Malam ini di rumah Alia. Sekeluarga baru usai makan malam. 10 menit kemudian, Jason datang untuk menemui Alia.
"Maaf ya, Al, siang tadi sampai petang aku,-" Jason baru akan memberitahu yang sebenarnya, namun keburu di potong Alia.
"I know. Aku gapapa kok. Mungkin kamu memang perlu me time, seperti yang dikatakan kak Bertrand."
"Jangan, marah lagi dong, Al,"
"Aku ngga marah."
"Tapi, keliatan dari wajah kamu, kalau kamu marah sama aku." Jason memasang wajah memelasnya. "Kenapa ngga liat wajah aku daritadi?"
"Aku lagi ngga mood."
"Ngga mood liat aku? Kamu ngga kangen sama aku?"
"Udah ya kak, aku harus tidur lebih awal malam ini. Supaya besok bisa bangun pagi-pagi sekali, membantu persiapan acara tunangan kak Jordan,"
"Tunggu, Al. Setidaknya tatap aku sebentar, 2 menit aja."
Alia masih terdiam dengan posisi yang sama membelakangi Jason.
"Hei, Alia,"
"Yaudah, udah kan?" Alia langsung menatap Jason dan menatap kedua matanya tajam.
Tapi yang ada, Jason bukannya takut. Ia malah ketawa tak tertahankan melihat ekspresi sang pacar yang terbilang lebih ke imut, bukan menyeramkan.
"Kok ketawa sih? Ga lucu taukk,"
"Lucu,"
"Nggak!"
"Lucu,"
"Nggak!"
"Lucu,"
"Nggak! Udah dong!!"
"Lucu,"
"Stop! Please, mendingan kak Jason pulang deh."
"Tante, anaknya ngusir nihh!!!" Teriak Jason agak kencang, cuma ngga gaduh-gaduh amat kok, tenang, tetangga ngga bakalan terganggu;)
Alia buru-buru menutup mulut Jason, sampai tubuhnya jadi tak sengaja jatuh ke pelukan Jason. Untung ia buru-buru menjauh, sebelum dilihat orang rumah.
"Besok aku jemput kamu ya, jam 7 pagi?"
"Iya." Jawab Alia singkat.
"Yaudah, perpisahan dulu,"
"Duuh, ngga usah, ngga enak diliat tetangga entar."
"Emang tetangga kamu itu udah pulang dari San Francisco?"
"Bukan, bukan dia. Orang yang lewat depan rumah maksudnya. Jangan ngadi-ngadi deh."
"Hehe, yaudah deh, aku pulang sekarang ya," diacaknya puncak kepala Alia gemezzzz, "jangan kangen,"
"Siapa juga yang akan kangen-_-"
"Kalau sampai kangen, ngga tanggung ya."
"Udah-udah sana pulang." Paksa Alia.
"Bye,"
Jason berlalu. "Hati-hati." Ucap Alia.
Bukannya apa-apa, menurut Alia, sejauh ini ia bersama Jason kayaknya ia jadi sering krengki, tapi tak lama setelahnya langsung baikan, karena kepandaian Jason merayunya agar tak kesal lagi dengannya. Sungguh laki-laki idaman. Tak heran Devi jadi menyesal kan selingkuhin Jason dulu, hihi.
Habis dari depan, Alia langsung menuju kamarnya akan bergegas tidur. Tapi sang mama memanggil dari arah dapur ketika ia baru sampai berjalan di tangga ke-2.

KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESI[COMPLETED]
Ficção Adolescente"Obsesi ini tak mampu kuhindari. Dia yang memulai wajarkah dia yang mengakhirinya juga?" Fyuuuh-,-sudah lelah rasanya hanya berkoor pada diri-sendiri tanpa sesiapapun yang tahu keadaan diri yang mengalami. Terkadang solusi terbaik hanya bisa memanda...