🍂Future Mommy - Chapter Tigapuluh Empat🍂

63K 5.1K 598
                                    

Suara teman-teman Elio yang bermain di dalam kelas sukses membuat mood Elio ambyar. Elio menidurkan kepalanya di atas meja, menatap Bu Jena yang saat ini sedang membereskan beberapa kertas yang berada di atas meja.

Setelah semua sudah dikumpulkan, Bu Jena berdiri dan berlalu dari kelas. Tapi mata Elio terfokus ke salah satu kertas yang terjatuh dari tumpukan kertas yang dibawa Bu Jena.

Karena melihat Bu Jena yang tidak sadar kertas miliknya terjatuh, Elio dengan cepat berlari ke arah meja, dan melihat kertas milik Bu Jena yang terjatuh. Diambilnya kertas itu dan ditelitinya tulisan di dalam. Nampaknya, kertas itu berisi beberapa soal matematika. Tadinya Elio ingin mengembalikan kertas itu ke pemiliknya. Namun ketika melihat soal-soal itu dengan semangat Elio membawanya ke meja miliknya.

Bibir Elio merekah karena bahagia. Elio suka melihat soal matematika. Dengan segera, Elio membuka tas miliknya dan meraih sebuah pulpen  dari dalam.

Matanya menatap soal matematika terlebih dahulu.

1. Jika f (x) = 2x2 + 3 dan g (x) = x + 2, maka (fog)(0) adalah....

Tanpa melihat contoh dari buku, Elio segera menjawab soal tersebut. Tak butuh waktu lama, hanya 1 menit, anak berusia 7 tahun itu selesai menjawab satu nomor soal matematika.
Selanjutnya, Elio melihat soal lainnya.

2. Pada segitiga ABC diketahui panjang sisi a dan b berturut-turut 5 cm dan 6 cm. Jika besar sudut C adalah 60°, maka panjang sisi c adalah....

Seperti halnya tadi, Elio dengan cepat menjawab soal tersebut. Tak butuh waktu lama, hanya 1 menit Elio bisa menjawabnya. Kemudian soal selanjutnya.

3. Di atas sebuah rak buku terdapat 10 buku matematika, 30 buku bahasa inggris, 20 buku sosiologi, dan 40 buku sejarah. Jika diambil sebuah buku secara acak, peluang yang terambil buku matematika adalah....

Elio kembali menjawab soal tersebut. Saat sedang fokus menulis, Jessy dan Sovia datang ke tempat Elio.

"Elio, kamu lagi ngapain?" Pertanyaan polos Jessy terdengar. Matanya menatap tulisan Elio yang sangat rapi dan beberapa angka matematika yang tidak dimengerti oleh Jessy dan Sovia.

Elio tidak menjawab. Hanya fokus dengan tulisannya. Setelah jawabannya selesai, Elio mendongak menatap kedua teman perempuannya.

"Itu mata pelajaran apa yang Elio kerjain?" Tanya Sovia dengan penasaran.

"Matematika." Elio kembali menatap kertas yang berisi soal dan jawaban di atas mejanya. Menghela nafas lalu menatap teman-teman yang masih bermain.

Tidak terasa, dua anak laki-laki berjalan mendekati Elio di mejanya "Kamu sedang apa, El?" Tanya Gerald, anak laki laki teman satu kelas Elio.

"Hanya duduk."

"Jangan duduk aja. Ayo kita main. Main kejar-kejaran," ajak Gilang pada Elio. Kedua teman laki-laki Elio memang sudah dekat dengan Elio.

Mereka sering main bersama. Namun kali ini Elio tidak tertarik untuk bermain.

Elio menggelengkan kepalanya. "Kalian main saja duluan, aku mau duduk di sini aja." Mendengar ucapan Elio yang tidak mau bermain, membuat keempat temannya saling menatap.

Kemudian mereka duduk di samping Elio sambil bertanya tentang soal-soal yang dikerjakan Elio barusan. Belum sempat Elio menjawab, Bu Jena dan Pak Dafi pun datang ke kelas mereka. Mendekati meja guru, seperti mencari sesuatu di kolong yang hilang.

F U T U R E M O M M Y ( RE-POST ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang