[21] Menakutkan

4.2K 605 5
                                    

Cahaya matahari mulai menyelinap diantara gorden jendela, gadis yang tengah tertidur lelap itu langsung teraganggu dengan cahayanya.

Ia mulai merenggangkan kedua lengannya kemudian bangun menuju ke kamar mandi. Gadis yang biasa dipanggil manager lee itu mulai membasuh mukanya.

Aecha sedikit merasakan nyeri dibagian perut ketika ingin mengambil handuknya. Ia pun dengan cepat masuk lagi kedalam kamar mandi.

Seketika dirinya mengetahui kalau dirinya tengah mendapat bulannya. Sial! Jadwal hari ini begitu padat, batinnya.

Dengan cepat ia mulai melakukan rutinitas mandinya, kemudian mengenakan pakaian tebal untuk pergi ke agensi. Hari ini tugasnya mengawasi semua unit NCT secara bergantian karena mereka sedang membuat video untuk channelnya.

Setibanya di agensi Aecha masuk dengan raut wajah sedikit menahan sakit, tapi setiap ada orang ia akan bertindak biasa saja.

"Pagi manager Lee!" Sapa salah satu staff.

Aecha hanya tersenyum, bukannya enggan menjawab tapi rasa nyeri itu mulai sakit sekali. Dengan menarik napas panjang dirinya masuk kedalam ruangan unit yang akan menjadi pengawasan pertamanya. Nct 127.

"Pagi Noona!" Sapa Jungwoo ceria. Tapi sayang balasan Aecha hanya tersenyum tipis dan kembali datar.

Mereka menernyit heran, ada apa dengannya? Batin mereka. Aecha pun duduk dibelakang kamera, ia hanya akan memantau kalau kalau ada sesuatu yang harus ia lakukan.

Dari pengambilan video dimulai hingga selesai Aecha hanya menampilkan raut wajah datar. Bahkan wajahnya sedikit memucat, gadis itu emang jarang menggunakan make up jika hanya mengawasi tapi kadar kecantikannya tak akan ilang meski begitu.

Satu per satu member mendatangi managernya, mereka menatap khawatir ke Aecha. Wajahnya yang memucat meski begitu Aecha tetap memberikan barang barang mereka yang sempat dititipkan kepadanya tadi.

"Kau baik baik saja Cha?" Tanya Doyoung. Aecha membalasnya dengan anggukan.

"Aku akan antar kalian ke dorm." Ucap Aecha.

Mereka hanya menurut, entah kenapa hawa Aecha kali ini sedikit menakutkan. Hingga mereka harus mengikuti apa kata Aecha. Bahkan Haechan yang biasanya bertindak jail ke sang manager kali ini ia hanya diam.

Mereka masuk kedalam mobil yang emang cukup untuk mengangkut mereka berdelapan. Ia berdelapan karena Taeyong tak mengikuti pengambilan konten kali ini karena kesehatannya. Jadi hanya dirinya di dorm, ah tenang masih ada bibi asrama.

Yang menyupir mobil itu sendiri adalah Aecha, ingat perkataan Aecha sedikit mutlak. Mereka jadi tak berani membantah walau sebenarnya mereka sedikit takut karena wajah gadis itu yang memucat. Entah karena cuaca atau emang manager mereka sedang sakit.

"Noona, ehm mungkin biar aku saja yang menyupir?" Tanya Jaehyun yang emang duduk disebelah si penegemudi. Aecha menoleh kesamping kemudian menatap kembali jalanan.

"Kau diam saja. Aku bukan gadis lemah." Tegas Aecha.

Seketika mereka jadi berjengit ngeri, dan menatap kasihan kearah Jaehyun. Yang sabar ya Jaehyun, batin mereka. Laknat.

Aecha sendiri menahan gejolak nyeri yang begitu sakit karena hari pertama bulannya. Ugh rasanya dirinya ingin melampiaskan rasa sakitnya. Mungkin jika hari ini libur dirinya bisa berbaring dan meredam kekesalan karena rasa nyerinya.

Ketika sedikit lagi sampai dengan dorm mereka tiba tiba sebuah mobil dengan sengajanya menghadang jalan mereka. Aecha menginjak pedal rem mendadak, itupun sukses membuat mereka terkejut.

