Demi nilai, mahasiswa pasti akan melakukan apapun agar nilainya bagus selagi itu masih hal normal. Begitu juga dengan yang dilakukan oleh Queen ini, saat ini dia sedang berjuang untuk membuat proposal yang disuruhkan oleh bosnya sebelum itu dia juga sudah mempelajari jenis kerja sama yang akan dijalin oleh perusahaan tempat dia magang dengan perusahaan Jepang.Queen berlarut-larut mengerjakan tugas tersebut bahkan lupa untuk istirahat.
" udah dulu ah. Ini udah malam" tegur Lintang saat malam telah larut namun Queen masih saja di depan laptop miliknya" bentar lagi Lin"
" lo dari kemarin-kemarin bilang ntar lagi mulu tapi sampai sekarang masih belum siap juga"
" kali ini benaran. Gue harusnya nyiapin ni kerjaan habis itu gue mau balik. Mau konsul gue sama pembimbing" ujar Queen yang telah berniat minta izin untuk kembali ke kotanya dan pergi konsul kepada dosennya tentang tugas akhirnya
" otak lo itu gak jauh ya dari konsul. Udah tenang, dengan kapasitas otak lo yang sekarang gue jamin lo bakal wisuda tepat waktu. Dan juga akan ketemu sama suami lo itu"
" kok malah bahas suami sih?"
" gue tau, meski pernikahan lo aneh. Lo nyimpan harapan sama pernikahaan itu, keknya suami lo ganteng atau orang kaya gitu"
" ganteng iya. Kalau kaya tau tuh. Gue aja gak tau kerjaannya apa? Entah-entah dia mafia berjas"
" ada-ada aja lo. Udah tidur, besok kita gak libur ya" suruh Lintang yang sekarang kembali merebahkan badannya lalu memejamkan matanya. Sedangkan Queen dia melanjutkan pekerjaannya yang tinggal tak berapa lagi jelang akhirnya.
Esok paginya saat Lintang telah selesai mandi. Dia melihat Queen yang masih tidur nyenyak, meski tak tega, Lintang membangunkan Queen agar mereka berangkat bareng ke tempat magang. Memang sedikit sulit namun Queen tetap bangun dari tidurnya dan pergi siap-siap untuk pergi magang.
" buk, ini proposal yang ibu minta" ujar Queen mengulurkan kertas yang didalamnya telah terdapat proposal yang dia buat.
" bukannya saya minta beberapa hari lagi?"
" iya buk, sebenarnya saya ingin minta izin untuk beberapa hari kedepan karena saya mau konsultasi sama dosen masalah tugas akhir. Jadi karena itu saya mengerjakannya sedikit lebih cepat" jelas Queen
" berapa lama?"
" kalau ibu ngasih izin saya izin kira-kira 1 minggu ke depan"
" baiklah. Dan terima kasih karena sudah membuat proposal ini. Lusa saya akan memberikan proposal ini dan proposal yang saya buat kepada bos besar. Dan kamu harus siap kalau sendainya proposal yang kamu yang dipilih oleh bos besar"
" siap untuk apa ya buk? Kalau saya boleh tau?"
" biasanya setiap proposal yang dipilih si perencanalah yang akam turun tangan untuk menjelaskan kepada klien nantinya" jelas ibu bos dan itu membuat mental Queen menciut.
" apa bisa kalau yang punya saya gak usah dikumpul?"
" apa kamu segitu percaya kalau punya kamu yang akan dipilih? Proposal yang saya buat adalah hasil kerja sama anggota tim perencanaan" tanya ibu bos. Jika tadi mentalnya menciut maka sekarang nyalinya langsung hancur. Apakah tak mungkin hal itu terjadi? Tadi itu benar juga emang siapa dirinya bisa menyaingi anggota bidang perencanaan perusahaan ini
" maaf atas kelancangan saya buk"
" lagi sibuk ya?" tanya seseorang yang baru saja masuk tanpa mengetok pintu terlebih dahulu
" eh Raina, ada apa?"
" gak ada kak. Gabut aja. Lagi sibuk ya?" jawab orang yang dipanggil Raina oleh bosnya itu dan sekilas dia melihat ke arah Queen " kamu, bukanya kamu mahasiswa yang magang waktu itu ya?" tanyanya kepada Queen. Queenpun ingat kalau orang yang ada didepanya ini adalah orang yang membelanya wakrmtu di kantin waktu itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Stranger Marriage [End]
RomancePernikahan yang terjadi tak seperti pernikahan biasanya. Penasaran? Silahkan baca langsung. Jangan lupa Follow, Vote dan Komen. @Chie_Vaichy