Titik Itu
_____
"Boleh gabung?"
Serempak ke empat laki laki itu menoleh dan mendapati dua gadis yang tersenyum cerah.
Bryan mengabaikannya dengan kembali menikmati makanannya. Begitu pula dengan Alden.
"Eh Neng Blytha. Monggo neng, monggo!" Vino memamerkan senyum manisnya. Wah bukan manis lagi namanya, jatuhnya seperti senyum lucu karena dua gigi kelincinya yang terpampang rapi dibagian depan.
Bryan mendengus. Apa apaan si Vino ini?
Seakan tahu keadaan Bryan yang sepertinya menolak kehadiran dua gadis itu, Alden bersuara. "Emang tempat yang lain nggak ada?"
Ingatkan Bryan untuk berterima kasih kepada Alden yang telah mengutarakan protesannya!
Gadis bernama Blytha itu menoleh ke sekeliling, lalu menggeleng lemah. "Enggak ada."
"Duduk aja kali Tha! Lagian ini masih muat kok buat lo berdua!"
Argh, Nicholas sialan. Bryan menggeram tertahan. Nicho sengaja sekali tampaknya.
Tanpa disuruh dua kali, gadis bernama Blytha ini langsung duduk di samping Bryan yang kebetulan juga kosong, dan temannya bernama
Viola duduk di sebelahnya.Vino terkekeh geli melihat tingkah Bryan yang menatapnya tajam.
"Pak Bos! Jangan garang garang gitu dong, ntar diterkam singa betina mau?" Jelas sekali Vino menyindir seseorang, tapi orang itu tidak ada disana.
Bryan tidak membalas, ia lebih memilih untuk melanjutkan makannya.
"Neng Blytha udah pesen makanan belom nih?"
"Udah, bentar lagi juga datang." Vino mengangguk mengerti.
Entah kenapa sekarang suasana menjadi canggung. Vino yang biasanya tak henti hentinya berceloteh, tiba tiba kehilangan topik untuk berbicara. Nicho yang suka tebar pesona pun diam, padahal secara tidak langsung ia jugalah yang mengizinkan kedua gadis itu duduk bersama mereka. Jangan ditanya lagi apa yang dilakukan Alden, karena yah memang laki laki itu sedikit lebih kalem, ingat hanya sedikit. Ia melanjutkan makannya dalam diam.
Pesanan Blytha dan Viola datang, mereka pun mulai menyantapnya.
Bryan yang sudah menghabiskan nasi pecelnya, memilih untuk mengaliri air dikerongkongan. Laki laki itu meminum air dingin yang tadi ia pesan sembari memperhatikan seseorang yang berada agak jauh dari tempatnya, namun masih dapat di tangkap dengan indra penglihatan pastinya.
Beberapa detik tatapan mereka beradu pandang, hingga orang yang Bryan tatap mengalihkan pandangannya ke arah lain.
_____
Aurora berteriak senang ketika pesanan mereka datang.
"Biasa aja kali, Ra! Kaya nggak makan seminggu aja lo!" tegur Pricilla yang jengah akan kehebohan Aurora.
Aurora ini punya tampang tampang galak gitu, terbalik sama tingkahnya yang kaya orangutan. Heboh sana sini.
Bagi yang pertama kali melihat wajah Aurora pasti akan menyimpulkan bahwa ia gadis super judes. Tapi kenyataannya berbeda, walau dengan tampang begitu Aurora adalah gadis yang bisa dikatakan tak tahu malu. Nggak ada jaim jaimnya si Aurora ini!
KAMU SEDANG MEMBACA
Prescience (END)
Подростковая литература(Follow dulu yaaa.... Sebelum membaca 🤗) -- REVISI SETELAH TAMAT --- Judul Awal : - Geminorum - Ethereal Of Athena Author cerita : Mamih Athena Pengetik : Aku ⚠⚠ young adult ⚠⚠ "Lo udah ambil Papa Mama gue. Lo udah ambil se...