46. Menjelang Ending

224 24 1
                                    

Tidak saja Rei, Faris dan juga mama Queen ikut kaget mendengar pernyataan sang papa Queen. Rei sekarang baru sadar kenapa dirinya dengan mudah menikahi Queen waktu, ternyata memang ada campur tangan dari papa Queen tapi kenapa? Kenapa papa Queen melakukan hal seperti ini?

" Ada apa?" Tanya Queen yang tiba-tiba datang ditengah keheningan setelah mendengar pertanyaan itu. Mama papa Queen dan juga Rei sama Faris kaget karena kedatangan Queen

" Kamu masih belum mandi?" Tanya mama Queen yang menyadari bahwa pakaian Queen masih belum diganti

" Eh" respon Queen

" Ya ampun Queen, kamu ini benar-benar gak punya urat malu, disuruh mandi malah nyuci wajah doang" omel mama Queen yang sekarang sudah berjalan mendekat kearah Queen

" gila ih, mama ngatain aku gak punya urat malu. Mamaku yang cantik, aku mandinya nanti aja, aku harus pergi bentar" bujuk Queen yang sekarang berjalan meninggalkan mamanya

" Kemana?" Tanya Rei yang merasa kalau istrinya itu tidak melihat keberadaan yang juga berada di tengah keluarga. Mendengar suara Rei, Queen menghentikan langkahnya, lalu berbalik dan berjalan kearah suaminya itu, dalam gerakan cepat Queen mengecup pipi suaminya dan berjalan menjauh.

"Anak kamu kangen mantan mamanya" teriak Queen saat dia sudah berada di jarak yang lumayan jauh.

" Kebiasaan tu anak, absennya ke rumah Caka cuman pas berantem aja" ujar Faris yang lupa kalau ada Rei di dekatnya yang mungkin tidak enak hatinya mendengar ucapannya

" Faris" tegur sang mama. Faris yang tak faham melihat kearahnya dengan kode singkat, Faris baru paham kenapa mamanya menegur dirinya

" Lo kalau mau ikutin aja tu anak. Dia cuman ke rumah tetangga doang kok"
Ujar Faris menggoda Rei. Dia tau kalau Rei pasti cemburu karena Queen pergi ke rumah Caka

"Tetangga yang pernah menemani hari-hari bahagia Queen maksudnya" tambah Faris. Sesaat sesudah Faris mengatakan itu bantal kecil mendaratkan di kepala dan itu adalah ulah mama mertua nya

Faris melihatkan wajah protes nya kepada mama mertuanya tapi mama mertuanya hanya cuek saja. Merasa kalau dia tidak bersalah

" Kamu gak usah khawatir, Queen hanya datang sekedar bertamu saja" ujar sang papa mencoba menenangkan menantunya

" Iya pa, aku baik-baik aja kok, ya udah kalau gitu aku ke kamar dulu" izin Rei

" Jangan mewek ya!" ledek Faris

" Faris"

" Apa ma?"tanya Faris yang pura-pura tidak mengerti dengan panggilan mamanya itu

Rei tidak lagi peduli lagi dengan ucapan Faris, yang jelas setelah minta izin kembali ke kamar kepada kedua mertuanya itu, Rei berjalan masuk ke dalam kamar milik Queen yang sekarang juga jadi miliknya.

Di dalam kamar sangat terlihat kalau ini adalah kamar seorang perempuan, semua peralatan yang ada di kamar itu terlihat girly, dan Queen juga termasuk orang yang rapi dari yang dia tau selama ini.

Kamar Queen memiliki sebuah balkon, Rei berjalan kearah balkon tersebut, betapa kaget diri saat melihat ke seberang sana, istrinya sedang memeluk laki-laki lain yang tidak lain adalah Caka.

Rei tidak melepaskan pandangan dari hal yang membuat darahnya mendesir. Dari arah seberang, Baik Queen maupun Caka tidak menyadari kalau Rei melihat aksi mereka dengan tatapan yang tak bisa di artikan.

" Queen, siapa orang yang ada di kamar lo itu?" Tanya Paupau yang sadar kalau ada yang melihat kearah kamar Caka

" Eh" respon Queen bingung lalu melihat kearah yang yang disebutkan oleh Paupau.

Stranger Marriage [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang