'Tok tok tok!'
Alia baru pulang dari sekolah. Hari ini ia lumayan kelelahan. Ini sudah menunjukkan pukul 2 siang, dan baru sampai rumah. Seharusnya dari jam 1 tadi ia sudah sampai rumah. Cuma karena ojek susah banget di cari siang-siang, terpaksa Alia harus menunggu sejam di depan sekolahnya.
"Duuh, mama kayaknya belum pulang deh." Alia ingin masuk ke dalam, ke dapur, ambil air, minum, aaah segar rasanya. Hanya saja kunci rumah sang mama yang bawa, dan beliau sedang menghantar kue. Terpaksa Alia harus menunggu lagi. Ia sampai ketiduran menunggu sang mama pulang.
***
"Yaampun mbak, itu Alia kan ya?"
"Eeh iya, Alia, Alia..." panggil sang mama. Rupanya beliau sudah pulang dan Alia terbangun karena panggilan khas sang mama.
"Kamu ngapain tidur diluar nak? Mana belum ganti baju lagi." Tanya sang mama heran.
"Yaa gimana Alia bisa ganti baju, orang rumah aja kekunci, Alia ga bisa masuk. Mana Alia haus banget tadi sampai ketiduran." Jelasnya.
"Astaga, kan mama udah nitipin kunci cadangan ke Yuda buat kamu, karena mama tahu mama bakalan terlambat pulang."
"Hah? Yuda? Dia ngga ada ngasi Alia kunci, lagian dia gaada kesini tadi sih. Atau jangan-jangan,,,ish YUDAAA,"
"Ehh udah-udah Al, biar mama aja yang nanyain, mungkin Yuda lupa ngasi kuncinya. Dia kan juga barengan jam pulang sekolahnya sama kamu, mungkin dia capek langsung tidur." Sang mama lalu berlalu ke rumah sebelah, rumah Yuda, tetangganya.
"Iish-_-bisa-bisanya mama masih ngebelain Yuda." Gerutu Alia kesal.
"Sabar neng Alia. Masih muda ga boleh marah-marah, entar cepat keriput kayak mbak, mau?" Rayu mbak Surti, karyawan mamanya yang juga ikut mendistribusikan beranekaragam kue bisnis sang mama.
"Hayuu masuk neng, katanya tadi haus."
"Aargh!" Alia masih kesal terhadap pembelaan mamanya ke Yuda.
Alia memang belum terlalu mengenal Yuda itu orang seperti apa. Ia belum pernah bicara dengannya. Ia bahkan jarang bergaul dengan anak tetangga, ia lebih suka menghabiskan waktu di dalam kamarnya.
Ketika pertama kali pindah ke perumahan ini, ia menangkap sosok Yuda berdiri dengan angkuhnya sambil memperhatikan Alia, sang mama, dan Jordan mengangkat barang-barang bawa ke dalam rumah tanpa berkedip sedikitpun. Alia sangat risih dilihatin begitu, terlebih Yuda seperti kurang belajar sopan santun dan tidak menghormati orang yang lebih tua darinya. Seharusnya jika dia sudah melihat ada orang pindahan rumah, tawarin diri buat ngebantu kek, itu ngga, malah diplototin doang kayak mandor bangunan. Itu first impression Alia terhadap Yuda. So bad.
***
Malam ini saat makan malam...
"Anak tante ga ikut makan tante?"
"Belum tante panggilin, tunggu sebentar ya." Sang mama berlalu ke kamar Alia.
'Tok tok tok!'
"Al, Alia, makan malam dulu yuk. Mama udah masakin sayur kesukaan kamu."
"Iya, sebentar ma, Alia lagi nyelesaiin tugas dikit lagi."
"Owh iya sudah, nanti langsung turun ya, kita makan bareng-bareng sama Yuda." Ujar sang mama lalu berlalu.
"Yuda? Ngapain tuh orang kesini?" Pikir Alia heran.
--
"Anak tante kalau mau makan harus dipanggilin dulu ya?" Tanya Yuda tanpa nge rem.
"Hmm, begitulah nak Yuda. Kebiasaan dia dulu begitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESI[COMPLETED]
Teen Fiction"Obsesi ini tak mampu kuhindari. Dia yang memulai wajarkah dia yang mengakhirinya juga?" Fyuuuh-,-sudah lelah rasanya hanya berkoor pada diri-sendiri tanpa sesiapapun yang tahu keadaan diri yang mengalami. Terkadang solusi terbaik hanya bisa memanda...