cermin. Aurora menarik kedua sudut bibirnya agar terbentuk senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prescience (END)
Teen Fiction(Follow dulu yaaa.... Sebelum membaca 🤗) -- REVISI SETELAH TAMAT --- Judul Awal : - Geminorum - Ethereal Of Athena Author cerita : Mamih Athena Pengetik : Aku ⚠⚠ young adult ⚠⚠ "Lo udah ambil Papa Mama gue. Lo udah ambil se...