🍂Future Mommy - Chapter Duapuluh Delapan🍂

75.3K 5.4K 80
                                    

Aku penasaran, ini yang baca ceritanya, pembaca lama apa yang baru? Jawab yuk, aku kepo.

Soalnya kan ini cerita udah lama banget aku hapus😁

•••••

Tiga bulan telah berlalu setelah kejadian di mana Tiar datang ke rumah Tessa untuk memarahi Kai. Hingga tidak terasa kandungan Nana sudah masuk usia 16 minggu. Hari ini keluarga besar Nana dan Tiar datang ke rumah untuk mengadakan syukuran kehamilan Nana yang sudah masuk empat bulan. Mereka mengundang banyak anak panti dan fakir miskin.

Saat ini Nana sedang memoles Make Up di wajahnya setipis mungkin. Pakaian yang dikenakan Nana saat ini adalah dress berwarna putih panjang semata kaki, sedangkan lengan dress-nya juga panjang sampai pergelangan tangan. Rambutnya dibiarkan tergerai.

Saat Nana sedang sibuk dengan aktifitasnya sendiri, Tiar datang dan memeluk pinggang Nana dengan dagu berada di pundak. Menatap dengan serius apa yang tengah Nana lakukan.

Nana menatap Tiar dari balik cermin. Keningnya mengerut sambil menyimpan lipstik di atas meja.

"Mas kok belum siap-siap. Sebentar lagi acara syukuran-nya mau dimulai loh." Nana menggelengkan kepalanya heran. Suaminya itu masih memakai pakaian tadi. Ia kira Tiar sudah bersiap-siap, ternyata belum rupanya.

"Saya laki-laki."

"Ya terus kalau Mas laki-laki nggak perlu siap-siap dengan cepat gitu?" Tiar bergumam dan melepas pelukannya dengan segera.

"Waktu mandi Saya nggak lama kayak kamu. Berpakaian juga nggak sampai dua jam kayak kamu. Palingan sepuluh menit sudah selesai." Setelah mengatakannya, Tiar langsung mengambil handuk dari dalam lemari. Kemudian masuk ke dalam kamar mandi.

"Jadi maksud Mas, Nana siap-siapnya lama dan bisa sampai berjam-jam gitu maksudnya?" Nana berdecak. Padahal menurutnya, hanya sampai 20 menit ia bersiap-siap dan itu pun Nana rasa sudah lama. Tiar memang lebay, waktu dua puluh menit dibilang berjam-jam.

Nana kembali merapikan Make Up-nya sambil bergerutu. Setelah dirasa sudah rapi, Nana menatap rambutnya yang masih berantakan.

"Haduh, rambutnya jadi berantakan kayak gini." Dengan segera Nana merapikan rambutnya dengan sisir.

Dari arah kamar mandi, Tiar ke luar dan berjalan menuju lemari untuk mengambil baju miliknya. Karena celana sudah ia pakai saat ini. Sambil mengambil baju, ia menatap Nana yang masih berkutat dengan cermin. Ia berdecak sambil menggelengkan kepala.

Setelah baju miliknya sudah berada di tangannya, ia segera memakainya. Rambutnya yang berantakan dengan segera di rapikannya dengan kedua tangan. Tidak perlu pakai sisir karena dengan tangan pun masih bisa. Ia meraih parfum di atas meja, lalu menyemprotkan di bagian leher, pergelangan tangan dan pakaiannya. Diletakkannya botol parfum itu, lalu menatap Nana.

"Kamu belum selesai, Na?" Tanya Tiar dengan heran. Apa saja coba yang dilakukan wanita hamil itu sedari tadi. Padahal Nana lebih dulu bersiap tapi kenapa sampai sekarang belum selesai juga.

"Sebentar lagi Mas. Rambut Nana sedikit berantakan." Tiar menghela nafas kesal.

"Saya turun duluan kalau begitu." Mendengar itu dengan cepat Nana menatap Tiar.

"Kamu sudah selesai Mas?" Tiar bergumam malas. "Kok cepat banget?"

"Sudah Saya bilang, Saya itu laki-laki."

F U T U R E M O M M Y ( RE-POST ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang