Stranger Marriage [End]

37. Setan berkedok teman

Sudah 3 hari sejak kepergian Queen yang diketahui oleh Rei kalau Queen pergi dibawa oleh mantan tunangan nya. Dan sejak saat itu sampai saat ini Rei jadi tambah gila dengan pekerjaannya bahkan melupakan jam makan dan juga istirahat. Erick yang setiap hari selalu bersama Rei tak berani menegur karena menurutnya itu akan percuma. Rei tak akan mendengarkan apa yang dia katakan.

Saat ini mereka sedang berada dalam ruangan kerja mereka. Dan mereka berdua sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Sedang asyik bekerja mereka dikagetkan dengan pintu ruangan yang dibuka tanpa ada izin terlebih dahulu. Secara bersamaan mereka melihat kearah pintu. Disana mereka melihat ada 3 orang yang masuk dengan tampang wajah tanpa dosa berjalan masuk dan duduk tanpa izin di sofa yang ada dalam ruangan mereka.

Rei yang penasaran dengan kedatangan tiba-tiba teman-temannya. Saat itu juga, Rei langsung melihat kearah Erick karena sering terjadi kedatangan teman-temannya ke kantor tempat dia kerja adalah ulah Erick yang mengundang mereka.

" Gue gak ngundang mereka kok" bantah Erick yang mengerti arti tatapan Rei dan dia jujur. Kali ini kedatangan Gio, Yogi dan Bobby bukan karena dirinya

" Terus kenapa mereka ada disini?"

" Ya mana gue tau? Lo tanya aja sama mereka!" Balas Erick

" Kali ini Erick jujur, dia gak ngundang kita, kita yang emang datang kesini mau lihat keadaan Lo yang apa masih jalan di tempat atau udah move on dari cewek itu" jelas Bobby

" Gak bakal move on dia"

" Lah kenapa? Secantik apa sih tu cewek? Udah disakitin berulang kali masih aja bertahan. Kalau gue jadi Lo udah gue buang tu cewek"

" Benar kata si Gio. Heran kita sama Lo atau jangan-jangan Lo udah di pelet kali Ama tu cewek?" Seru Bobby. Rei tak menanggapi ucapan Bobby. Dia tetap serius mengerjakan pekerjaan. Sebenarnya jika ditanya, dia tidak suka dengan ucapan teman-temannya yang mengatakan hal buruk tentang Queen-nya

" Woi, Lo dengar kita ngomong gak sih? Diam Mulu Lo. Betah bat disakitin" bentak Yogi yang kesal karena dicuekin oleh Rei

" Rei, benar kata mereka. Gue tau Lo sayang sama Queen dan perasaan Lo juga dibalas oleh Queen tapi gak mungkin selamanya Lo akan bertahan dengan hubungan yang seperti ini. Lo harus mengambil keputusan antara melepaskan atau tetap mempertahankan dengan cara membuat tetap disisi Lo selamanya. Tidak pergi lalu kembali dan pergi lagi seperti yang sudah terjadi" ujar Erick panjang lebar. Sebagai seorang yang dekat dengan Rei dia tau kalau Rei sengsara dengan tingkah Queen apalagi Rei adalah laki-laki dewasa. Namun sepanjang yang dia tau, sampai saat ini Erick tak pernah tau apa alasan Rei tetap membiarkan Queen dengan karakter yang tak sesuai dengan keinginan Rei. Erick kenal siapa Rei, dia adalah orang yang akan melakukan apapun agar apapun sesuai dengan keinginan tapi tidak dengan Queen. Dia membebaskan Queen dari hal yang dia inginkan dan sampai detik ini Erick tidak tau alasannya selain Rei mencintai Queen

" Gue gak bisa memaksakan kehendak kepada Queen. Karena awalnya rasa yang gue miliki untuk Queen adalah rasa tanggung jawab namun beriringan waktu rasa tanggung jawab itu bertambah menjadi cinta dan juga sayang karena dua rasa itu gue gak bisa melepaskan Queen dan akan membebaskan Queen melakukan apapun asalkan dia kembali kesisi gue" kali ini Rei mengatakan apa yang selama ini terpendam dalam hatinya. Hal yang selalu menjadi rahasianya tentang kenapa dia menikahi dengan cara yang gak masuk akal. Erick dan yang lainnya penasaran dengan kata-kata yang dilontarkan oleh Rei.

" Queen adalah gadis kecil itu" jelas Rei yang hanya dimengerti oleh Erick karena selain dirinya Erick adalah orang yang juga tau dengan rasa bersalah yang bersarang di dalam benak Rei puluhan tahun.

" Maksudnya? Jangan bilang lo nikahin dia karena alasan itu?" Rei mengangguk mengiyakan pertanyaan Erick

"Tapi seiring berjalannya waktu, meski dengan sikap yang tidak masuk akal itu membuat gue ingin mempertahan dirinya dan takut kehilangan dia" tambah Rei menjelaskan lebih jelas tentang apa yang dia rasakan. Dan itu semua jujur datang dari lubuk hatinya. Dia telah jatuh cinta dan sulit untuk bangkit lagi. Hidupnya adalah Queen dan Queen adalah nyawanya.