5 hari setelah Devi melalui masa kritisnya. Dikabarkan Devi telah siuman dan pergerakan badannya masih terbatas. Banyak alat terpasang di tubuh gadis itu yang membuatnya terlihat tak berdaya. Beberapa teman-temannya dari kelas yang sama datang menjenguknya.
"Vi, cepat sembuh ya. Biar kita bisa belajar bareng lagi di sekolah." Ucap salah satu dari mereka.
"Ini dari kita semua, seluruh anak-anak di kelas menggalang dana buat kamu, semoga kamu suka ya Vi. Kita selalu berdoa supaya kamu bisa cepat sembuh." Salah satunya lagi menyerahkan sebuah bingkisan cantik, yang kelihatannya Devi menyukainya. Ia berusaha tersenyum, walau dirasa susah karena beberapa alat yang terpasang di mulutnya.
"Trimakasih ya, kalian semua sangat baik dan perhatian pada putri tante." Ucap mamanya Devi mewakili pengucapan Devi yang terbatas.
"Sama-sama tante."
....
***
Hari ini ujian terakhir. Sudah saatnya melepas penat karena berhari-hari ditekan untuk giat belajar. Hari ini dimana sekolah sudah bubaran dan para siswa berhamburan keluar kelas masing-masing. Saling desak-desakan tak sabaran untuk segera pulang.
"Awas, hati-hati!!" Seseorang baru saja mendorong tubuh hangat Alia ke dadanya yang bidang.
Bertrand.
"Hampir aja."
"Makasi kak Bertrand."
"Iya, sama-sama. Sebaiknya elo tunggu sepi dulu baru jalan keluar, Al. Kalau ramai-ramai gini kan bahaya buat elonya. Udah badan lo kecil, kalau keinjek kan ngga lucu."
"Iish, nyebelin, aaah kak Bertrand!!"
"Ha ha ha ha, maaf deh."
"-,-kirain aku, kak Bertrand udah pulang."
"Iya, sengaja, nungguin lo bubaran."
"Emang, kenapa kalau aku udah bubaran?"
"Mau ajak lo pulang."
"Ehehehe, ya ngga mungkinlah kak. Kan Kak Jason yang jemput aku. Ya aku pulang bareng dia lah,"
"Justru dia yang suruh gue buat ajak lo pulang bareng."
"Hah? Yang benar? Kok dia ngga ada kasi tahu aku ya?"
"Barusan aja dia whatsapp gue, mungkin ga sempat ngabarin elo dulu."
Alia memasang wajah bingung. Ngga mungkin Jason tanpa memberinya kabar dulu kalau emang ga bisa jemput. Ada yang aneh.
"Hi Al, kak Bertrand." Sapa Tiara yang baru ikut gabung.
"Kalian mau pulang bareng kan? Gue nebeng lagi ya kak, hehe, Ryan ngga bisa jemput gue sekarang." Ujar Tiara.
"Owh iya, boleh kok,"
"Tunggu-tunggu, kok elo tau sih gue bakalan pulang bareng sama kak Bertrand?" Tanya Alia ke Tiara.
"Ryan yang bilang kok, kalau hari ini kak Jason ngga bisa jemput lo, katanya disuruh pulang sama kak Bertrand. So, kita pulang bareng Al, yeyyy,"
"Pacar lo ngga bisa jemput lo, karena apa?"
"Dia ada urusan sama keluarganya di Malang. Nih, gue dikirimin pap'nya." Tiara menunjukkan ke Alia sebuah foto Ryan yang memang benar sedang bersama keluarganya.
"Jadi kak Jason ngga sedang sama kak Ryan? Kenapa kak Ryan bisa tahu kalau kak Jason ngga bisa jemput gue hari ini?"
"Yaa karena mereka kontekanlah Al. Udah deh, lo kok jadi kayak misterius gini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESI[COMPLETED]
أدب المراهقين"Obsesi ini tak mampu kuhindari. Dia yang memulai wajarkah dia yang mengakhirinya juga?" Fyuuuh-,-sudah lelah rasanya hanya berkoor pada diri-sendiri tanpa sesiapapun yang tahu keadaan diri yang mengalami. Terkadang solusi terbaik hanya bisa memanda...