"Papa, makan dulu ya,"
"Je, kamu sendiri udah makan? Jangan mengurus papa terlalu berlebihan. Nanti diri kamu jadi tak terurus."
Malam ini Jason kembali menemani sang papa di rumah sakit. Penyakit diabetes papanya kambuh lagi, jadinya mesti dirawat selama sekitar seminggu disini.
Tok tok tok!
Dari balik pintu, terlihat seorang gadis sebaya Jason sedang berdiri anggun dan tersenyum manis ke arah Jason maupun papanya Jason.
"Malam om, maaf, Devi baru sempat jengukin om. Devi bahkan baru tahu om masuk rumah sakit tadi siang."
"Ngga apa-apa Devi. Om justru bahagia sekali rasanya melihat kalian berdua ada disini sekarang jengukin om. Jason, berikan Devi minuman-"
"Hmm gausah om, Devi udah minum tadi diluar. Om bagaimana keadaannya?"
"Om sudah merasa mendingan daripada kemarin."
"Syukurlah om."
"Pa, Jason keluar sebentar ya-"
"Jason, mau ikut." Ujar Devi memasang ekspresi termanjanya.
"Gue keluar mau makan aja bentar. Lo disini aja temenin bokap." Jason lalu berlalu tanpa menoleh lawan bicaranya.
"Om, Jason keliatannya masih marah ya sama Devi. Devi jadi sedih."
"Sabar ya Devi. Jason anaknya sedikit keras kepala emang. Kamu berusaha saja terus buat curi perhatiannya lagi. Om dukung kamu."
Devi tersenyum miring.
***
Di rumah Ronald...
"Maaf semuanya, aku baru datang. Tadi sempat ada kendala." Ujar Alia baru datang dengan tergesa-gesa.
"Ini nih, minum dulu Al, tarik nafas, hembuskan, tariik,"
"Eeh Tiara, lo kira Alia mau melahirkan gitu banget disuruh bernafasnya." Dumel Rianty.
"Iish diam kau! Ini cara gue buat menstabilkan pernafasan. Gimana, udah mendingan kan Al?"
"Thank's ya Tiara. Udah kok."
"Berarti tinggal Devi sama Jason doang yang belum datang kan?" Tanya Ronald datang dari toilet kamarnya.
"Owh iya Devi barusan aja whatsapp gue katanya dia ga bisa datang sekarang. Dia lagi di rumah sakit nemenin bokapnya Jason, dan Jason juga lagi nemenin bokapnya. Jadi mereka berdua ga bisa datang." Jelas Vanesaa.
"Waduuuh si Devi. Dia vokal yang paling penting bisa-bisanya bolos latihan?" Dumel Ronald menepok jidatnya. "Ngapain pula tu bocah ikutan ke rumah sakit nemenin bokapnya Jason? Kan udah ada Jason aja satu."
"Kak Ronald, mungkin aja Devi mau mencari kesempatan buat bisa deket sama Jason lagi. Kak Ronald kan tau sendiri Devi itu orangnya kek gimana." Seru Anissa.
"Cari kesempatan? Emangnya Devi ada hubungan apa sama kak Jason?" Bhatin Alia yang sedari tadi menyimak obrolan tentang kedua orang itu.
"Eeh udah-udah guys, ini kenapa kita jadi pada gibahin orang sih? Kak Ronald juga, biarin ajalah si Devi sekali-kali bolos latihan. Dia juga udah sering latihan selama sebulan kemarin, dan ga pernah absen." Ujar Tiara memberi pembelaan pada Devi.
"Teroooos, belain aja terooooos si duckjal." Ronald ga kalah cempreng daripada cewek-cewek.
"Yeee, apaan sih. Ini kita mau jadi latihan atau ngga? Kalau ngga, gue mau cabut sekarang. Gue juga ada ngedate penting kali sama calon iman gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESI[COMPLETED]
Teen Fiction"Obsesi ini tak mampu kuhindari. Dia yang memulai wajarkah dia yang mengakhirinya juga?" Fyuuuh-,-sudah lelah rasanya hanya berkoor pada diri-sendiri tanpa sesiapapun yang tahu keadaan diri yang mengalami. Terkadang solusi terbaik hanya bisa memanda...