Pemilik mobil yang meghadang itu keluar dengan wajah yang tak dikenali, tapi mereka semua yakin jika itu sasaeng fan. Orang itu menuju kekursi pengemudi, kemudian menggedor kacanya.

Akibat tingkat kemarahannya yang tertahan sejak tadi dengan kasar Aecha mendorong pintu mobil dan membuat orang itu ikut terdorong. Mereka menatap kasian ke Sasaeng itu. Kasian cuma kena dorongan doang maksudnya. Mereka kan sukanya yang lebih dari itu.

Aecha menatap tajam orang itu, tapi kemudian dua orang lagi keluar dari mobil tersebut. Lalu membantu orang yang baru saja terdorong pintu mobil Aecha tadi.

"Apa yang kalian inginkan setan!" Tanya Aecha kesal. Dia sedang menahan diri agar ketiga orang itu tidak masuk rumah sakit karenanya.

"Kami ingin kau berhenti jadi manager mereka." Itu suara wanita. Itu artinya dibalik topeng itu adalah wanita.

"Kalian ingin menjadi manager mereka? Silahkan..." Ucap Aecha santai sambil memberikan ruang untuk mereka menghampiri mobilnya.

Ketiga sasaeng itu menatap ragu kearah Aecha yang sudah memberikan arahan dengan tangannya untuk jalan kearah mobil itu. Yang didalam mobil Aecha sendiri  menganga tak percaya karena perkataan Managernya.

"Apa Noona sudah tidak sayang kita?" Tanya Haechan.

"Itu tidak mungkin!" Sangkal Jungwoo.

"Atau mungkin—" Yuta dengan cepat menutup mulut Mark yang akan mengatakan hal yang menurutnya akan memperburuk keadaan.

"Kalian tau? Aecha tidak akan meninggalkan kita. Karena kalian belum memberikan balasan apapun padanya." Ucap Yuta mencoba meyakinkan, tapi entah kenapa dirinya emang yakin.

Ketiga gadis itu mulai melangkahkan kakinya dengan angkuh kearah mobil milik Aecha. Manager Lee itu hanya memperhatikan dengan santai.

Gadis yang tadi terdorong pintu mobil itu dengan berani memegang pintu mobil belakang. Haechan sudah menjerit ngeri, mau bagaimanapun ia berada tepat disisi pintu mobil yang akan terbuka itu.

Para member lain juga jadi ngeri karena gadis lainnya membuka pintu mobil dengan besi tipis, bahkan ketika gadis itu mengambil alat itu dibalik jaketnya para member juga bisa melihat dengan jelas kalau disitu ada benda tajam.

"Mereka Psychopat?!" Tanya Haechan dengan berteriak.

Aecha melipat kedua tangannya didada sambil memperhatikan dengan santai, ia memainkan jarinya menggunakannya untuk menghitung.

"5, 4, 3, 2, 1. Habis."

Dengan gerakan cepat Aecha menarik kerah leher belakang gadis yang membuka pintu. Kemudian melemparnya ke tumpukan salju. Kedua gadis itu terkejut. Bahkan pintu mobil yang terbuka membuat para member makin ketakutan dengan cepat Haechan menutupnya kembali.

Salah satu gadis menghampiri Aecha sedangkan gadis yang lain membantu temannya yang terjatuh.

"Kau licik!" Geram si Sasaeng fan.

Aecha tersenyum miring, kemudian dirinya maju lagi selangkah menuju gadis itu.

Bugh!!!

"AKKKK!" Teriak Haechan kaget.

Ia melihat bagaimana Noona nya yang memukul Sasaeng fan tadi dengan sangat keras, bahkan mereka bisa melihat jika Sasaeng itu pingsan.

"Bagaimana? Masih dilanjut?" Tanya Aecha.

Yang didalam mobil Aecha sendiri sudah banyak yang menatap takut kearah managernya. Mereka juga melihat bagaimana Aecha yang melempar terus terusan kedua gadis yang tersisa.

"Haechan?" Panggil Johnny.

Haechan menoleh kemudian berdeham menatap semua hyung yang tengah menatapnya. Haechan meneguk air liurnya susah payah.

"Iya iya aku tak akan memancing emosi Noona lagi." Ucapnya takut takut.



*******************






Gimana gimana?
Makin bosenin ya?






Next? Vote komennya silahkan.

We Love You Manager [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang