"Mbak Mila, bikinin Elio susu dong, Elio mau minum susu." Mbak Mila yang baru saja selesai mencuci piring bekas sarapan tadi pagi pun segera menoleh ke arah Elio.
"Sekalian sama kue nggak Den El? Tadi pagi Mbak sama yang lain habis bikin kue. Den mau?"
"Boleh."
"Makan di meja makan atau di kamar?"
"Bawa di kamar aja ya, Mbak. Soalnya Elio mau sekalian belajar."
"Oke Den El ganteng. Mbak Mila akan siapkan segera. Den El duluan saja ke kamar, biar nanti Mbak susul." Elio mengangguk, kemudian melangkah meninggalkan Mila yang berada di dapur.
Elio membuka pintu kamar, mendekati rak-rak buku yang berada di sisi kanan ranjang tempat tidurnya. Lelaki kecil itu tersenyum penuh semangat karena beberapa buku baru tersimpan rapi di rak miliknya. Bahkan beberapa buku-nya berada di atas meja.
Elio mengambil beberapa buku yang akan dibaca. Duduk di kursi belajar dan mulai sibuk dengan aktivitas-nya. Hari ini weekend, karena itu Elio menyibukkan belajar di rumah.
Beberapa menit sudah berlalu, pintu kamar Elio pun terbuka. Mbak Mila masuk ke dalam kamar sambil membawa cemilan serta susu pesanan Elio.
"Susu dan cemilan datang. Selamat menikmati Den El ganteng. Habiskan ya, jangan sampai tersisa." Elio terkikik kecil, kepalanya mengangguk.
"Makasih banyak Mbak Mila. Iya, Elio bakal habiskan semuanya. Nggak ada yang bakalan tersisa kok, karena Elio juga masih laper." Keduanya tertawa kecil. Mbak Mila mencubit kecil kedua pipi Elio saking gemasnya. Dan Elio hanya pasrah saja setelah Mbak Mila membuat kedua pipinya memerah.
"Den El lagi belajar ya?"
"Iya."
"Belajar apa?"
"Belajar matematika."
"Den El suka matematika ya?"
"Iya, Mbak. Suka banget."
"9x4 berapa?"
"36."
"3x5?"
"15." Mbak Mila menatap Elio takjub. Anak sekecil Elio sudah bisa perkalian. Bahwa menjawab pertanyaan ia saja Elio tidak berpikir sama sekali.
"Wah, Den El benar-benar hebat. Jawabannya nggak pakai dipikir-pikir." Elio hanya tersenyum tipis, kemudian lanjut membaca buku.
Mbak Mila menatap sekeliling kamar Elio, hingga matanya berhenti tepat ke arah sebuah kotak sebesar tubuh Elio. Bahkan kotak itu melebihi tinggi badan Elio. Mbak Mila mendekati kotak itu sambil menatapnya dengan heran. Tadi pagi saat ia membersihkan kamar Elio, ia tidak melihat kotak besar ini. Kenapa sekarang sudah ada disini.
Elio menatap apa yang Mbak Mila lakukan. Hingga matanya melihat ke arah kotak. Karena penasaran, ia mendekati Mbak Mila.
"Mbak Mila, itu kotak apa?" Mbak Mila menatap Elio terkejut. Saking asiknya menatap kotak misterius itu, Mbak Mila jadi tidak fokus.
"Mbak juga nggak tau, Den. Tadi pagi pas Mbak bersihin kamar Aden, Mbak nggak lihat ada kotak, tapi sekarang malah ada. Coba Den El tanya Bunda sama Daddy. Kemungkinan itu dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
F U T U R E M O M M Y ( RE-POST )
RandomRevisi dan repost Elio Fernandes Chio. Seorang anak berusia sekitar 7 tahun yang memiliki impian kebahagiaan disela sela masa kecilnya. kedua orang tua yang tidak pernah memberikan kebahagiaan dimasa pertumbuhannya membuat Elio menjadi anak yang pen...