14. Mencoba baik-baik saja

197 33 2
                                    

Habis taraweh sempatin up nih? Siapa yang like?

Siapa yang ikhlas ngasih vote nih? Apalagi bela-belain komentar, aku akan like pake banget sama kalian. 😘

***SELAMAT MEMBACA***

Pagi hari ini Lintang berangkat ke tempat magang bersama dengan Davief saja. Ini adalah hari ke tiga sejak Queen pulang kampung. Biasanya selalu bersama Queen membuat Lintang sedikit merasa kesepian.

Saat sampau di perusahaan. Lintang melihat beberapa teman magangnya masih belum masuk ruangan.
" kenapa masih disini?" tanya Lintang

" Lin, kamu lupa hari ini adalah harinya" jawab salah satu teman Lintang

" hari apa?"

" hari bos besar datang ke kantornya"

" lah bukannya kamu bilang waktu itu bos besar datangnya kemarin?"

" salah dia. Kemarin itu waktu bos balik dari luar negeri. Sekarang baru masuk kantor lagi" jelas temannya yang lain

" terus, apa kita anak magang wajib nungguin bos besar datang?" kali ini Davief yang bertanya

" gak sih. Tapi ini waktunya kami yang cewek cuci mata. Kamu gak tau aja kalau bos besar itu gantengnya ngalahin psikopat yang ada di drama Flower of Evil"

" kamu sana pergi. Lintang kamu disini aja biar kamu tau nikmat tuhan manakah yang kamu dustakan?" ucap salah satu dari mereka sambil menahan tangan Lintang agar tidak pergi. Sedangkan Davief tak suka dengan hal itu. Namun dengan pandangan Lintang, iya langsung masuk dengan terpaksa.

" bos besar datang" ujar salah dari dari mereka yang melihat bos besar mereka berjalan masuk dengan asisten pribadinya

" gila. Gak nyesal gue magang disini"

" bos besar emang ganteng. Coba pacar gue?"

" kalian nyadar gak sih. Kalau tu bos besar jalan ke arah kita?" ujar Lintang menyatakan apa yang dia rasakan. Dan itu membuat mereka semua sadar dan membenarkan ucapan Lintang dan saat itu juga mereka langsung bubar tanpa bertanya kenapa bos besar mereka ke ruangan mereka. Tidak saja anak magang, karyawan tetap juga kaget dengan kedatangan bos besar ke tempat mereka.

Si bos besar langsung menuju ke ruangan ibu bos mereka. Ibuk Mala.
" Mala" panggil si bos besar

" eh pak Rei, apa ada yang bisa bantu?" tanya Mala saat menyadari bosnya masuk ke ruangannya yang terbilang kecil

" tolong antarkan proposal yang saya minta beberapa waktu lalu" ujarnya lalu setelah itu dia keluar. Dia dan asistennya berjalan masuk ke dalam ruangan miliknya.

" Bos, bukannya proposal itu udah dikirim lewat email sama si Mala?" tanya asistennya saat mereka telah berada didalam ruangannya.

" emang, gue datang kesana hanya mau lihat anak magang yang punya potensi tinggi itu" jawabnya yang penasaran sama anak magang yang membuat proposal perencanaan sesuai dengan keiinginannya meski dia harus memperbaiki beberapa bagian tapi menurutnya anak magang dapat membuat sesuatu yang dia inginkan pasti akan dia pertahankan. Begitulah sifatnya.

" gue gak habis pikir sama cara pikir lo Rei. Bikin Mala bingung aja" liriknya sang asisten

" lo lupa kalau Mala sudah lama kerja sama gue. Bahkan dia langsung memperkenalkan gue sama anak yang punya potensi bagus"

" terus apa lo lihat tu anak?"

" gue udah perhatiin mereka. Dan gue lihat ada satu yang menurut gue kalau orangnya adalah dia"

Stranger Marriage [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang