BAG.21

137 24 1
                                    

"Apa ini ngga terlalu cepat? Bagaimana dengan adikmu? Apa dia sudah tahu tentang ini?"

"Belum."

"Aku khawatir kalau saja dia tidak menerimaku bersama denganmu."

"Gausah khawatir. Dia orangnya ga seperti yang kamu pikirkan kok. Kamu belum pernah bertemu dengannya sih, mau kuajak bertemu dengannya?"

"Di rumah?"

"Di sekolahnya nanti siang, gimana? Kita bareng-bareng jemput dia di sekolahnya."

"Hmmm, aku ragu nih. Nanti dia malah syok lagi liat kamu jemput dia sama orang lain."

"Kamu bukan orang lain, kamu, adalah bagian dari keluargaku nanti. Gausah ragu ya."

...

***

Istirahat siang ini di kantin...

Alia, Tiara, dan Devi ke kantin bareng usai dari ruang musik.

"Yaaah kenapa kantin masih ramai aja sih? Eh Al, kita mau duduk dimana nih?" Tanya Tiara.

"Hummmm, kayaknya disana kosong. Disana aja gimana?"

"Iya udah ayo buruan. Entar keburu ada orang lain, ayo!" Ajak Tiara buru-buru.

Alia dan Devi hanya mengikuti Tiara di belakangnya.

Mereka sampai di meja kantin tujuan. Tiara mulai memesan makanan diikuti Devi, sementara Alia masih setia dengan bekal sang mama. Ia tak tergoda meskipun aroma masakan kantin menusuk hidungnya agresif.

"Eeh Vi, btw elo udah ga pernah sama Bertrand lagi deh perasaan, emang lagi marahan ya kalian?" Tanya Tiara pura-pura gatau apa-apa.

"Ngg..ga, gue sama dia cuma membatasi pertemuan kita aja, lagian kan elo sendiri yang bilang kalau elo ga suka liat gue sama Bertrand terus."

"Elo yakin cuma membatasi pertemuan? Gue denger-denger juga Bertrand putus sama Angel gara-gara ketahuan dia sering jalan sama elo. Emang bener ya?"

"Ya mana gue tahu. Lagian, lo ngapain sih pakek ngurusin dia?"

Tiara hanya tersenyum sungging, rasanya puas sudah membuat Devi menjadi kebingungan kesal. Alia yang tak paham sama sekali dengan obrolan mereka, hanya meneruskan makannya anteng.

***

Di kelas...

"Tiara tunggu," Alia meraih sesuatu dari bawah mejanya.

"Ini elo yang naruh bawah meja gue?"

"Hah? Apaan tuh?" Tiara mengamatinya.

Mengira-ngira isi di dalam kotak yang dipegang Alia.

"Gue rasa isi di dalamnya ini sesuatu yang bersifat manis." Kata Tiara yakin.

"Emang iya?"

"Buka aja kalau penasaran. Ehh, gue juga penasaran sih. Masalahnya gue gaada naruh apapun di bawah meja lo. Barangkali itu pemberian dari penggemar rahasia lo, Al."

"Penggemar rahasia?"

"Iya. Buktinya gaada nama pengirimnya kan? Dan ini, orangnya ngisi tulisan 'A'  di kotaknya, itu berarti, Alia. Jadi bener buat lo."

"A, siapa tahu bukan inisial nama. Udah ah, gue biarin aja disini. Mungkin orang salah naruh,"

"Eeh jangan gitu. Udah jelas-jelas ini ada di bawah meja lo dan ada tulisan inisial huruf A. Siapa lagi kalau bukan lo. Di kelas ini kan cuma elo yang nama depannya berinisial A."

OBSESI[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang