22. Tanda Tangan?

195 30 10
                                    


Sesuai waktu yang telah di tentukan. Rei dan anteknya sudah dalam perjalanan menuju tempat makan malam yang telah dijanjikan oleh Ayato dan kali ini Queen dan Mala berpenampilan sangat cantik karena sengaja tidak mengenakan pakaian kerja. Sedangkan Erick dan Rei terlihat gagah dengan style lan jasnya.

" apa motivasi bos genit itu untuk menjadi restauran sebagai tempat untuk menekan kontrak?" gerutu Queen saat mereka sudah berada di depan restauran mewah.

" jangan ngerutu mulu. Ayok masuk, siapa tau di dalam ada makanan yang enak di pandang dan di makan" ajak Erick menuntun langkah Queen masuk ke dalam restauran dan melupakan dua orang yang ada dibelakangnya. Mala yang melihat hal itu merasa panas, hubungan Erick dan Queen sangat dekat dan saat ditanya apa hubungan mereka berdua, Erick tak mau menjawab dan selalu mengatakan gak ada yang spesial antara hubungan mereka berdua, tapi melihat perlakukan Erick kepada Queen dia merasakan sedikit gerah.

Rei yang menyadari hal itu mengatakan " jangan khawatir, gue sendiri gak akan setuju jika mereka menjalin hubungan lebih dekat lagi. Dan jika itu terjadi gue akan bikin suami lo hilang malam"

Mala merasa sangat senang mendengar ucapan Rei, meski dia tidak tau kalau sebenarnya Rei mengatakan hal itu juga untuk menenangkan dirinya. Hatinya juga panas melihat kedekatan mereka.

Pelayan restauran mengantarkan mereka ke salah satu ruangan VIP yang sudah dipesan oleh tuan Ayato. Di dalam sana sudah ada tuan Ayato dengan beberapa orang-orangnya.

" silahkan duduk" suruh tuan Ayato yang berdiri dari duduknya. Dan pandangan tak terputus melihat kearah Queen yang memang tampil cantik, beda cantik saat mengenakan pakaian kerja pada pertemuannya sebelumnya.

" ekhm.." dehem Rei yang tak suka melihat tatapan Ayato yang tertuju kepada Queen. Dan dehemannya berhasil mengalihkan pandangan Ayato

Kegiatan formal antara mereka akhirnya selesai. Dan sekarang beberapa menu makanan sudah dihidangkan dihadapan mereka.
" apa kamu suka makanan Jepang?" tanya Ayato yang diajukan kepada Queen karena sekarang tatapan matanya mengarah kearah Queen

" ada beberapa" jawab Queen singkat. Queen merasa risih karena sedari tadi diperhatikan dan saat Queen menyadari akan hal itu bukannya dia malu karena terciduk dia malah tersenyum kearah Ayato. Ingin rasanya dia mengumpat tapi sepertinya salah satu dari orang yang ada didekatnya itu ngerti bahasa Indonesia.

" katakan apa yang kamu suka? Jika tidak ada disini saya akan memesankannya untuk kamu" ujar Ayato

" makasih, tapi ini saja cukup" tolak Queen mencoba sesopan mungkin. Erick, Rei dan Mala tau kalau Queen lagi menahan kesal

" kamu sudah punya pasangan?"
Queen menggenggam sendok yang ada ditanganya. Rei melihat hal itu, saat dia ingin bicara agar Queen merasa nyaman malam itu ingin bicara namun dia kalah cepat sama Queen yang sudah bicara yang membuat Rei mendadak panas

" saya sudah menikah" ujar Queen " dengan mantan tunangan" lanjutnya sesaat berhenti. Queen sengaja mengatakan hal itu agar tidak terdengar kalau dia mengakui kalau dia menikah dengan Rei. Bukan bermaksud tapi dia tidak ingin mengaku-ngaku tapi takut orang yang diakui tidak suka akan hal itu.

" mantan tunangan?"

" dia jadi mantan saat sudah berubah status"

" bukannya kamu masih kecil?"

" menikah bukan diukur dari umur tapi dari kemampuan dan kemauan" ujar Queen

" baiklah, saya kalah cepat sama suami kamu. Tapi saya hanya ingin kamu tau kalau saya jatuh cinta sama pandangan pertama sama kamu"

" maaf bukan tidak sopan tapi saya tidak percaya dengan yang namanya cinta pada pertama. Coba pikir lagi! Itu cinta atau hanya sekedar rasa ketertarikan saja?" ujar Queen yang sudah melupakan status orang yang ada dihadapannya. Sekarang sebanyak ini orang yang ada dalam ruangan yang sama, kenapa Ayato hanya berbicara kepada dirinya saja? "Menurut saya, Yang tumbuh dengan cepat itu hanya rasa ketertarikan saja dan dengan cepat juga dia akan pudar. Sedangkan cinta dia butuh waktu lama untuk tumbuh dan juga akan butuh lama, bahkan tidak akan pernah pudar" lanjutnya dengan senyum remeh melihat ke arah Ayato

Stranger Marriage [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang