[3] Hanya....

12.6K 1.3K 61
                                    

Minggu demi minggu sudah mereka lewati untuk album part 1. Music Video mereka pun sudah dirilis. Besok adalah waktunya penampilan stage dari tim NCT U. Yang beranggotakan Taeyong, Doyoung, Jaehyun, Shotaro, Jaemin, Xiaojun dan Lucas tentunya.

"Huh! Dimana noona? Aku sangat membutuhkannya sekarang." Oceh Lucas sembari ikut duduk diruang tunggu untuk penampilan mereka.

"Kau ini kenapa? Disini ada Taeyong hyung jadi repotkan saja dia." Taeyong merasa namanya disebut langsung menatap tajam Doyoung. Apa apaan membawa nama dia seenaknya.

"Apa? Kau tak terima hyung?"

"Kau ini kenapa Doyoung-ah, kenapa selalu aku?" balas Taeyong.

"Kau juga selalu mengejekku, dan kenapa selalu aku?" mengulang pertanyaan diakhir kalimat membuat Taeyong terdiam.

Yang lain hanya tertawa. Ini kenapa kedua hyung nya selalu bertengkar padahal mereka selalu saling khawatir jika tidak bersebelahan. Sibuk memperhatikan kedua hyung itu mereka sampai tidak sadar jika sang manager sudah ada di ambang pintu sambil menyenderkan tubuh tidak lupa juga melipat kedua tangan di dada.

"Halo noona." Shotaro menyapa dengan senyumnya. Aecha tersenyum hangat kearah anak barunya ini. Ah sangat menggemaskan rasanya Aecha tak berani untuk memarahi mereka yang bukannya bersiap malah ribut sendiri.

"Shotaro kamu sudah bersiap?" Shotaro menganggukan kepalanya lucu. Ingatkan Aecha untuk tidak membawa pulang bayi menggemaskan ini.

Mengusap kepala Shotaro sebentar kemudian berjalan mendekat kesemua membernya. Xiaojun yang menyadari langsung menutup mulutnya yang sedari tadi tertawa.

Mata Aecha mengisyaratkan untuk segera bersiap siap. Akan tetapi yang sadar akan hal itu hanya Xiaojun dan Jaehyun.

Gadis itu memijit kepalanya pusing. Doyoung lagi narik narik kerah baju Taeyong dan begitu juga sebaliknya. Sedangkan Lucas malah nyorakin dengan suara menggelegarnya.

Brakkkk!

Mereka bertiga kompak menoleh dengan mata yang melotot hampir keluar. Ternyata manager mereka sudah memegang penggaris kayu yang lumayan besar. Gadis itu emang menggebrak penggaris itu ke pinggiran sofa yang diduduki ketiganya.

"Kenapa kalian belom bersiap hah?!"

Sekali lagi itu bikin mereka kaget. Dan langsung bergerak tanpa babibu untuk bersiap. Member yang lain sudah siap sedari tadi dan hanya menatap prihatin kearah mereka yang diceramahin Aecha.

Aecha emang tegas tapi dia juga tidak akan tega memarahi terlalu lama apalagi menghukum segala. Begilah dia hanya menceramahi dan setelah itu akan meminta maaf karena terlalu tegas.

Dia juga gak mungkin kan memarahi Taeyong? Karena Taeyong lebih tua darinya. Umurnya ini masih terbilang muda. Ia sepantaran dengan Doyoung, Kun, dan Ten.






Pulang dari lokasi acara musik hari ini Aecha disibukkan lagi untuk memperhatikan anak anaknya yang latihan untuk koreografi. Gadis itu sangat bersyukur untuk album pt. 1 ini tidak terlalu merepotkan dan untunglah pt.2 juga telah mengambil pemotretan awal sebelum pt. 1 rilis jadi Aecha hanya akan mengawasi mereka pas pembuatan MV di pt. 2.

Aecha berjalan kearah pintu belakang gedung, ia emang lebih terbiasa lewat belakang. Sesampai didalam ia melangkahkan kakinya menuju anak anak lucu dan nakalnya itu.

Hal pertama yang ia lihat adalah Haechan yang tiduran dilantai dengan terlentang. Mungkin dia kelelahan. Geser sedikit darinya ada Mark yang bersender ke dinding sambil sesekali mengatur napasnya. Sedangkan Jeno dan Jaemin memilih duduk sambil menenggak air mineral. Ah ada Chenle dan Renjun disana juga tapi duduknya agak berjauhan. Ada ada aja.

Aecha memperhatikan mereka lagi dan mengingat jika Jisung tak ada disana. Tapi sebelum itu Aecha tersentak karena dari belakang ada yang memegangi bahunya. Reflek iapun menoleh.

"Jisung? Kau membuatku terkejut saja."

"Maaf Noona, aku tidak bermaksud." Ucapnya merasa bersalah. Astaga, Aecha gak bermaksud menyalahkannya ia hanya merasa kaget saja.

"Oh Noona? Sejak kapan disini?"

"Sejak agensi ini menjadi milikku." Balasnya asal, ia hanya malas menjawab pertanyaan Haechan bisa puyeng dia tuh kalo berbicara pasti tidak selesai selesai.

"Wahh! Itu artinya duit Noona sudah banyak dong? Boleh kali mentraktirku?" Tuhkan Haechan pasti tau saja kata kata apa yang akan ia gunakan untuk memancing Manager nya ini mentraktir dirinya. Catat! Dirinya saja.

Gadis itu hanya menatap malas ke arah Haechan, kemudian beralih untuk mengajak jisung kedalam ruang latihan. Iya, sejak tadi dirinya tidak disuruh masuk sama sekali ama mereka. Emang kejam.

"Noona~" Apa apaan ini? Apa Haechan belum selesai juga memaksa padahal sudah diabaikan oleh sang manager.

"Ayolah traktir, nanti nanti aku yang akan traktir bagaimana?"

"Bukankah itu kalimat yang kau ucapkan juga padaku kemarin?" Aecha bener bener gak abis fikir kenapa dia harus mendapat anak anak yang nakal seperti mereka. Ah tidak termasuk untuk Jisung tentunya, ia terlalu sayang untuk si maknae itu.

"Noona sungguh ingin mentraktir? Traktir juga aku dan Jeno juga kalo gitu." Jaemin ikut bergabung dalam pembicaraan.

"Aku juga mau Noona!" Teriak Chenle. Seharusnya tanpa teriak juga sang manager juga sudah mendengarnya mengingat Chenle yang sudah disisi kanannya. Gausah tanya Aecha bakal budeg atau engga, udah biasa dia tuh.

"Okey, kita akan makan diluar bersama." Putus Aecha akhirnya dan mereka bersorak senang.

"Kau ikut Mark, Renjun?" tanyanya kepada Mark yang sedari diam, tapi langsung menampilkan senyum nya lalu mengangguk semangat. Ini yang muda yang mana sih? Kenapa Aecha baru sadar kalo Mark juga semenggemaskan Jisung. Renjun juga tak kalah menggemaskan saat mengangguk bersamaan dengan Mark tadi.

Akhirnya Aecha menyuruh mereka untuk bersiap siap terlebih dahulu. Baru saja ingin melangkah keluar hp nya mendapatkan notifikasi dari Bank entah apa yang terjadi dengan rekeningnya yang satunya itu.

Untuk beberapa saat membaca ia langsung dikejutkan dengan nominal yang begitu banyak. Seingatnya pengeluarannya tak pernah sebesar itu.

"Heum Noona?" Gadis itu mengalihkan pandangannya kearah Haechan yang sudah siap keluar. Kenapa raut wajah Haechan terlihat risau. "Kenapa?"

"Sebelumnya aku ingin meminta maaf-"

"Jangan bilang ini ulahmu?" potong Aecha cepat sambil mengarahkan handphone nya yang menampilkan pengeluaran yang besar di rekeningnya.

Haechan gelagapan untuk menjelaskannya, tapi ia juga harus berbicara yang sebenarnya. Aecha menatapnya dengan meminta penjelasan dari anaknya yang kelewat nakal ini.

"I-tuu, waktu itu aku ditawari seseorang untuk membeli game edisi terbatas, tapi katanya aku hanya perlu memberikan nomor rekening ku lalu ia yang akan menekan nominal yang dibutuhkan, karena aku ingat kata sandi rekening Noona jadi.... Ya begitulah." Jelasnya penuh rasa bersalah.

"Tapi apa kau mendapatkan game itu?" tanya Aecha sambil berusaha sabar. Haechan menggelengkan kepalanya lalu menunduk.

"Maaf Noona." Sudah tak ada gunanya juga Aecha mengomeli Haechan. Mungkin ini salahnya juga yang memanjakan mereka untuk menggunakan rekeningnya. Aecha memghela napas lalu memgelus kepala Haechan yang menunduk kemudian tersenyum. "Sudah tak apa, kali ini kau kumaafkan."

Sudahlah ia hanya bisa mengikhlakskan lagipula ini hanya masalah kecil baginya. Beruntungnya lagi anak nakalnya ini tak sampai diculik jadi itu bukan masalah besar. Aecha juga yakin dikedepan nya ada masalah yang akan lebih sulit dari sebelum sebelumnya.

"Ini ada apa Noona? Apa Noona baru saja kehilangan uang?" Sang manager hanya menanggapi dengan tersenyum atas pertanyaan Renjun.

"Berapa nominalnya?" Haechan meringis karena pertanyaan Chenle. Ugh kalo ia saja sampe terkejut pas melihatnya. Bagaimana mereka.

"Hanya 7 juta won. Sudahlah ayo kita berangkat."






Makin gak jelas ya?

We Love You Manager [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang