Sepandai tupai melompat pasti ada saatnya dia terjatuh. Pepatah itu juga berlaku dalam hidup Queen untuk saat ini. Sepintar-pintar Queen bersembunyi, menghindari Caka pasti akan ketahuan juga. Contohnya saat ini, Queen tau kalau Caka hari ini pasti akan datang ke rumahnya, karena itu dia berencana berangkat lebih pagi dari biasanya agar tidak bertemu dengan Caka yang biasa mengantarkan dirinya ke kampus.
Baru saja hendak membuka pintu Queen dikejutkan oleh Caka yang sudah duduk manis di kursi yang ada di depan rumahnya. Seraya duduk manis Caka menatap Queen dengan tatapan tajam ke arah Queen
" mau lari lagi?" ujar Caka" ka-kamu kok bisa ada disini?"
" kenapa kamu selalu menghindari aku? Aku bosan Queen, kucing-kucingan seperti ini" sama halnya dengan Queen. Bukannya menjawab pertanyaan yang diajukan Caka malah bertanya balik.
Bosan? Jika itu yang ditanya, maka jawabannya adalah sangat. Dia lelah berlaku seperti ini dengan Queen. Yang dia inginkan itu hubungan harmonis.
Queen yang mendengar pertanyaan dari Caka rasanya ini menangis meminta maaf tapi sulit untuk dilakukan. " apakah kamu ingin dengar lagi apa yang aku inginkan? Bukannya sudah jelas, apa yang aku ucapan beberapa hari yang lalu. Dan kamu juga sudah mengatakan kalau kamu akan datang ke rumah dan mengatakan semuanya" jawab Queen sekuat tenaga mencoba untuk kuat mengatakan hal yang tak ingin dia katakan.
" kenapa kamu kekeuh ingin membatalkan semua ini? Apa kurang aku Queen? Katakan, apa yang tak kamu suka dari aku, biar aku bisa merobahnya. Bukan seperti sekarang, aku gak suka dengan pembatalan seperti ini" lirih Caka yang kali ini berbicara dengan mata yang sudah bergenang air mata bahkan ada yang sudah menetes. Dan ini adalah hal memalukan yang pernah dilakukan oleh Caka. Tapi memohon kepada Queen rasanya bukanlah apa-apa. Dia menyampingkan rasa malu agar Queen tetap mau disisinya
" aku mohon.. Caka aku mohon" lirih Queen yang juga ikut mengeluarkan air mata saat tak tega melihat air mata Caka yang sudah menetes " jangan menangis memohon sama aku. Aku mohon" lanjut Queen yang sudah terisak dan sekarang sudah jongkok di depan Caka
" Sayang, katakan kenapa kamu ingin sekali mengakhiri hubungan kita? Padahal sebenarnya kamu juga masih ingin tetap berada disisi aku. Jangan seperti ini. Jangan saling menyakiti. Katakan apa sebenarnya yang terjadi? Apapun itu pasti aku akan membantunya. Kita jalan semuanya bersama" tanya Caka yang sekarang sudah diposisi yang sama dengan Queen bahkan membawa Queen ke pelukannya
" jalan satu-satunya hanya berpisah" gumam Queen disela isaknya
" CUKUP, CUKUP MENGATAKAN TENTANG PERPISAHAN. KARENA SAMPAI KAPANPUN AKU GAK AKAN SETUJU SAMA UCAPAN KAMU" bentak Caka yang reflek menjauhkan tubuh Queen dari pelukan dan sekarang Caka sudah berdiri dihadapan Queen yang makin terisak mendengar bentakan dari Caka. Dan ini adalah pertama kalinya Caka membentak Queen sejak mereka kenal. Dan itu sangat menakutkan dan juga menyakitkan.
Bentakan dari Caka yang memang dengan nada kuat dapat didengar oleh orang tua Queen. Yang langsung keluar dari dalam rumah
" ada apa ini?" tanya mama Queen yang langsung membantu Queen berdiri" ada apa? Kenapa kamu berbicara dengan nada keras?" kali ini papa Queen yang bertanya dengan nada datar dan pasti marah karena melihat posisi anaknya yang ada di lantai. Orang tua manapun pasti akan salah paham
" pa jangan marahin Caka karena ini semua adalah salah aku" lirih Queen
" maafin aku om. Aku gak bermaksud"
" apa kamu dorong Queen?" tanya mama Queen
" Caka bukan orang yang seperti itu ma"
" Queen kamu diam!" bentak mama Queen
KAMU SEDANG MEMBACA
Stranger Marriage [End]
RomancePernikahan yang terjadi tak seperti pernikahan biasanya. Penasaran? Silahkan baca langsung. Jangan lupa Follow, Vote dan Komen. @Chie_Vaichy