Stranger Marriage [End]

43. Rei dan Queen

PENGUMUMAN

Ceritanya Queen dan Rei Bentar lagi mau end? Jadi menurut kalian sampai disini apakah bisa ditebak ceritanya akan happy ending atau sad ending?

SELAMAT MEMBACA

Seperti malam- malam biasanya, Queen sulit untuk tertidur tapi kali ini alasannya berbeda, jika dulu dia tidak bisa tidur karena dia merindukan Rei memeluknya mungkin itu karena bawaan anak dalam kandungan. Dan kali ini alasan dia tidak bisa tidur karena keadaan yang canggung antara dia dan Rei. Sejak pembicaraan mereka di ruang tamu setelah dia dan Faris pulang tadi, Queen dan Rei belum berbicara sama kali bahkan sampai sekarang mereka sudah berbaring di ranjang.

Mereka tertidur saling membelakangi, dan ini sudah 2 jam sejak mereka berbaring di atas ranjang dan Queen masih belum bisa memejamkan matanya.

" Kenapa?" Tanya Rei yang sudah duduk dari rebahan dan melihat Queen yang masih belum tertidur

Queen yang mendengar suara Rei, juga ikut duduk dari rebahannya
" Kakak belum tidur?" Tanya Queen

" Pergi beberapa hari sudah membuat kamu lupa kalau aku tidak suka di panggil kakak"

" Eh" respon Queen. Bukannya takut dengan Rei yang berbicara dengan datar Queen malah melihatkan wajah bingungnya

" Maksudnya, suami belum tidur?" Tanya Queen yang akhirnya mengerti dan memanggil Rei dengan sebutan seperti yang telah mereka bahas sebelumnya

" Apakah sekarang tidur lebih penting?"

" Eh" ulang Queen dengan respon yang sama " bukannya sekarang udah malam dan harus tidur" jawab Queen

" Apa kamu tidak berniat menjelaskan sesuatu?"

" Menjelas sesuatu?" Tanya Queen yang masih bingung dan tidak mengerti arah pembicaraan Rei

" Memperjelas tentang hubungan kita di masa yang akan datang, apakah ada perubahan atau akan tetap seperti sebelumnya" jelas Rei

" Aku mengantuk, suami tidurlah!" Suruh Queen yang sudah merebahkan tubuhnya kembali. Queen bukan orang yang bodoh. Dia mengerti apa maksud ucapan Rei tapi entah kenapa dia enggan untuk membahas hal itu

" Apa istri tidak penasaran dengan jawaban yang istri tanyakan tadi?" Tanya Rei mengumpan istrinya agar mau berbicara. Sungguh karena sudah menikah tapi mereka tidak pernah berbicara hal yang serius. Karena penasaran, Queen kembali duduk dan menatap Rei.

" Cepat katakan!" Desak Queen karena Rei tak kunjung berbicara

" Janji dulu, kalau kamu akan menjawab pertanyaan aku tadi?" Pinta Rei. Untuk sesaat Queen terdiam, namun dia menganggukkan  kepalanya.

" Menurut kamu, apa aku tau kalau kamu adalah gadis kecil yang sudah lama ingin aku temui?"

" Kok malah nanya balik sih" kesal Queen, lalu kembali merebahkan badannya dan membelakangi suaminya. Rei tersenyum melihat tingkah istri yang menurutnya begitu lucu.

Rei ikut merebahkan tubuhnya dan melingkar tangannya di pinggang Queen " sejak kejadian itu, aku selalu ingin bertemu dengan gadis itu, aku ingin meminta maaf tapi rasanya sulit. Kamu ingat saat di kereta waktu itu, aku merasa risih dengan suara kamu, awalnya aku ingin menegur tapi saat melihat kearah kamu, aku melihat tanda itu, saat itu juga aku yakin kalau kamu adalah orangnya karena tidak mau kehilangan lagi, makanya aku langsung mengikat kamu dengan ikatan pasti tanpa peduli resiko yang akan terjadi" jelas Rei

Queen membalikan tubuhnya, sekarang posisi mereka saling berhadapan dengan tangan Rei Masih melingkar di pinggang Queen " semudah itu? Apakah kakak tidak berfikir kalau menikah itu harus memiliki rasa cinta satu sama lain?" Tanya Queen