39. Inginku Pergi

178 23 2
                                    

Setelah acara makan malam, semua orang berpindah, ada yang kembali ke kamar dan juga ada yang memutuskan duduk di ruang keluarga. Queen yang awal memilih kembali ke kamar tak bisa dia lakukan karena mama mertuanya membawanya untuk bergabung dengan yang lainnya di ruang keluarga.

Sesampai di sana, Queen disambut dengan hangat oleh Erin dan beberapa orang lainnya, yang memandang nya dengan tatapan tidak suka hanyalah Raina.

" Mbak bar-bar kenapa diam aja dari tadi? Sariawan mbak?" Ledek Mala kepada Queen yang sedari tadi memilih untuk diam saja

" Sadar diri kali. Kan dia bukan lagi bagian dari keluarga kita sejak kabur sama mantan" sindir Raina

" jadi benar itu mantan tunangan kamu?" Tanya Vaini mengalihkan ejekan Raina. Bagi Vaini yang tau kisah drama percintaan Queen dan Rei, sama sekali tak menyalahkan kepergian Queen apalagi ditambah dengan kedatangan mama Queen setelah Queen pergi waktu itu

" Udah pasti kak. Kakak gak lihat cowok itu gantengnya tiada ada tandingannya. Kalau aku jadi Queen pasti juga akan melakukan hal yang sama" tambah Mala yang makin menjauhkan topik pembicaraan yang dimulai oleh Raina

Seseorang berdehem di belakang mereka. Queen yang melihat siapa yang berdehem tersenyum namun tak berapa senyum itu menghilang saat melihat siapa yang ada dibelakang Erick
"Hai" sapa Mala kepada Erick yang sudah menatap nya dengan tatapan tajam

" Sama siapa kamu akan kabur?"

" Eh"

" Aku rasa gak bakal ada yang mau bawa dia kabur" ledek Vaini

" Enak aja. Gini-gini aku juga punya mantan. Gak Queen aja"

" Faris maksud kamu?" Tanya Rei yang lupa kalau nama itu tak boleh disebutkan di dekat Queen

" Faris?" Gumam Queen yang didengar oleh semua orang. Mala dan Erick yang menyadari hal itu langsung menatap kearah Rei yang juga merasa bersalah

" Sekarang aku mengerti, apa kak Mala adalah wanita itu?" Tanya Queen menatap Mala

" Diamnya kak Mala aku anggab iya. Itu artinya kak Erick adalah..." Seru Queen yang memilih untuk tidak melanjutkan ucapannya "Akhirnya jelas, kalian adalah orang yang sudah melakukan hal menjijikkan itu kepada kak Faris" lanjut Queen menatap Mala, Erick lalu kearah Rei dengan tatapan remeh.

" Kenapa dunia sesempit ini? Kenapa aku gak pernah memikirkan hal semudah ini" sesal Queen merutuki kebodohannya. Queen berdiri dari duduknya dan tak memandangi Queen Mala dan dua orang lainnya

"Padahal aku selalu berharap aku tidak akan pernah ketemu sama mereka yang berani menyakiti kak Faris, tapi ternyata sekarang kalian berada di depan mataku" ucap Queen dan berjalan meninggalkan semua orang

" Aku muak dengan takdir yang tak begitu indah" bisik Queen kepada dirinya sendiri dan pergi kearah kamarnya.

Queen yang biasa lari dari masalah, kali ini juga akan melakukan hal yang sama. Queen membereskan barangnya dan berniat akan pergi lagi, dan mungkin ini akan jadi terakhir kali nya dia datang ke rumah mama mertuanya.

Queen mendorong koper mini miliknya keluar dari kamar tamu yang ada di rumah itu

" Queen, apa yang kamu lakukan? Apa harus kamu pergi dari rumah ini lagi?" Seru Mala yang melihat Queen pertama kalinya. Mala menghampiri Queen.

" Benar kata Raina, aku bukan bagian dari keluarga ini jadi tak seharusnya aku berada disini. Lagian aku rasa terlalu banyak hal yang memungkinkan aku untuk tidak disini, mulai dari pernikahan aku yang gak masuk akal, ditambah dengan fakta yang baru saja aku dengar. Asal kakak tau, seberapa benci aku sama bos yang sudah berani memandang rendah harga diri kak Faris. Bos memperkerjakan seseorang berdasarkan keinginan bawahannya. Dan seberapa besar rasa amarah aku kepada seseorang yang tak percaya akan dirinya sehingga meminta bosnya untuk menjauhkan lelaki yang mencintai orang yang dicintainya. Dan seberapa inginnya aku membunuh wanita yang berani memberi harapan kepada kak Faris padahal hatinya dimiliki oleh laki-laki lain" ucap Queen dengan nada datar bahkan terdengar menakutkan. Mala saja yang mendengar hal itu tak berani lagi berucap. Kata-kata yang dilontarkan oleh Queen benar-benar tak seperti diucapkan oleh Queen yang dia kenal.

Stranger Marriage [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang