--Geminorum 8--

1K 240 177
                                    

Cemburu?

_____

Nicholas dan Vino sedang bermain Playstation alias PS di apartemen Bryan, sedangkan Alden bermain game online dengan kedua kaki mengangkang seperti biasa.

"Cewek lo mana Nic?" tanya Vino di sela sela bermain Ps nya.

"Lagi pemotretan. Napa?"

"Biasanya lo ngekor mulu ama dia." Vino bermaksud menyindir laki laki yang kini jadi lawan mainnya.

"Oh."

"Lama lama lo kaya si Alden, irit ngomong."

"Bagus dong!"

"Bagus dari mana?"

"Dari sononya."

"Sononya mana?"

"Dari dengkul lo!"

Pintu apartemen Bryan terbuka, menampilkan sosok laki laki bertubuh tegap dengan rambut yang awut awutan serta baju yang dikeluarkan, dua kancing teratas dilepas memperlihatkan kaos putih polos.

Bryan menghela napas kasar, ia membuang tasnya sembarangan berlalu menuju dapur dan membuka kulkas mencari minuman dingin.

Vino dan Nicholas sontak memperhatikan laki laki itu sejak ia menginjakkan kaki di apartemen, sedangkan Alden menatap lurus ke depan.

"Waw waw waw. Pak Bos kita kenapa nih?" Vino membulatkan matanya serta mulutnya.

Tidak ada tanggapan dari Bryan, laki laki terus meneguk minumannya hingga tandas.

Vino mengalihkan pandangannya ke arah Nicholas seakan bertanya 'kenapa dia?' sedangkan Nicholas mengangkat kedua bahunya tak tahu.

Kemudian Vino mengalihkan pandangannya pada Alden. "Ssst!" Alden menoleh, mengangkat sebelah alis matanya.

Vino menunjuk Bryan dengan dagunya. Alden menoleh ke arah yang ditunjuk Vino. "Cemburu."

"Ha?"

"Dia cemburu," ujar Nicholas mengulang ucapan Alden, sehingga Vino kembali mengalihkan pandangannya ke arah Nicholas.

"Cemburu kenapa?"

Lagi lagi Nicholas mengedikkan bahunya tak tahu.

Drrtt!
Bertepatan dengan ponsel Nicholas yang bergetar tak jauh dari tempat ia duduk. Nicholas langsung menyambar ponsel tersebut dan melihat pesan yang dikirim oleh pacarnya.

"Gue cabut." Nicholas berdiri dari duduknya, melangkah lalu menyambar tasnya di kursi.

"Bry! Gue duluan ya! Cewek gue nyariin." Nicholas tampaknya sengaja menekan kata 'cewek' dalam kalimatnya, bermaksud menyindir Bryan.

Bryan mengalihkan pandangannya ke arah Nicholas yang sedang bersiap siap keluar dari apartemen. Ia menatap tajam Nicholas dan dibalas cengiran lebar oleh laki laki berambut agak ikal itu.

Setelah berlalunya Nicholas, Bryan pun keluar dari dapur yang menyatu dengan ruang utama. Laki laki itu tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun ke arah dua makhluk hidup yang sedari tadi memperhatikannya, mengayunkan kaki menuju kamar.

"Bry!" panggil Alden berhasil membuat Bryan berhenti dan menoleh.

"Hm?"

"Lo belum terlambat!" ujar Alden begitu, ikut bangkit dari duduknya. Laki laki itu menyandang tasnya sebelah pundak, berjalan ke arah Bryan. Menepuk sekali pundak laki laki itu, dan berlalu keluar dari apartemen. Sehingga tinggalah Vino yang menjadi saksi kejadian antara ketiga temannya.

Prescience (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang