35. Big Bang

184 24 3
                                    

" lepasin gue, Caka!" Teriak Queen yang tidak mau ikut dengan Caka, jika memang Caka adalah utusan mamanya. Awalnya Queen tak percaya tapi saat Caka tak mendengar teriakannya membuat Queen meyakinkan dirinya kalau Caka datang ke tempat ini karena suruhan mamanya

" Caka, aku mohon lepasin aku! Aku gak mau ikut sama kamu" pinta Queen tapi tetap tak dihiraukan oleh Caka.

" Caka lepasin" teriak Queen

" Kalian ngapain?" Tanya seseorang dari dalam mobil yang terparkir di depan rumah Rei. Sesaat Queen bingung dengan keberadaan teman-temannya tapi dia ingat kalau dia akan ikut sama teman-teman mengelilingi kota ini. Tapi dia baru tau kalau Caka dan beberapa teman-temannya akan ikut.

" Ki, lo gak mau join sama kita? Kenapa gak bilang dari sebelumnya sih" gerutu Lintang dari samping Davief yang bicara sebelumnya

" Ki, ini rumah siapa?" Tanya Baim dari mobil yang lain. Queen menatap Caka berharap Caka gak menjawab apa yang dia tau

" Benar juga, lo selama ini selalu gak pulang ke kosan karena tinggal disini. Mang ni rumah siapa lo?" Tanya Lintang

" Papa gue kan sultan" jawab Queen seperti biasa membuat semua orang mendengus kesal karena kebiasaan Queen sejak SMA selalu saja sama. Membanggakan dirinya yang keturunan sultan namun bukan berarti dia sombong.

" Si bocah masih gak berubah. Buruan masuk. Lapar nih kita" ujar Lira

" Hai Lira, apa kabar lo?"

" Kek yang lo lihat, masih cantik dan msniezzz"

" Lo juga gak berubah kali" omel Queen mendengar jawaban yang tak berubah dari teman SMA nya itu

" Btw kita kemana?"

" Ikut aja. Kagak usah banyak tanya buruan masuk. Gue tinggal nih!" Ancam Paupau

" Marah aja lo Paupau, lambat dapat jodoh baru tau lo"

" Lah apa kabar lo yang juga masih belum punya jodoh? Si Caka aja udah mau tunangan lagi tuh" PauPau memang salah satu teman Queen yang akan bicara tanpa mikirin perasaan lawan bicaranya. Semua orang melihat kearah Queen kecuali Caka yang masih belum bisa melupakan kejadian dalam rumah Queen

" Lo tu ya punya mulut gak bisa dijaga. Kasihan Queen"

" Buat apa kalian ngasihan gue?

"Gue gak semenderita itu kali. Lagian gue udah tau kok kalau mereka akan tunangan makanya gue bingung kenapa mereka masih ikut liburan" ujar Queen santai karena memang dia tidak butuh untuk dikasihan karena dia tidak semenderita itu ditinggal tunangan sama Caka karena dia sudah ikhlas melepaskan Caka dan menerima Rei dalam hidupnya.

" Yakin lo? Tunangan loh. Gak remuk tu jantung?" Goda Baim

" Jadi berangkat apa gak?" Tanya Caka yang membuat semua orang berhenti bercanda karena nada Caka bertanya begitu datar.

" Kuy berangkat!" Ujar PauPau. Queen pun masuk ke dalam mobil yang dikendarai oleh Davief, selain dirinya juga ada Lintang, PauPau dan Ayyub yang menaiki mobil Davief sedangkan yang dalam mobil Caka, ada Baim, Lira, Mina dan Silva.

Saat sudah sampai tujuan, Mata Queen dimanjakan oleh pemandangan namun hatinya masih terpaku oleh kejadian yang beberapa waktu lalu menimpanya. Sungguh jika ditanya dia tidak mengharapkan kejadian tadi terjadi tapi dia harus melakukan hal itu agar dia bisa bebas dari mamanya dan mudah kembali ke sisi Rei. Queen tau siapa mamanya, mamanya adalah orang yang keras kepala dan akan melakukan apapun untuk mencapai tujuannya. Queen yakin mamanya akan datang ke kediaman Rei untuk membawanya pulang dan kalau itu terjadi maka akan sulit bagi Queen untuk keluar dari lingkaran yang dibuat mamanya untuk dirinya itu. Queen yang gak mau itu terjadi maka dia memilih untuk pergi sebelum mamanya datang dan membawanya pergi. Dia akan memilih bersembunyi sampai dia menemukan alasan yang dapat mematahkan niat mamanya memisahkan dirinya dengan Rei.

Stranger Marriage [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang