--Geminorum 42--

720 109 414
                                    

Part ini nggak banyak percakapan, mungkin agak ngebosenin kali yaa
:(

Tapi kalo nggak dibaca teliti mungkin nggak ngerti juga, jadi aku harap kalian ya have fun sama cerita gaje aku ini. Hikksss 🤧🤧....


That's The Problem
_____

Di luar sana, langit sudah mulai menggelap pertanda akan segera memasuki waktu malam. Jika sebagian besar malam minggu Aurora habiskan dengan bergelung manja dalam selimut, maka berbeda pada malam ini.

Bryan mengajaknya keluar di malam minggu ini, tidak seperti malam ketika itu yang mana laki laki itu dengan seenaknya datang tanpa memberi kabar.

Aurora sudah siap dengan setelan ala ala dia.

*yang tau siapa orangnya komen disini!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*yang tau siapa orangnya komen disini!!

Namanya juga Aurora. Mana mau dia anggun anggun seperti kebanyakan gadis kalau pergi malam mingguan di luar sana.

Aurora sedang mengeringkan rambutnya yang agak sedikit basah karena tadi ia keramas, ketika bel rumah dibunyikan. Biar Aurora tebak itu pasti Bryan.

Dengan kedua sudut bibir melengkung ke atas tersenyum dengan gembira, ia cepat cepat menyelesaikan pasal rambut me-rambutnya. Gadis itu Buru Buru keluar dari kamar.

Sebelum Aurora benar benar sampai di ujung tangga bawah, gadis itu memperhatikan keadaan rumah. Rapi seperti biasa, tapi entah kenapa terasa aneh di mata Aurora. Seperti ada sesuatu yang tak biasa.

Gadis itu terus melangkah menuju pintu utama.

Tidak sampai kakinya menginjak ruang paling depan yang terdapat di dalam rumah besar keluarga Allen itu --sebelum mencapai pintu-- kembali Aurora diperlihatkan sesuatu yang tidak biasa, lagi. Ada kedua orangtuanya serta orangtua Bryan berada di ambang pintu. Tak lama terdengar derap kaki dari arah belakang Aurora, Aurora menoleh dan ternyata itu Blytha.

Gadis itu tersenyum manis pada Aurora dengan terus melangkah mendekati dua pasang manusia paruh baya itu.

Dengan jelas Aurora melihat bagaimana kedua orangtua Bryan sangat menyayangi Blytha ketika gadis itu ikut menyambut seperti Mama Papanya. Ajeng mengelus rambut Blytha dengan penuh kasih sayang, tak luput dari penglihatan Aurora.

Apa Bryan juga ada disini?, batin Aurora bertanya tanya.

Tak ada satu pun yang mengindahkan kehadiran Aurora yang sudah jelas berdiri di depan mata, sebelum seseorang itu datang.

Disinilah Aurora kini. Duduk bersama Mama, Papa, Blytha dan kedua orang tua Bryan serta tak lupa dengan anak tampannya. Dimana Nara? Gadis itu tidak datang karena ada tugas sekolah yang menumpuk mengingat ia sedang duduk di bangku akhir SMP.

Bryan memperhatikannya, Aurora tahu itu. Hanya saja gadis itu sama sekali tidak berniat untuk menatap laki laki yang duduk tepat berhadapan dengan Blytha. Begini susunannya! Mama, Aurora dan Blytha, di hadapan Mama ada Papa Bryan, Mama Bryan dan Bryan, lalu di ujung ada Papa Aurora sebagai kepala tuan rumah.

Prescience (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang