29. Kebahagian Rei

227 29 1
                                    

Dengan pelan-pelan saat sudah sampai, Rei mengangkat tubuh Queen pelan dan membawanya masuk ke dalam rumah tanpa mempedulikan pandangan mama dan kakak iparnya.  Saat sudah sampai di dalam kamar Rei meletakam tubuh Queen dengan hati-hati ke ranjang miliknya agar Queen tidak terbangun, saat melakukam hal itu dia mengingat pertama kali dia membawa Queen ke rumah ini intuk pertama kalinya. Saat itu dia juga membawa Queen masuk dalam keadaan tertidur. 

Memandangi wajah Queen membuat Rei teringat akan ucapan Queen yang mengatakan kalau pernikahan yang mereka jalani adalah pernikahan aneh. Rei mengakui apa yang diakatakan Queen adalah benar, jika pernikahan yang mereka jalani adalah pernikahan normal tidak akan ada yang namanya berpisah selama bertahun-tahun tanpa ada yang mau mendekat satu sama lain. Dan bertemu kembali namun berpura-pura tidak saling padahal masih ingat satu sama lain. Namun begitu Rei tak akan pernah melepaskan Queen meskipun Queen berniat untuk lepas tak akan pernah dia lepaskan. Apapun cara akan dia lakukan agar Queen tetap berada disisinya. Dia tidak tau rasa apa yang menyelinapi hatinya, entah itu cinta atau tidak, jika dibilang cinta, siapa yang akan percaya melihat tingkah Rei saat pertama kali langsung ingin menikahi Queen, orang-orang pasti berfikir itu hanyalah obsesi tapi bagi Rei itu adalah sesuatu yang tak bisa didefenisikan.

Setelah puas memandangi wajah Queen yang masih terlelap, Rei berjalan masuk ke dalam kamar mandi, dia ingin membersihkan tubuhnya. Sebenarnya tubuhnya lelah ingin rasanya ikut istirahat namun  lebih dulu mandi agar tubuhnya terasa segar.

Setelah selesai membersihkan tubuhnya, Rei bergabung tidur disebelah Queen dan membawa Queen kedalam pelukannya.

Saat sedang terlelap, Rei dibangunkan oleh ketukan pintu kamarnya. Saat melihat kesampingnya dia melihat Queen yang juga ikut terganggu namun tidak terbangun dari tidurnya. Dengan perlahan Rei turun dari ranjang dan berjalan ke arah pintu kamarnya.

Di depan pintu kamar ada Raina yang membawakan hp milik Rei " aku tak tau apa yang penting kecuali ini" ujar Raina menyodorkan hp milik kakaknya setelah hp itu diterima Rei, Raina langsung pergi dari depan kamar Rei. Rei menutup pintu kamarnya dan berjalan ke arah ranjang. Disana dia melihat Queen yang sedang duduk diatas ranjangnya sambil mengusap matanya menyesuaikan matanya dengan cahaya kamar Rei yang lumayan terang karena jendela kamar Rei menghadap ke barat jadi cahaya matahari sore memancar ke kamarnya

" udah bangun?" tanya Rei dengan lembut yang duduk disamping Queen dan menyampirkan rambut Queen kesela telinganya

" sepertinya aku sering terbangun disini" gumam Queen yang menyadari keberadaannya di dalam kamar Rei

" karena ini juga kamar kamu, sejak saya menikahi kamu"

"hm bapak benar" ujar Rei " maaf sudah merepotkan bapak karena susah-susah membawa saya kesini" lanjutnya. Rei yang mendengar hal itu tersenyum gemes karena ucapan Queen yang melupakan kalau dia tidak pernah direpotkan oleh Queen

" pak" panggil Queen

" ya" jawab Rei dengan menatap wajah Queen yang juga sedang menatapnya

" aku lapar" lirih Queen sambil memegang perut datarnya. Rei terkekeh melihat tingkah Queen dan juga wajah memelas ala Queen yang jarang dia lihat karena biasanya dia hanya bisa melihat ekspresi wajah Queen saat marah dan datar saja

" ih kok tertawa" gerutu Queen

" maaf. Ya udah lebih baik kamu mandi dulu sana! Habis itu kita makan"

" itu" tunjuk Queen kearah koper lama miliknya yang ada dalam kamar Rei " apa pakaian aku yang dulu ada di dalam itu masih ada?" lanjutnya. Queen belum lupa kalau didalam koper itu ada bajunya dan juga pakaian dalamnya dulu, meski udah 2 tahun lebih dia yakin pakaian itu bisa dia kenakan karena tubuhnya dia banyak mengalami perubahan dari pada mengenakan pakaian yang sama setelah mandi

Stranger Marriage [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang