....
"Terus, ditanya apa lagi?"
"Yaa seputar di sekolah, kamu ngapain aja? Sering sama siapa? Sering ke kantin apa ngga? Pernah masuk BK ngga?" Jelas Jason pada Alia.
Alia mengangguk paham. Ia tidak melanjutkan introgasinya pada Jason, karena dirasa sudah cukup informasi yang diperoleh.
"Alia,"
"Iya?" Kaget Alia.
"Kamu kenapa? Kok jadi diem aja?"
"Owh, ngga, ngga kenapa-napa kok kak."
"Kamu masih kepikiran hal yang kemarin ya?" Yang Jason maksud kejadian kemarin saat bersama Bertrand.
Alia hanya masih diam tak ingin menjawab.
Jason dengan tiba-tiba meraih kedua pundak Alia, dan menghadapkan gadis itu tepat di depannya. Dipahaminya apa yang sedang gadis itu rasakan melalui pandangan matanya.
"Kalau ada apa-apa, bilang ke aku. Kalau sampai dia berbuat yang aneh-aneh sama kamu, aku ga akan tinggal diam, Alia. Kamu, mulai sekarang adalah tanggung jawabku, Al."
'Apa yang kak Jason maksud?'
...
***
"Ciee, yang udah dapat restu dari sang kakak. Berarti, sekarang elo udah resmi jadian sama kak Jason dong, Al!!! Uhuyyyy!!!" Heboh Tiara.
"Tiara, sssst! Ngomongnya jangan kenceng-kenceng, nanti di denger semua orang,"
"Aaaah udah gapapa, biarin semua orang tau kalau kak Jason sekarang udah jadi milik lo, selamat yaa!!!"
Para siswa yang berlalu lalang di dekat mereka jadi merasa risih ulah suara cempreng Tiara.
"Tiara, udah ya, please, gue malu banget diliat-liat kakel."
"Biasa'in aja Al, paling mereka cuma cemburu karena kalah saing sama elo."
****
Di kelas Devi...
"Hi Vi, udah lama nih ga gaul sama lo. Apa kabar lo sama kak Jason sekarang?" Tanya Vanessa.
Diikuti Anissa, dan Rianty.
"-_-lo semua kesini cuma mau nanya gitu doang, iya? Kalian mau ngejek gue karena belum bisa ngajak kak Jason balikan?!" Geram Devi.
"Yaelah Vi, gitu doang baper. Kita-kita bukannya bermaksud kayak gitu. Apa salahnya bertanya, ya gak guys?" Tegas Vanessa.
"Iya, bener. Lo jangan emosian gitu lah Vi. Lama-lama lo jadi cepat tua loh, terus kak Jason jadi makin menjauh dari lo." Ujar Rianty menambahkan.
"-_-" Devi beranjak.
Mereka bertiga menahan tangan Devi, "Devi, tunggu,"
"Apalagi sih? Gue lagi ga mood bicara sama kalian. Udah keluar dari grup musik gue, dan sekarang lo semua butuh gue lagi, gtu?"
"Grup musik lo? Ekheeem, bukannya grup musik itu kak Ronald yang mendirikan pertama kali ya?"
"Vi, lagian kita kesini nemuin lo baik-baik loh. Masa kayak gini sekarang? Kita itu best friend dari dulu, ya maaf, kalau misalnya kita bertiga memilih untuk keluar dari grup musik itu. Tapi kita masih tetap bisa bergaul sama lo kayak dulu lagi kan?"
"Kalau ada maunya, gausah pakek basa-basi. Bilang aja. Kalian semua mau apa dari gue?"
"Yaudah duduk dulu, duduk. Biar lo tenang."

KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESI[COMPLETED]
Novela Juvenil"Obsesi ini tak mampu kuhindari. Dia yang memulai wajarkah dia yang mengakhirinya juga?" Fyuuuh-,-sudah lelah rasanya hanya berkoor pada diri-sendiri tanpa sesiapapun yang tahu keadaan diri yang mengalami. Terkadang solusi terbaik hanya bisa memanda...