Fyi ::: Buat yang nanya, kenapa aku ganti pemeran Alia'nya? Yaa sebab kalau menurutku Laura cocok aja gitu menjadi karakter Alia yang aku ciptakan, hehe. Alia yang berambut panjang, cantik, muka agak judes, dan kadangkala bisa kalem juga, sekalinya tersenyum, bisa bikin siapapun yang lihat jadi langsung diabetes😂 definisi gula dikasi nyawa yaa gitu😝~
******
"Huaaaaaaaheeeeem~"
Siang hari ini lumayan terik, dan hawa terasa masih panas meskipun laki-laki bertubuh jenjang itu telah menyalakan AC kamarnya.
Jason menuju keluar kamarnya, dan lebih memilih untuk bersantai di teras rumahnya, sambil sesekali mengecek whatsapp, siapa tahu ada pesan masuk dari Alia, gadis yang menjadi incarannya selama sebulan kemarin.
Grup whatsapp "TEAM MUSIC VIBES🔥"
Alia mengirim sticker!
Tiara mengirim sticker!
Devi mengirim sticker!
Hanya sisa chattan tiga gadis itu saja yang saling beradu chat semalam mengenai evolusi team music vibes. Para cowok yaitu Jason dan Ronald sama sekali tidak ada ikut campur dalam bahasan mereka. Mereka punya alasan tersendiri, dan yang utama karena mereka merasa ga layak ikut campur, itu bahasan para perempuan, yang ada mereka akan langsung di skakmat kalau ngelawan. Emang lebih baik jadi sider (silent readers) sajalah.
Jason memandangi salah satu chat yang Alia lontarkan dan memikirkannya dengan membayangkan Alia ngomong itu secara langsung di depannya.
'Guys, jangan cuma karena Vanessa, Anissa, dan Rianty keluar dari tim musik ini, kalian jadi down dan kehilangan semangat buat mengharumkan nama sekolah lagi😵 no!! Please...Meskipun aku terbilang orang baru disini, aku belum pernah perform bareng kalian di panggung-panggung Pensi sekolah maupun diluar, tapi jujur, aku merasa senang sekali telah diajak gabung di tim musik ini. Aku bersyukur banget guys bisa dipertemukan sama kalian-kalian yang hebat, yang mau nerima aku, bahkan masih belajar banyak teknik-teknik musik dari kalian. Aku merasa beruntung dapat kesempatan ikut berpartisipasi dalam program sekolah ini, and i'm lucky to have you, guys❤'
'Gadis ini punya obsesi yang tinggi terhadap musik,' pikir Jason tersenyum simpul masih menscrol-scrol chat di grup tersebut.
***
Sore ini usai mandi, Alia menampaki sang kakak dan sang mama sudah berdandan rapi dan wangi bersiap akan berangkat.
"Kalian mau kemana ga ngajak-ngajak aku?" Tanya Alia.
"Eeeh anak gadis mama baru bangun. Kamu jaga rumah ya sayang, mama mau keluar sebentar sama kakakmu antarin kue pesanan orang."
"Hah? Antar kue aja mama pakek make up segala. Kak Jordan juga, tinggal nganterin mama aja pakek jas segala." Heran Alia.
"Yaa kamu belum tau sih orang yang memesan kue mama kayak gimana." Ujar Jordan angkat bicara.
"Emangnya kayak gimana kak? Pejabat ya?"
"Udah kamu jaga rumah aja ya,"
"Iih kasi tauin aku dulu, siapa yang pesan kuenya mama? Artis ya?"
"Ha ha ha ha, iya, artis luar negeri,"
"KAK JORDAN, SERIUS!!! Ma, siapa yang pesan kue mama?"
Mamanya hanya senyum-senyum mengumpat, dan memang tidak berniat buat memberi tahu Alia sekarang.
"Iish, aneh banget mama sama kak Jordan. Kayak ada sesuatu yang disembunyikan." Curiga Alia.
Sang mama dan sang kakak sudah berlalu. Tinggal Alia seorang di rumah. Dia bosan harus ngapain sendirian di rumah. Buat tugas? Udah ia kerjakan semua. Alia termasuk orang yang otaknya lumayan encer, jadi ia bisa dengan mudah membuat tugas tanpa berpikir lama-lama memikirkan jawabannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESI[COMPLETED]
Teen Fiction"Obsesi ini tak mampu kuhindari. Dia yang memulai wajarkah dia yang mengakhirinya juga?" Fyuuuh-,-sudah lelah rasanya hanya berkoor pada diri-sendiri tanpa sesiapapun yang tahu keadaan diri yang mengalami. Terkadang solusi terbaik hanya bisa memanda...