"Al, tolong packingin dulu ya, mama mau angkat kue yang lagi di oven itu."
"Ok ma."
Sepulang sekolah, Alia langsung membantu sang mama dalam mengurus orderan. Karena mbak Ani hari ini izin pulang lebih cepat, ada kerabat keluarganya yang selametan.
"Ma, hari ini siapa aja yang order ma? Kayaknya mama bikinnya hari ini lebih banyak deh dari kemarin-kemarin." Tanyanya penasaran dengan tangan yang sibuk packing.
"Iyaa Al, banyak pesanan masuk tiap jam. Yaudah mama lebihin aja bikinnya, biar ga kerja dua kali. Kan biar sekalian juga kamu packingnya. Entar mood kamu hilang lagi buat bantuin mama."
"He he, ya ngga lah ma. Alia kan anak mama yang paling rajin."
"Eleeh, bisa aja kamu ngerayu mama. Pasti ada maunya ya."
"Alia ga mau apa-apa kok ma. Alia cuma mau mama hidup bahagia, bangga ngemilikin Alia, walau kadang Alia suka bandel. Maafin Alia ya ma."
Mamanya hanya tersenyum manis penuh makna, masih sambil meneruskan pekerjaannya, begitu juga dengan Alia.
"Kalau kakakmu disini, dia pasti langsung respon perkataan kamu tadi itu. 'Alia bukannya bandel ma, cuma kurang perhatian aja'..." Ujar sang mama menghangatkan suasana rumah yang hanya ada mereka berdua saja. "Lagian mama bangga kok punya kalian. Punya kamu, punya kakak kamu yang selalu nguatin mama sampai detik ini. Makasi banyak ya sayang."
"I love u mom."
"I love u more."
Dulu keluarganya sangat begitu harmonis. Sang mama suka masakin mantan suaminya makanan favorit dia. Lalu mereka duduk berdua di ruang keluarga sambil menonton drama romantis. Lalu, anak-anaknya bakalan gangguin momen romantis mereka dan lantas bukan menjadi momen romantis antara sang mama dan papa, tapi beralih menjadi momen mengesankan antara orang tua dan anak-anaknya. Alia rindu itu, sampai tak sadar air matanya mulai menetes. Ia segera menghapusnya agar tak dilihat sang mama.
'Tok tok tok!'
"Al, tolong bukain pintunya gih. Mama lagi repot ini."
"Ok ma."
Alia mulai berjalan ke arah pintu dan membukakan pintu, dan ternyata yang datang...
"Kak Jordan!!!" Seru Alia girang.
"Ma, coba liat sini siapa yang datang? Hihi," bukan main girangnya kalau melihat orang tercinta yang sudah lama tidak bertemu, ada di depan matanya sekarang.
"Astaga Jordan!!! Kok kamu kurusan sekarang? Ayo, ayo masuk dulu." Tarik sang mama tak kalah girang.
"Kamu kalau ada apa-apa cerita sama mama, sama Alia. Kita berdua sangat rindu kamu Jordan."
Alia mengangguk semangat. Ditemaninya sang kakak disebelah.
"Maafin aku baru sempat pulang ma, Alia. Dan maaf juga, aku ga ngasi mama uang sebanyak dulu,"
"Jordan, hey! Dengerin mama. Mama ga mau uang, yang mama mau, kamu tetap tinggal sama mama di rumah, jangan bekerja terlalu berat dulu. Sekarang masih tugas mama buat ngejagain kamu, ngejagain adik kamu. Bukan uang yang bisa bikin mama bahagia, Jordan. Dengan pulangnya kamu, mama merasa dunia mama kembali. Jangan pergi-pergi lagi ya nak, hati mama ga tenang." Sang mama lalu memeluk erat putra sulungnya itu.
Alia tak kuasa menahan air mata bahagianya lagi. Ia ikut memeluk sang kakak.
Lantas tak berlama-lama lagi dalam momen lepas kangen itu, sang mama lalu dengan sigap langsung memasakkan makanan kesukaan Jordan.

KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESI[COMPLETED]
Teen Fiction"Obsesi ini tak mampu kuhindari. Dia yang memulai wajarkah dia yang mengakhirinya juga?" Fyuuuh-,-sudah lelah rasanya hanya berkoor pada diri-sendiri tanpa sesiapapun yang tahu keadaan diri yang mengalami. Terkadang solusi terbaik hanya bisa memanda...