Waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore.
"Mbak Ani ada lihat Alia tidak?" Tanya mamanya Alia yang baru pulang hantar kue ke rumah-rumah pelanggan.
"Tadi sepulang dia sekolah sih saya liatnya non Alia langsung masuk ke kamar, terus ga keluar-keluar sampai sekarang. Saya juga sudah coba panggil-panggil buat makan, eeh non'nya ngga menyahut bu." Jelas salah satu karyawannya.
"Owh gitu ya, duuh saya jadi khawatir... Mbak Ani gapapa kan saya tinggal ke atas dulu,"
"Owh iya, gapapa bu. Ini kerjaan saya juga bentar lagi selesai. Ibu langsung istirahat saja, biar saya yang beresin semua."
"Makasi banyak mbak Ani udah mau lembur hari ini. Saya tinggal sebentar ya." Mamanya lalu berlalu ke lantai atas menuju kamar sang putri.
***
Ketika ia bangun, hari sudah mulai gelap. Rasanya males banget buat bergegas mandi selepas bangun tidur.
'Tok tok tok!'
"Alia, nak!!" Panggil sang mama dari luar.
Ia mendengar panggilan sang mama, tapi ia enggan buat beranjak dari ranjang tidur untuk membukakan pintu.
"Masuk aja ma, ga dikunci!!" Teriak Alia dari dalam.
'Click!'
Mamanya masuk.
"Alia, bener kata mbak Ani kamu belum makan daritadi?" Mamanya langsung mengintrogasi putrinya itu.
"Alia ga nafsu makan ma."
"Kamu sakit? Coba mama periksa," Sang mama memeriksa dahi Alia, kemudian lehernya. "Agak panas kamu nak. Nanti malam mama antar kamu ke klinik Dr.Chaterine depan sana ya,"
"Ga-gausah ma. Besok pagi aja Alia sembuh kok. Orang cuma kecapean karena tugas numpuk aja."
"Yaa kalau ada tugas jangan barengan dong buatnya, apalagi sampai begadang. Kamu sendiri juga yang rugi kalau udah sakit begini." Omel mamanya.
"Iya ma, maafin Alia." Jawab Alia lemas.
"Yaudah, mama ambilin makan dulu buat kamu, habis itu langsung mandi ya. Mama siapin air hangat juga buat kamu."
"Iya ma, makasi ma."
Sang mama berlalu. Rasanya ia baru saja melakukan kesalahan besar kalau sudah mamanya memberikan ocehan seperti itu. Biasanya ada kakaknya yang membela.
Mumpung besok hari minggu dan sekolah libur, Alia mau puas-puasin buat bersantai di rumah tanpa memikirkan tugas, tanpa memikirkan masalah di sekolahnya, apalagi terkait cowok.
***
Keesokan pagi...
'Tok tok tok!'
Yuda.
"Masuk Yud." Suruh Alia. Ia sedang sendiri di rumah, ditinggal sang mama pagi-pagi buat hantar orderan yang kemarin tertunda.
"Kamu beneran sakit Al?"
"Tau darimana?"
"Mama kamu yang ngasi tau aku tadi sebelum dia berangkat. Bolehkan aku nemenin kamu di rumah? Mama kamu juga yang nyuruh aku buat nemenin kamu, kasihan kamu sendirian di rumah."
"Yaelah, gpp kali, orang gue udah biasa sendiri di rumah."
Yuda menghela nafasnya spontan.
"Soal yang kemarin, aku minta maaf ya Alia, aku ga sengaja, emosi depan kamu."

KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESI[COMPLETED]
Fiksi Remaja"Obsesi ini tak mampu kuhindari. Dia yang memulai wajarkah dia yang mengakhirinya juga?" Fyuuuh-,-sudah lelah rasanya hanya berkoor pada diri-sendiri tanpa sesiapapun yang tahu keadaan diri yang mengalami. Terkadang solusi terbaik hanya bisa memanda...