🌥Future Mommy- Chapter Lima🌥

97.8K 8.5K 231
                                    

HAPPY READING

"Loh, Pak Tiar." Sarena sangat terkejut saat melihat atasannya ada di tempat yang sama dengannya. Dan sekarang sudah berada di sampingnya untuk membeli es krim.

Tiar menatap Nana dengan wajah tanpa ekspresi.

"Hmm, Pak Tiar mau beli es krim juga ya?" Nana mencoba untuk beramah tamah dengan atasannya tersebut. Siapa tau Nana nanti akan menjadi mahasiswa magang kesayangan Pak Tiar.

Tiar tidak berniat menjawab, malah terdiam dan tak menanggapi. Nana dibuat gugup oleh Tiar. Udah cantik begini malah dianggurin sama Tiar. Ya sudah lah, mungkin bukan jodoh.

Setelah menerima es krim dari penjual, Tiar langsung saja pergi begitu saja meninggalkan Nana yang terlihat mengkerut.

"Astagfirullah. Gue kayak hantu ya bicara sendiri. Orang yang gue ajak bicara malah pergi gitu aja. Kasihan banget sih lo Na."

Setelah id membeli ibeli Nana telah berada di tangannya, ia langsung berjalan mendekati keponakannya tersebut.

Dilihatnya Jessika yang sedang tersenyum sambil menatap ke depan. "Lagi ngapain Jess, kok senyum senyum gitu?" Nana duduk di samping Jessica sambil memberikan es krim padanya.

Jessica menerimanya dengan antusias, "tadi Jessy ketemu teman Jessy Tante. Makannya Jessy senyum terus," jawabnya antusias.

Kening Nana mengkerut. "Teman kamu siapa?"

"Elio, Tante."

"Elio ada di sini?" Nana terkejut saat mendengar bahwa Elio ada di tempat yang sama dengan mereka. Nana kok jadi rindu anak itu ya.

"Iya Tante. Katanya dia datang bareng Daddy-nya." Mata Nana tiba-tiba berbinar mendengar kata Daddy.

"Ganteng nggak?" Kening Jessy mengkerut.

"Tante jangan macam-macam ya. Elio itu punya Mommy, berarti Mommy-nya Elio itu istri Daddy-nya Elio. Jangan coba-coba jadi pelak--"

"Ya ampun Jessie. Kamu tau kata-kata itu dari siapa sih. Masih kecil udah tau yang begitu-begitu. Siapa yang ajarin, kasih tau Tante!" Nana sudah terlihat kesal dengan Jessy. Masih kecil udah tau tentang istri, suami, dan apa katanya tadi? Pelakor? Astaga, siapa coba yang ngajarin keponakan polos Nana kayak gitu.

"Om Neol,"jawab Jessy polos.

Nana yang sudah terlihat kesal malah tambah kesal mendengar siapa yang telah mengajarkan Jessy tentang semua hal yang seharusnya anak seusia Jessy belum mengetahui tentang seperti itu malah sudah mengerti.

Adik satu-satunya itu memang minta dipukul ya. Nana sudah terlihat geram sekarang, tetapi ia mencoba untuk bersabar karena sekarang sedang ada Jessy.

"Jangan main sama Om Neol lagi deh Jess."

"Kenapa?"

"Otak polos kamu nanti bisa tercemar." Jessika terdiam sesaat.

"Kalau nggak main sama Om Neol, Jessy main sama siapa?" Bibir Jessy terlihat mengerucut.

"Ya sama Tante kan bisa."

"'Kan Tante nggak setiap hari bisa main sama Jessie. " Anak itu menundukan kepalanya sedih.

F U T U R E M O M M Y ( RE-POST ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang