BAG.12

181 18 0
                                    

"Kenapa sih lu tiba-tiba pasang muka bete gitu?" Tanya Bertrand saat melihat Devi baru datang dari toilet dan sudah dengan ekspresi seperti itu.

"Gue kesel sama tuh cewek kampungan! Berani-beraninya dia bentak gue? Uh! Dasar cewek ga waras!"

"So, ya, lo jadi tau sekarang kehebatan tuh cewek. Dia itu ga hanya nyebelin, tapi juga dia bisa dengan mudah menebar pesona di depan mantan lo." Ujar Bertrand santai sambil meminum minumannya.

"Maksud lo apa? Lo belain dia gitu? Lo lupa sama kerjasama kita?"

"Devi, Devi, gue bukannya belain dia. Cuma gue tau persis dia itu orangnya kayak gimana. Jadi lo hati-hati aja berhadapan sama dia."

"Ish-_-"

Semenjak memutuskan buat bekerjasama, Devi dan Bertrand jadi lebih sering kemana-mana berdua, dan pergi ke tempat hangout ini juga Bertrand yang ngajakin, lalu tanpa sengaja jadi ketemu 2 pasangan yang mereka kenal itu.

"Sekarang lo jelasin ke gue, kenapa lo bisa jalan sama dia?" Introgasi Tiara.

Devi awalnya hanya diam saja bingung mau jawab apa.

"Jawab Devi! Lo gatau ya dia itu udah punya pacar, entar ada orang lain yang lihat, lo jadi kena masalah."

"Gue tau kok dia udah ada yang punya. Tapi, apa salahnya gue cuma jalan berdua sama dia? Toh, masing-masing dari kita udah ga peduli satu sama lain lagi. Ini cuma jalan biasa, Tiara. Ga semestinya dipermasalahkan."

"Gue ga percaya. Lo pasti masih ada hubungan sama dia, atau ngga, lo ada ngerencanain sesuatu sama dia,"

"Tiara! Terserah gue mau jalan sama siapa aja. Elo juga udah ada temen baru kan, dan ngelupain gue!"

"Eh, gue gaada lupain lo ya Vi, justru elo yang selalu menjauh setiap kali gue sama Alia. Kita semua baik-baik aja berteman, elo sendiri yang aneh."

"Yaudah, temenan aja sama yang baik itu. Gausah peduliin gue apalagi ngatur-ngatur hidup gue lagi!"

"Devi! Gue bilangin nyokap lo ya!!"

Devi sudah duluan berlalu. Kini masih tinggal ada Bertrand.

"Gue mohon sama lo, jangan lo apa-apain Devi kayak apa yang lo lakuin dulu ke gue. Orang tuanya nitipin dia ke gue dan gue mesti jaga dia dengan baik." Tiara memohon pada Bertrand.

"Devi aman di tangan gue." Respon Bertrand singkat, dan itu sangat menciptakan tanda tanya besar di kepala Tiara terkait hubungan mereka berdua.

Bertrand berlalu menyusul Devi.

Alia, yang merasa terlibat di dalamnya, langsung menenangkan teman sebangkunya itu dengan kasih sayang. Ia tahu bagaimana perasaan Tiara sekarang terkait masa lalunya, di sisi lain, Devi juga beban bagi Tiara. Kenapa juga tuh anak harus berurusan lagi sama mantan pacarnya yang udah jelas-jelas ga baik untuknya?

Semua akhirnya berlalu pulang. Jason mengantar Alia pulang.

Di perjalanan...

"Al, Alia!! Lo gpp? Daritadi diam aja."

"Huummm gpp kok kak Jason. Aku baik-baik aja."

"Kalau emang lagi ga baik-baik aja, cerita sama gue. Gue bisa tahu kok apa yang lagi ada di otak lo."

"Emang apa kak Jason?"

"Elo pasti kangen masakan nyokap lo di rumah kan?" Sotoy Jason.

"Tapi entar sampai rumah, lo makan aja lagi. Jangan takut gendut ya."

"He he, kak Jason bisa aja. Lagian makanan tadi udah bikin aku kenyang banget loh, mana mungkin makan di rumah lagi, ha ha."

"Nah gitu dong ketawa. Gue kan jadi ga curigain lo lagi diem-diem mulu."

OBSESI[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang