❤HAPPY READING❤
Elio ke luar dari kamar dengan perasaan bahagia mengingat kemarin saat Ia menghabiskan waktu berduaan bersama Ayahnya. Bahkan, Tiar tidur bersamanya sambil memeluk tubuh kecilnya. Tidak ada kata yang bisa diutarakan oleh Elio saking bahagianya dengan perlakuan Tiar kemarin. Ia benar-benar sangat bahagia saat pertama kali Tiar tidur berdua bersamanya.Langkah kakinya dengan cepat menuruni setiap undakan tangga. Elio benar-benar tidak sabar untuk meminta Tiar mengantarnya ke sekolah. Elio ingin memamerkan Tiar kepada teman-temannya di sekolah. Elio ingin memberitahukan kepada mereka, bahwa Elio juga mempunyai seorang Ayah yang menyayanginya lebih dari apapun. Dan Elio benar-benar tidak sabar akan hal itu.
Saat telah sampai di bawah, matanya mencari keberadaan Tiar. Ditemukannya keberadaan Tiar yang sedang menelfon seseorang sambil berteriak memarahi orang yang berada di seberang telfon. Kakinya melangkah dan berlari menuju Tiar sambil tersenyum.
Ditatapnya Tiar yang masih berurusan dengan ponselnya. Wajah polosnya menunggu Tiar selesai dengan aktifitasnya tersebut. Setelah dilihatnya Tiar yang sudah selesai menelpon, dengan cepat Elio memanggil Ayahnya tersebut.
"Daddy," ujarnya dengan semangat.
Tiar menatap Elio sebentar, lalu kembali fokus ke ponselnya. "Hmm, " gumamnya.
"Sekarang Elio mau sekolah." Elio menatap jam di atas dinding, kemudian menatap Tiar kembali. "Udah jam 06.40 Dad," sambungnya.
Tiar terdiam sejenak dengan mata yang masih mengarah ke ponsel."Ya sudah Elio berangkat sekolah sekarang," ujarnya tampa mengalihkan tatapannya.
Kening Elio mengkerut dengan bingung. "Elio nunggu Daddy."
"Nunggu Daddy ngapain?" Tiar menatap bingung ke arah Elio. Tidak mengerti maksud ucapan Elio barusan.
"'Kan kemarin Daddy bilang mau anterin Elio sekolah," jawabnya polos.
Tiar menatap Elio bingung, ia terdiam sejenak. Lalu tiba-tiba ia mengingat bahwa kemarin ia berjanji akan mengantar Elio ke sekolah hari ini. Tetapi sepertinya Tiar tidak bisa mengabulkan janjinya tersebut. Saat ini Tiar benar-benar sangat sibuk. Banyak masalah yang terjadi di kantor. Dan Tiar harus mengurus masalah-masalah itu hari ini.
"Daddy nggak bisa antar Elio hari ini. Daddy banyak pekerjaan, El."
"Tapikan Daddy udah janji." Mata Elio terlihat sayu setelah mendengar jawaban Tiar. Tidak tau kah Tiar bahwa Elio benar-benar semangat menunggu pagi ini tiba. Elio pikir, Tiar akan mengabulkan janjinya tersebut. Tapi ternyata...
Elio merasa sedikit kecewa dengan Tiar. Kenapa susah sekali mengabulkan janjinya sendiri.
"Daddy benar-benar sibuk sekarang Elio," ujar Tiar dengan malas.
"Tapi 'kan Daddy udah janji," lirih Elio sedih.
"Daddy sibuk Elio, tolong ngertiin Daddy," tegas Tiar sedikit kesal.
"Tapi kan--"
"Oke. Pagi ini Daddy belum bisa antar Elio. Nanti, pas Elio pulang sekolah biar Daddy yang jemput, Bagaimana?"
Elio terdiam sesaat mendengar ucapan Tiar. Lalu setelah berpikir beberapa saat akhirnya Elio mengangguk-ngangguk setuju.
"Daddy janji?"
Tiar mengangguk dengan ragu, antara iya dan tidak. Ia benar-benar tidak tau apakah nanti Tiar akan menjemput Elio atau tidak. Lebih baik Tiar mengangguk saja daripada Elio merengek terus padanya.
"Ya.... Daddy...janji."
••••••
KAMU SEDANG MEMBACA
F U T U R E M O M M Y ( RE-POST )
RandomRevisi dan repost Elio Fernandes Chio. Seorang anak berusia sekitar 7 tahun yang memiliki impian kebahagiaan disela sela masa kecilnya. kedua orang tua yang tidak pernah memberikan kebahagiaan dimasa pertumbuhannya membuat Elio menjadi anak yang pen...