34. So Sweet

180 26 2
                                    

Saat ini Rei sudah dalam perjalanan pulang ke rumahnya. Setelah mendapatkan usiran dari mertuanya dan nasehat dari kakak ipar, Rei memutuskan kembali pulang untuk menemui Queen. Dan akan memikirkan cara apa yang ampuh yang dapat dia gunakan untuk membuat Queen mau bertahan disisinya. Selama ini, apapun yang dia lakukan tak pernah bisa membuat Queen mau bertahan disisinya. Padahal dia sudah melakukan hal yang benar-benar dia lakukan dengan tulus.

" Apa aku tidak punya garis takdir dengan Queen?" Gumam Rei

Mobil yang dikendarai Rei sudah sampai di depan rumahnya. Untuk sesaat dia enggan masuk, tapi dia tetap harus melakukannya karena dia merindukan Queen, merindukan amarahnya dan keluh kesahnya.

Rei berjalan masuk, keadaan rumah terlihat sepi karena pada siang hari seperti ini hanya ada beberapa orang di rumah, seperti mamanya, kakak iparnya Vaini dan Erin keponakan lalu beberapa pelayan rumahnya dan dia juga berharap kalau istri kecilnya itu juga berada di rumah ini.

Selama Rei berjalan masuk, dia belum menemui keluarga satupun. Rei berfikir mungkin mereka di dalam kamar mereka. Reipun berjalan masuk ke dalam kamarnya mencari keberadaan Queen.

Di dalam kamar betapa senangnya Rei saat melihat Queen sedang membereskan beberapa kain yang berserakan dan membelakangi dirinya dan tak menyadari kedatangan Rei " hai, lagi ngapain?" Sapa Rei dengan lembut agar Queen tidak terkejut

" Kak Rei? Kapan sampai?"

" Baru aja" jawab Rei lalu memeluk istrinya itu melepaskan rindu "Kamu lagi ngapain?" Tanya nya saat sudah melepaskan pelukannya dari tubuh Queen

" Kok gak kasih kabar?"

" Sengaja biar surprise"

" Ada-ada aja. Kakak udah makan?"

" Ketemu kamu saja perut aku kenyang" jawab Rei menggoda Queen apalagi sentuhan di pipi Queen membuat wajahya memerah. Queen malu mendengar ucapan Rei dan dia tidak tau kenapa ini bisa terjadi padahal biasanya dia tidak terpengaruh dengan godaan Rei. Apa itu terjadi karena dia sudah jatuh cinta pada Rei?

Queen menggelengkan kepalanya menyangkal apa yang baru saja terlintas di benaknya. Dia tidak percaya kalau dia secepat itu jatuh cinta pada Rei

" Kenapa? Kok geleng-geleng?"

" Eh, itu, aku kayak lagi ngerasa mimpi kakak disini padahal kemarin baru pergi" ujar Queen bohong karena tidak tau harus mengatakan apa dan tidak mungkin dia jujur tentang apa yang dia pikirkan

" Siapa yang bilang kemarin kangen sama aku?" Tanya Rei pura-pura siapa yang berbicara kemarin " dan karena aku juga kangen makanya cepat-cepat pulang" tambah Rei

" Apaan sih? Sana mandi! Badan kak Rei bau" usir Queen mencoba mengalihkan pembicaraan Rei yang selalu menggodanya

Rei tersenyum melihat tingkah Queen. Lalu dia berjalan kearah kamar mandi melakukan apa yang disuruh kan oleh Queen. Namun sebelum itu dia mencium bau badannya dan tidak mencium bau yang tidak enak " tidak terlalu bau" gumamnya sebelum dia menghilang di dalam kamar mandi

" Udah mandinya?" Tanya Queen saat melihat Rei keluar dari kamar mandi saat dia baru saja kembali ke kamarnya setelah mengambilkan teh panas untuk Rei

" Hm, kamu bawa apa?"

" Teh manis untuk kakak. Aku gak tau kakak suka minum apa kalau jam segini jadi aku bikinin teh aja"

" Makasih, aku suka kok" jawab Rei meminum teh yang diberikan oleh Queen kepadanya " Queen, kok tiba-tiba kamu manis gini sama aku?" Tanya Rei

" Gak tau juga. Atau apa jangan-jangan kakak pelet aku ya?" Tanya Queen dengan polosnya mengatakan kata-kata pelet. Sontak membuat Rei langsung menjitak jidat Queen

Stranger Marriage [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang