Duduk di trotoar
_____
"Gue peduli kok sama lo!" Gavin dengan seenaknya langsung menarik kursi agar bisa duduk di samping Aurora.
Sontak ke empat gadis itu menoleh ke arah Gavin, sedangkan Gavin mengalihkan pandangannya hanya pada Aurora seorang.
Laki laki itu menaik turunkan alisnya bermaksud menggoda Aurora.
Bukan Aurora yang mudah tergoda. "Kok lo disini, Pin?" tanya Aurora melenceng dari pembahasan.
Sontak Gavin memanyunkan bibirnya, ternyata Aurora tidak mengindahkan kalimatnya tadi.
"Iya. Kok lo bisa disini?" tanya Pricilla yang juga penasaran.
"Kimmy yang bilang ke gue kalo kalian lagi ada di sini," jawab Gavin yang sudah mengalihkan pandangannya dari Aurora.
Kini mereka semua menoleh ka arah Kimberly. Gadis itu malah menampilkan senyum lebar.
"Iya gue yang ngajak Gavin ke sini," akunya.
"Tapi kata lo girls time, trus kok Gavin lo ajak?" tanya Aurora mengernyitkan dahinya. Memang Kimberly mengatakan hal itu kepada Aurora untuk membujuk gadis itu pergi. "Oo, jangan jangan Gapin ini cewek ya?" Aurora langsung terbahak atas apa yang ia pikirkan. Walau pun ia tahu Gavin tidak mungkin seorang perempuan, tapi hal itu tetap membuatnya tertawa.
"Ngada ngada lo, Ra!" Gavin mencebikkan bibirnya. "Gue ini cowok tulen."
"Oala macacih?" ujar Aurora bertingkah sok imut, membuat tiga gadis berjengit kaget dengan sikap Aurora, beda halnya dengan Gavin.
"Hmm."
"Tapi kamu nggak menciri khas kan seorang cowok tulen lho Vin!" celetuk Zuyu.
"Lah kenapa gitu?" tanya Gavin.
"Ya kamu temenan sama cewek doang. Aku nggak pernah liat kamu main bareng temen cowok kamu," tuding Zuyu tersenyum jahil.
"Eh iya lho!" heboh Aurora baru sadar bahwa Gavin selama ini selalu bersama mereka berempat. Kalo nggak bareng mereka ya dia sendiri.
"Enak aja lo kira gue nggak punya temen cowok," tukas Gavin tak suka. "Gue tuh cuman males aja bersosialisasi, tapi temen cowok gue banyak."
"Gue nggak pernah liat," balas Aurora tak mau kalah.
"Gimana mau liat, temen gue pada nggak ada disini."
"Disini dimana?"
"Di sekolah maksudnya."
"Tapi kan yang lo bilang disini. Disini berarti di kafe ini," jelas Aurora selalu menyulut emosi.
"Udah deh ah! Ribet! Intinya gue itu cowok tulen. Titik. Lagian nggak ada hubungannya temenan ama cewek semua ato engga."
Kriik... Kriik...
Hening, namun sedetik kemudian mereka tertawa.
Nggak ada yang lucu suer!
KAMU SEDANG MEMBACA
Prescience (END)
Teen Fiction(Follow dulu yaaa.... Sebelum membaca 🤗) -- REVISI SETELAH TAMAT --- Judul Awal : - Geminorum - Ethereal Of Athena Author cerita : Mamih Athena Pengetik : Aku ⚠⚠ young adult ⚠⚠ "Lo udah ambil Papa Mama gue. Lo udah ambil se...