[7] Menggemaskan...

7.8K 932 44
                                    

Selama enam hari Aecha hanya bisa berdiam dirumah, iya dirumah bukan apartemennya. Lagi dan lagi dia menghela napas bosan, bayangin aja padahal yang kegores cuma telapak tangan dan beberapa lebam tapi dirinya sudah disuruh libur seminggu oleh ayahnya.

"Aecha, ayah mau berangkat dulu kamu jangan kemana mana ya?" Aecha mengalihkan pandangannya dari tv kemudian menatap ayah angkatnya itu.

"Iya, ayah hati hati ya?" Pria paruh baya itu tersenyum kemudian mengusap kepala putrinya.

Sepeninggalan ayahnya pergi ia hanya bisa diam didepan tv sambil mencari posisi yang pas disofa. Ia juga jadi berfikir kira kira kali ini siapa yang akan menjenguknya? Dua hari kemarin ia sudah dijenguk oleh beberapa member. Sepertinya jika dihitung mungkin hari ini tinggal 9 orang lagi yang belum menjenguknya.

Tintong!

Aecha hanya bangun dari sofanya kemudian melihat pelayan yang sudah berlari keluar untuk membukakan pintu. Ia pun kembali duduk. Firasatnya sedikit buruk ketika bunyi pintu terbuka lebar.

Guk guk guk guk!!!!!

Gonggongan terdengar dipenjuru rumah, okeh Aecha sudah waspada dan langsung naik kesofa tanpa aba aba.

"Noona!!!"

Pekikkan yang terdengar itu membuat Aecha sedikit terjengit kaget, belum selesai dengan anjing yang sekarang ada dibawah sofa udah ditambah suara kericuhan mereka.

"Noona kenapa?" tanya Jeno yang tiba lebih dulu, kemudian disusul yang lain. Tak jauh berbeda dari Jeno yang lain juga ikut menatap heran kearah Managernya itu yang masih berdiri disofa sambil memegang bantalan sofa.

"Si-siapa yang bawa anjing putih ini?!"

Mereka saling menatap kemudian Jaemin yang menjawab. "Chenle, memangnya ada apa Noo-"

"Noona takut anjing!" Potong Aecha cepat, Yangyang baru ingat! Ah ia jadi merasa bersalah setiap Noona nya ke dorm WayV pasti diincar oleh bella. Seketika tawa Anak paling nakalnya pecah bahkan sampai terdengar disetiap sudut ruangan. Aecha menatap tajam Haechan.

"Aduh perutku sakit, Noona takut Anjing?pfttt-" Haechan menahan tawanya kembali lalu ditambah mulutnya langsung dibekap oleh Renjun. Mulut sahabatnya ini harus dibekap biar diam.

"Chenle! Cepat ambil anjingmu itu!" Titah Aecha, dan pada akhirnya Chenle hanya pasrah menyuruh Daegal-nama anjingnya-untuk kedalam kandangnya.

"Yuk Daegal masuk dulu nanti kau baru bisa bertemu dengan nenek keduamu lagi."

Aecha menernyit heran atas kalimat Chenle barusan sambil turun dari sofa dibantu uluran tangan Sungchan, tapi setelah itu ia kembali membenerkan ekspresi wajahnya.

"Ehem, biar Noona ambilkan cemilan dan minuman untuk kalian."

"Tak usah Noona-"

"Apa? Kau takut Noona memberikan racun? Noona tak akan setega itu untuk memberikan racun meskipun kalian Na...kalll." Aecha memotong kalimat Haechan dengan cepat dan menekankan kata akhir dengan menatap tajam Haechan tapi lalu tersenyum manis ketika melewati Jisung dan Shotaro.

Gadis itu pada akhirnya melangkahkan kakinya kearah dapur lalu menyuruh pelayan untuk membantu membawakannya. Beberapa cemilan dan minuman jeruk ia yakin pasti kesembilan anaknya itu akan suka.

Ia menatap nanar kearah sofa panjang dan dua single sofa sebelahnya, bagaimana tidak? Jaemin dan Shotaro berada di single sofa yang terlihat tenanh, tapi sofa panjang itu.... Dua bantal sofa sudah berada dilantai dan salah satunya diduduki ama Daegal! Sedangkan 7 orang yang tersisa terlihat santai duduk disofa panjang.

We Love You Manager [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang