BAG.27

118 29 2
                                        

...

"Kamu kenapa, Al? Kok matanya sembab gitu?" Tanya sang kakak.

Alia akhirnya membuka pintu kamarnya setelah sang kakak menunggu beberapa menit. Dilihatnya sang adik telah dalam keadaan seperti habis menangis.

"Aku ngga apa-apa kak, udah, kak Jordan turun aja. Aku juga mau langsung tidur sekarang." Alasan Alia.

"Aneh kamu, Al,"

"Aneh kenapa sih? Dari dulu aku emang kayak gini kan?" Nada bicara Alia agak naik.

"Tuh, tuhkan, dikit-dikit emosian, aneh deh. Perasaan dulu kamu ngga gini-gini amat,"

"Siapa yang emosian?"

"Jangan teriak-teriak gitu ngomongnya. Malu di dengar sama Jason."

"Dia masih disini?"

"Dia juga khawatir kamu gaada kabarin dia siang tadi."

Alia terdiam menunduk.

"Udah, ayo makan dulu di bawah, kak Jessica udah siapin kamu makanan tuh,"

"Aku udah kenyang,"

"Kenyang makan angin? Ada-ada aja, keluyuran dari siang gaada makan daritadi,"

"Beneran aku udah kenyang kak,"

"Apa karena ada Jason?"

"Aaaah pokoknya gitu lah."

"Yaudah, yaudah, aku bawain makanannya kesini ya, tapi beneran harus dimakan!"

"Iya."

Sang kakak lalu berlalu ke bawah.

"Jas, bisa minta tolong?"

"Tolong apa kak?"

~

Tok tok tok!

"Masuk aja kali, pakek ketuk pintu lagi,"

Click! Pintu terbuka.

"Al, makan dulu."

"Kak Jason?" Kaget Alia. Ia pikir yang mengetuk pintu tadi adalah kakaknya. Ia mendadak membenarkan gaya duduknya.

Jason hanya tersenyum mendekati Alia sambil akan menyuapinya.

"Jangan kayak tadi lagi ya, semua orang khawatir nyariin kamu." Disuapinya Alia dengan perasaan.

Alia nampak malu-malu. Ia tak banyak tingkah lagi seperti saat bersama sang kakak tadi.

"Kak Jason, ini udah malam, kenapa belum pulang?"

"Kan aku udah bilang, aku khawatir sama kamu."

"Tapi, kan aku udah di rumah kak. Gausah khawatir lagi,"

Dibawanya Alia ke dalam pelukannya, sambil berkata, "Kamu emang udah pulang Al, tapi aku gatau apa hati kamu udah ngerasa pulang?"

Jason bisa merasakan detak jantung gadis yang sedang dalam pelukannya itu. Sementara Alia, ia sedang mencerna pertanyaan Jason tadi.

...

"Makasi ya Jas, maaf, kita sekeluarga udah ngerepotin kamu banget gara-gara Alia."

"Bukan salah Alia kok kak. Aku yang salah, aku ngga menjaga Alia dengan baik."

Jason baik banget sampai menyalahkan dirinya sendiri.

Dari balik jendela kamarnya, Alia memperhatikan setiap langkah demi langkah laki-laki itu mulai meninggalkan rumahnya. Ia tak ikut mengantar Jason sampai di depan rumahnya dengan alasan sudah mengantuk, nyatanya Alia hanya malu.

OBSESI[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang