🌥Future Mommy - Chapter Dua🌥

117K 9.3K 88
                                    

HAPPY READING!

💘~••••~💘

Seorang perempuan berusia 21 tahun mengendarai mobil miliknya dengan kecepatan sedang. Matanya menatap sekitar di mana banyaknya pengendara yang berlalu lalang. Pagi ini gadis itu akan pergi ke mall karena sudah janjian dengan teman-temannya. Mereka akan menghabiskan waktu bersenang-senang.

Tatapan gadis itu langsung terfokus ke ponsel miliknya. Di sana terdapat satu pesan masuk dari temannya, Flora. Dengan segera gadis itu menambah laju mobilnya menuju tempat tujuan.

"Sorry terlambat." Diraihnya kursi dari belakang lalu tanpa disuruh gadis itu pun duduk di salah satu kursi dekat teman-temannya.

"Dari mana aja, Na? Dari tadi kita nungguin loh, sampai-sampai makanan yang kita pesan belum masuk ke mulut."

Sarena Anastasya nama gadis itu, biasa di panggil Nana oleh orang-orang terdekatnya. Sarena dan teman-temannya sudah memasuki semester akhir, dan mereka akan magang sebentar lagi. Sarena tertawa terlebih dahulul sebelum menanggapi ucapan salah satu temannya.

"Maaf ya, tadi ada sedikit urusan makanya lama."dan teman temannya pun mengangguk mengerti.

"Tuh makan, kita udah pesanin makanan kesukaan lo." Sarena tersenyum lalu meraih makanan yang masih hangat itu. Ia langsung melahapnya, kebetulan saat ini ia sangat lapar.

"Lo semua magang di mana sih?" Pertanyaan Fenita membuat Nana dan lainnya terdiam sejenak. Setelah itu mereka heboh sambil membicarakan tentang magang.

"The Chio Corporation. Gue sama Nana magang di sana. "Sarena mengangguk mengiyakan.

Ia dan Gea memang magang di satu perusahaan yang sama. Waktu itu saat Nana kesusahan mencari tempat magang, Gea mengajaknya untuk magang di sana. Kebetulan kakak perempuan Gea kerja di sana sebagai resepsionis.

"Kok kalian berdua bisa magang di tempat yang sama. Nggak ngajak-ngajak gue lagi, jahat banget." Gea dan Sarena tertawa kecil menanggapi ucapan Aruna. Keduanya saling menatap kemudian memeluk bahu satu sama lain.

"Bukan nggak mau ngajak, Run. Waktu itu kan instansinya udah punya beberapa anak magang, termasuk gue. Tinggal satu orang lagi yang dicari, kebetulan waktu itu cuman nama Nana yang ada di pikiran gue. Ya udah gue usulin aja si Nana, jadi ya gitu," ujar Gea.

Sarena tersenyum lebar, ia sangat berterimakasih dengan temannya itu. Untung saja ada Gea. Kalau tidak, ia tidak tau akan magang di mana lagi.

"Gue sama Raena magang di perusahaan dekat sekolah gue dulu. Kebetulan yang jadi HRD-nya Papah gue, jadi ya gampang buat gue magang di sana." Ucapan Lina seketika membuat Aruna tambah kesal. Keempat temannya sudah mendapatkan tempat magang, tinggal ia sendiri yang belum.

"Kalian kok jahat banget sih. Masa nggak ada yang mau ngajak gue buat magang bareng. Kalian berempat udah punya tempat magang, terus gue magang di mana?"

Sarena dan keempat temannya saling menatap.

"Nanti gue bicara sama Papah, semoga lo bisa ikut magang di sana." Seketika Aruna tersenyum.

"Beneran ya, jangan bohong."

"Iya, percaya deh sama gue."

"Makasih Lina. Lo memang teman paling baik di antara mereka bertiga." Ucapan Aruna seketika langsung disambut dengan sorakan ketiga temannya. Sarena tertawa sambil berbincang dengan mereka.

Setelah beberapa jam berlalu, akhirnya Sarena dan teman-temannya bersiap nonton Bioskop. Jarang-jarang mereka nonton seperti ini karena terlalu sibuk kuliah dan ngerjain banyak tugas.

F U T U R E M O M M Y ( RE-POST ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang