🌥Future Mommy - Chapter Enambelas🌥

82.4K 6.8K 154
                                    

Elio turun dari tangga dengan mata yang menatap sekeliling tempat. Beberapa pekerja di rumahnya bolak-balik sambil membawa beberapa barang ke luar dari rumah. Elio yang saat ini memakai pakaian seragam seketika berlari ke arah Tiar yang saat ini sedang fokus ke ponsel tanpa menyadari adanya Elio yang berlari menghadapnya.

"Elio jangan lari sayang, nanti jatuh," kata Sera.

Tiar yang tadinya sedang fokus ke ponsel tiba-tiba mendongak dan menatap Elio yang masih berlari ke arahnya. "Elio jangan lari Nak, jatuh nanti." Seketika Elio berhenti berlari dan berjalan menuju Tiar.

"Daddy." Elio memeluk Tiar dengan manja. Hingga Tiar tertawa dibuatnya. Tiar membalas pelukan Elio dengan tidak kalah erat.

"Aduh, anak kesayangan Daddy kok ganteng banget sih," goda Tiar yang membuat Elio tersenyum malu.

"Daddy juga ganteng kok," timpal Elio dengan malu-malu.

"Daddy-nya ganteng berarti anaknya juga---"

"Ganteng," sambung Elio antusias.

"Pintar anak Daddy." Ciuman diberikannya tepat di pipi Elio, dan Elio membalas mencium pipi Tiar berkali-kali. Tiar tertawa dibuatnya, suara tawa Tiar yang sangat kencang berhasil membuat Alana dan Tessa yang tadinya sibuk dengan urusan yang lain tiba tiba berjalan mendekati Tiar.

"Ada apa sih, kok ketawa gitu Tiar?" Tanya Alana dengan bingung.

Tiar menoleh. "Ini Tiar cuman ketawa karena Elio cium Tiar," jawabnya santai. Tapi matanya tetap fokus ke Elio yang sudah berhenti dengan aksinya dan terdiam karena Alana dan Tessa yang tiba-tiba datang.

"Jangan dekat-dekat Tiar, Elio. Nanti pakaian Tiar kusut!" Ketus Alanan kesal.

Elio tiba-tiba menjauhkan tubuhnya dari Tiar sambil menundukkan kepala.

"Mama apaan sih. Jangan marahin Elio kayak gitu. Pakaian Tiar nggak bakalan kusut hanya karena Elio dekat-dekat Tiar," timpal Tiar sedikit kesal.

"Nggak kusut apaan, itu udah kusut Tiar. Sebentar lagi kita mau ke rumah calon istrimu untuk ngelamar. Kalau calon istrimu lihat pakaian kamu yang kusut gitu, gimana responnya nanti. Dibilangin malah jawab," gerutu Alana kesal.

"Tinggal diperbaiki kok Mah."

"Perbaiki gimana orang kita mau pergi sekarang."

"Terserah Mamah deh, Tiar capek ngomong sama Mamah." Tiar berdiri dan berjalan ke arah Elio, membawa anaknya itu ke dalam gendongannya. Kepala Elio disimpannya di bahu Tiar dengan sekali-kali menatap Alana yang sudah tampak kesal.

"Dibilangin juga anak itu," gerutu Alana semakin kesal.

"Sudah lah, Mah. Sekarang aja Tiar baik kaya gitu sama Elio. Nanti pas nikah pasti Nana, Tiar bakal benci banget sama Elio," ujar Tessa meyakinkan Alana.

"Kamu benar. Kalau Elio punya ibu tiri, kita semakin mudah untuk menyingkirkan Elio dari kehidupan Tiar." Keduanya sama-sama tersenyum dengan senang.

Mereka yakin jika Nana tidak akan suka dengan keberadaan Elio dalam pernikahan mereka. Dan mereka yakin jika Nana akan membenci Elio seperti mereka.

Ibu tiri mana sih di dunia ini yang suka dengan keberadaan anak tiri? Cuman beberapa saja mungkin Ibu Tiri menyayangi anak Tirinya. Semoga saja, Nana membenci Elio. Pikir mereka.

Mereka tidak tau saja bagaimana jika Nana berada di dekat Elio.

••••••

Sedangkan di rumah Nana, saat ini sebagian keluarga besar Nana yang hadir saat ini mempersiapkan berbagai keperluan lamaran. Dari makanan dan berbagai yang dibutuhkan lainnya.

F U T U R E M O M M Y ( RE-POST ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang